Apa Benar Kemerdekaan Palestina Merupakan Tanda Kiamat? Berikut Penjelasannya! - DEMOCRAZY News
AGAMA GLOBAL

Apa Benar Kemerdekaan Palestina Merupakan Tanda Kiamat? Berikut Penjelasannya!

DEMOCRAZY.ID
Mei 19, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
GLOBAL
Apa Benar Kemerdekaan Palestina Merupakan Tanda Kiamat? Berikut Penjelasannya!

Apa Benar Kemerdekaan Palestina Merupakan Tanda Kiamat? Berikut Penjelasannya!


DEMOCRAZY.ID - Dalam beberapa bulan terakhir, serangan Israel terhadap Palestina terus berlanjut, baik melalui darat maupun udara. Akibatnya, ribuan warga Palestina tewas dan puluhan ribu lainnya luka-luka.


Gara-gara kejadian ini, banyak pihak yang mengecam tindakan Israel. Israel diharapkan berhenti menyerang Palestina dan memberikan hak kemerdekaan kepada Palestina.


Meski begitu, ada yang meyakini kalau Palestina merdeka suatu saat nanti, hal itu menjadi pertanda datangnya kiamat. Benarkah seperti itu? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Benarkah Palestina Merdeka Akan Terjadi Kiamat?


Sebagian masyarakat menganggap jika Palestina merdeka, maka dunia dan seisinya akan berakhir atau dengan kata lain terjadi kiamat. 


Anggapan ini muncul karena masyarakat berpikir kalau Palestina merdeka, pada akhirnya bisa merebut kembali Baitul Maqdis.


Mengutip laman Muhammadiyah, Baitul Maqdis adalah sebuah kota suci yang berada di Timur Tengah, tepatnya di Palestina/Yerusalem. 


Ada sebuah hadits yang menjelaskan ketika khilafah sudah tiba di Baitul Maqdis, maka saat itu akan terjadi gempa bumi, bencana besar, dan hari kiamat semakin dekat.


Bunyi hadits tersebut sebagai berikut:


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي ضَمْرَةُ أَنَّ ابْنَ زُغْبٍ الْإِيَادِيَّ، حَدَّثَهُ قَالَ: نَزَلَ عَلَيَّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَوَالَةَ الْأَزْدِيُّ، فَقَالَ لِي: بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَغْنَمَ عَلَى أَقْدَامِنَا فَرَجَعْنَا، فَلَمْ نَغْنَمْ شَيْئًا، وَعَرَفَ الْجَهْدَ فِي وُجُوهِنَا فَقَامَ فِينَا، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَا تَكِلْهُمْ إِلَيَّ، فَأَضْعُفَ عَنْهُمْ، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَيَعْجِزُوا عَنْهَا، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى النَّاسِ فَيَسْتَأْثِرُوا عَلَيْهِمْ. ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي، أَوْ قَالَ: عَلَى هَامَتِي، ثُمَّ قَالَ: يَا ابْنَ حَوَالَةَ، إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَابِلُ وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنَ النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ


Artinya: “Kami diberitahu oleh Ahmad bin Salih, yang diberitahu oleh Asad bin Musa, yang diberitahu oleh Muawiyah bin Salih, yang memberi tahu saya, bahwa Ibn Zughb al-Iyadi mengisahkan kepada saya, ia berkata: ‘Abdullah bin Hawala al-Azdi datang kepadaku dan berkata: ‘Rasulullah SAW mengutus kami untuk menjarah dengan harapan mendapatkan harta rampasan, tetapi kami kembali tanpa berhasil mendapatkan apa pun. Kemudian, Rasulullah SAW melihat kelelahan yang terpancar di wajah kami, lalu berdiri di tengah-tengah kami dan berdoa: ‘Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan beban kepada mereka yang mereka tidak sanggup memikulnya. Dan janganlah Engkau menimpakan beban kepada diri mereka sendiri sehingga mereka menjadi lemah. Dan janganlah Engkau menyerahkan mereka kepada orang-orang lain sehingga orang lain akan memanfaatkan mereka.’ Kemudian, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepalaku, atau dia mungkin mengatakan ‘hamah’ (leher/kepala), lalu dia berkata: ‘Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. Pada hari itu, saat Kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.’ Abu Dawud berkata: ‘Abdullah bin Hawala adalah dari Homs’.” (HR. Abu Dawud)


Dalam hadits di atas, dijelaskan jika Abdullah bin Hawal menyaksikan secara langsung dua masa kekhalifahan yang berbeda di Dinasti Umayyah. 


Abdullah juga ikut menyaksikan kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan yang terjadi pada bulan Syawal tahun 41 Hijriah di kota suci Yerusalem (Bait al-Maqdis).


Abdullah bin Hawala juga hidup sampai masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan, yang dimulai pada tahun 80 Hijriah di wilayah Damaskus (Syam).


Di zaman itu kerap terjadi gempa bumi. Di tahun 90 Hijriah, gempa bumi telah mengguncang dunia hingga bangunan yang tinggi runtuh.


Terdapat juga konflik besar terjadi di antara Al-Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi (yang merupakan gubernur di wilayah Irak) dan Abdullah bin-Al Asy’ats (pemberontakan) yang terjadi selama seratus hari lamanya.


Termasuk Hadits yang Lemah


Akan tetapi, hadits itu disebut sebagai hadits lemah karena perawinya menimbulkan berbagai keraguan. Walau dinilai sebagai perawi yang kuat, Muawiyah Bin Shalih terlibat dalam beberapa riwayat hadits yang mencurigakan. Ini menjadi salah satu yang mempengaruhi kepercayaan terhadap hadits yang tersebut.


Lalu, status Abdullah bin Zughb (atau Zughb bin Abdullah) dalam riwayat hadits ini juga tidak pasti. Beberapa ulama hadits menganggap Abdullah bin Zughb sebagai perawi yang kurang dikenal dan tidak terpercaya.


Ketidakpastian dari perawi tersebut akhirnya menciptakan keraguan tentang keshahihan hadits mengenai kiamat akan terjadi kalau Palestina Merdeka. Adanya variasi dalam penamaan dan atribusi perawi dalam riwayat hadis itu juga menciptakan keraguan tentang konsistensi dan keandalannya.


Selain itu, isi yang tertuang dalam hadits tersebut juga dinilai tak sesuai dengan sunnah yang dikenal dan diterima oleh umat Islam. Sebab, hadits itu berisi ramalan tentang kejadian-kejadian besar di masa depan, yang mana dapat dianggap sebagai prediksi dan tidak cocok dengan karakter hadits-hadits shahih lainnya.


Pada intinya, tidak ada kaitannya antara Palestina merdeka sebagai salah satu tanda hari kiamat. Bagaimanapun juga, kiamat pasti akan terjadi dan hanya Allah SWT yang mengetahui segalanya.


Dalam surat Al-Araf ayat 187, Allah SWT berfirman:


يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ


Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Kapankah terjadi?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya, pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan kapan kedatangannya selain Dia. Kiamat itu sangat berat bagi yang di langit dan di bumi’.”


Penjelasan Hari Kiamat dalam Al-Quran


Walau belum terjadi, Allah SWT telah memberikan gambaran bagaimana peristiwa kiamat serta tanda-tandanya. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Quran lewat sejumlah ayat.


Seperti dalam surat Taha ayat 15. Allah SWT berfirman:


اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى ١٥


Artinya: “Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.”


Lalu, peristiwa hari kiamat juga dijelaskan dalam surat Al-Haqqah ayat 15-18. Dalam ayat itu, Allah SWT berfirman:


فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ


وَٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَهِىَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ


وَٱلْمَلَكُ عَلَىٰٓ أَرْجَآئِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَٰنِيَةٌ


Artinya: “Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”


Itu dia penjelasan tentang hadits yang menerangkan jika Palestina merdeka maka hari kiamat semakin dekat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.


Sumber: Detik

Penulis blog