Anies Kini Blak-Blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung? - DEMOCRAZY News
POLITIK

Anies Kini Blak-Blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

DEMOCRAZY.ID
Mei 20, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Anies Kini Blak-Blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-Blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?


DEMOCRAZY.ID - Sejumlah nama belakangan mulai dikaitkan akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.


Di antaranya nama dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang didorong dapat diduetkan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.


Meski sempat menyatakan belum memutuskan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies kini mempertimbangkan serius atas wacana itu.


Di sisi lain, Anies diingatkan agar tak terjun dalam gelanggang politik tingkat daerah. Mengingat, Anies sebelumnya juga sudah bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.


Dukungan PDI-P


PDI Perjuangan (PDI-P) tak menutup kemungkinan mengusung Anies sebagai bakal calon gubernur (bacagub) pada Pilkada DKI Jakarta 2024.


"Tentu (ada peluang dari PDI-P untuk Anies). Tergantung penilaian DPP (dewan pimpinan pusat), dan rekam jejak calon tersebut," ucap Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan DPD PDI-P DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).


Gilbert menyampaikan, DPD PDI-P DKI Jakarta mempersilakan Anies mendaftar sebagai bacagub DKI Jakarta melalui partai berlambang banteng tersebut.


Sebab, PDI-P terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin mendaftar sebagai bacagub DKI Jakarta.


"Kalau memang Bung Anies berniat maju (Pilkada) lewat PDI-P, sekarang saatnya pendaftaran di DPD. Sistemnya terbuka, silakan mendaftar," kata Gilbert.


Diprioritaskan Nasdem


Sikap yang lebih gamblang ditunjukkan Partai Nasdem dalam mendukung Anies untuk terjun dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.


Partai besutan Surya Paloh itu bahkan memprioritaskan nama Anies untuk maju di Pilkada.


Ketua DPW Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino meyakini, masyarakat luas memahami bahwa partainya memprioritaskan Anies Baswedan untuk kembali maju sebagai bacagub DKI Jakarta.


Wibi mengeklaim, mayoritas warga Jakarta ingin Anies kembali memimpin karena kinerjanya selama periode 2017-2022 lalu sangat dirasakan.


"Untuk Nasdem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas itu ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta," ujar Wibi saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).


"Ini sebenarnya bukan inginnya Nasdem, tapi inginnya majority masyarakat Jakarta. Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan," kata dia.


Wibi mengatakan, sangat disayangkan apabila Anies tidak kembali ke Jakarta setelah kalah pada Pilpres 2024.


Meski demikian, ia menyebutkan bahwa Nasdem memiliki nama-nama lain untuk dijagokan pada Pilkada DKI Jakarta 2024.


"Sayang sekali kalau beliau itu tidak kembali ke Jakarta membangun Jakarta ke depan. Tapi secara internal juga kita punya nama-nama yang lain ada Bang Ahmad Sahroni, gubernur Tanjung Priok mungkin bisa naik step menjadi gubernur Jakarta. Ada nama Mba Okky Asokawati juga mantan anggota DPR RI," ucap Wibi.


Anies kini serius


Anies sendiri sempat tak merespons serius atas dukungan PDI-P dan Nasdem untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.


Sebelumnya, Anies hanya berkelakar jika dirinya belum memutuskan mengambil sikap politik ke depan, terutama pasca-gelaran Pilpres 2024.


Akan tetapi, Anies kini blak-blakan untuk mempertimbangkan secara serius atas dorongan partai untuknya maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.


Keseriusan Anies untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 muncul setelah dirinya didesak oleh warga saat menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan Warga Kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota di Kampung Marlina, Minggu (19/5/2024).


Dalam acara tersebut, perwakilan dari Jaringan Rakyat Miskin Kota, Sugiarti, menyampaikan pernyataan sikap agar Anies maju lagi di Pilkada Jakarta.


"Kami siap dukung penuh untuk memenangkannya," seru Sugiarti.


Lalu, giliran Anies yang menyampaikan sambutannya. Anies lantas merespons desakan maju kembali di Pilkada Jakarta 2024.


Eks calon presiden tersebut mengaku sudah mendapatkan tawaran dari sejumlah partai politik untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024 dan sedang mempertimbangkannya.


"Nah jadi tadi disampaikan pernyataan dukungan kami. Saya ngomong sama bapak/ibu, memang saya mendapatkan undangan dari parpol-parpol, ditawarkan, diminta untuk dicalonkan jadi gubernur. Saat ini saya sedang mempertimbangkan. Apakah kembali atau tidak," ujar Anies.


"Kembali," kata warga.


"Kami sedang pertimbangkan ya. Serius nimbang, kembali apa enggak ya. Kembali apa enggak? Kembali ke Jakarta?" tanya Anies.


"Kita masih butuh Pak Anies," jawab warga lagi.


"Itulah yang sedang dipertimbangkan," ucap Anies.


Setelahnya, warga meneriakkan 'maju' kepada Anies. Anies menyebut dirinya harus beristikharah terlebih dahulu.


"Jadi baiknya bagaimana nih?" tanya Anies.


"Maju," teriak warga.


"Ya saya nanti insyaallah saya istikharah lagi," imbuh Anies.


Disarankan tak maju


Di sisi lain, Anies diharapkan tidak lagi mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2024.


Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang juga mantan anggota tim hukum Anies-Muhaimin mengatakan, Anies bisa berkembang menjadi king maker atau pembuat raja dalam perpolitikan.


"Saya berharap Anies tidak maju DKI. Dia itu levelnya harus naik, levelnya harus jadi king maker ketika kontestasi pilpres selesai," kata Refly Harun dalam siaran Gaspol di YouTube Kompas.com, Jumat (11/5/2024).


Refly lantas mengibaratkan hal ini dengan pertandingan tinju.


"Kalau dia ibarat petinju, bertinju di kelas berat, kalah di kelas berat dia. ‘Waduh saya turunlah ke kelas menengah’, biar kira-kira pertarungannya lebih ringan gitu. Kan memalukan," ucap dia.


"Kalau dia menang, ‘yah mantan pilpres’. Kalau dia kalah, malu sekali," kata Refly.


Ia menyinggung sosok Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang sudah sejak usia 50 tahunan menjadi king maker dalam politik. Seharusnya, kata Refly, sosok Paloh itu bisa diteladani oleh Anies.


"Surya Paloh menjadi king maker sejak usia 50-an dia, sudah gagah 50-an dia, ya mungkin karena dia kaya raya, dia pengusaha kan. Tapi Anies harus punya mental begitu," tutur dia.


Menurut Refly, Anies harus menentukan tujuannya ke depan setelah pilpres selesai. Apabila Anies ingin tetap berpolitik, ia menyarankan Anies berani mengambil risiko membentuk atau bergabung partai politik tertentu.


Namun, apabila Anies ingin menjadi guru bangsa, sebaiknya ia kembali ke kampus atau menjadi rektor.


"Kalau Anda jadi guru bangsa, balik saja ke kampus. Tapi kalau tetap berpolitik, Anda harus fight (berjuang) di politik, jangan anda cuma cari tunggangan cari tunggangan saja," kata Refly.


Sumber: Kompas

Penulis blog