Terungkap! Keluarga Jokowi Sudah Putuskan Gibran Jadi Cawapres April, Megawati Juga Dibohongi - DEMOCRAZY News
POLITIK

Terungkap! Keluarga Jokowi Sudah Putuskan Gibran Jadi Cawapres April, Megawati Juga Dibohongi

DEMOCRAZY.ID
April 01, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Terungkap! Keluarga Jokowi Sudah Putuskan Gibran Jadi Cawapres April, Megawati Juga Dibohongi

Terungkap! Keluarga Jokowi Sudah Putuskan Gibran Jadi Cawapres April, Megawati Juga Dibohongi


DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkit kebohongan dibalik majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024.


Hal itu disampaikan Hasto ketika ditanya awak media soal pernyataannya yang mengatakan PDIP khilaf ketika mendukung Gibran maju di Pilkada Solo.


Awalnya Hasto menceritakan kejadian saat Gibran menghadapnya bersama Ketua DPP bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun di Markas PDIP. Gibran, kata dia, menyatakan tidak akan maju sebagai cawapres lantaran sudah berprosed di PDIP.


"Nah ini suatu kebohongan yang ternyata pada bulan Oktober terbukti bagaimana 25 Oktober yang bersangkutan kemudian didaftarkan sebagai calon wakil presiden," kata Hasto di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).


Kemudian pada Agustus 2024 kata Hasto, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara konsolidasi partai sempat bertanya kepada Gibran soal peluangnya maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Namun, Hasto menyebut Gibran kembali bohong.


Pasalnya, kata dia, ternyata keluarga Presiden RI Jokowi sudah merencanakan untuk mendorong Gibran maju sebagai cawapres sejak April 2023.


"Dan ternyata segala sesuatunya, kebohongan pun itu menjadi bagian dari strategi, kalau berdasarkan dokumen yang kami kumpulkan, keterangan-keterangan yang kami kumpulkan, ternyata pada akhir April, keluarga Pak Jokowi sudah memutuskan bahwa Mas Gibran akan menjadi calon wakil presiden," ujarnya.


Untuk itu, kata dia, kalau prosesnya secara demokratis akan diterima oleh rakyat. Namun justru yang terjadi penyalahgunaan kekuasaan, yang itu dipermasalahkan oleh PDIP.


"Kalau berkhianat kepada partai itu sudah biasa sebagai bagian dari dinamika organisasi partai, tetapi ketika berkhianat kepada konstitusi, pada demokrasi yang berkeadilan rakyat, apalagi nilai-nilai kejujuran seorang pemimpin itu pun dikorbankan, maka ini menjadi suatu persoalan yang sangat serius bagi kita sebagai bangsa," pungkasnya.


Terkuak! Pesan Prabowo ke Semua Kader Gerindra: Kalian Tak Boleh Serang Megawati


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman buka suara terkait kans Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.


Habiburokhman menyebut keduanya bisa saja bertemu dalam waktu dekat. Prabowo-Mega, kata dia, sudah berkawan sejak lama.


"Feeling saya masuk akal kalau kedua beliau bisa bertemu dalam waktu yang tidak terlalu lama, beliau berdua sahabat," ujar Habiburokhman saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).


Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menerangkan bahwa Prabowo kerap berpesan agar kader Gerindra tidak 'menyerang' Megawati.


"Pak Prabowo selalu mewanti-wanti ke kami di acara-acara internal, acara Dewan Pembina (Gerindra), 'Kalian tidak boleh menyerang sosok Ibu Mega (Megawati). Kalau kita beradu argumentasi soal pemilu boleh, tapi kalau Ibu Mega ya kan, kita jaga beliau sebagai, kita hormati beliau tokoh nasional, tokoh bangsa dan anak proklamator'," tutur Habiburokhman.


Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Timur Said Abdullah bicara tentang rencana pertemuan Megawati dan Prabowo.


Gibran Tetiba Curhat Soal Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Netizen Sindir Kini Ganjar Pranowo Kena Hukumannya


"Kalau pertemuan Pak Prabowo dan Bu Mega, mari kita bersabar, jangan terburu-buru," kata Said ditemui wartawan di Kantor PDIP Jawa Timur di Surabaya, Minggu (31/3/2024) malam.


Ia mengemukakan, sebelum kedua tokoh tersebut bertemu akan melihat situasi kondisi yang terjadi kekinian. Said mengemukakan, salah satunya diawali dengan pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prabowo.


Pertemuan rencananya baru akan dilakukan setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pilpres 2024.


"Insyaallah jauh sebelum pertemuan itu. Namun setelah keputusan MK," jelas Said.


Sumber: Suara

Penulis blog