Prabowo, Dulu Anti Komunis, Kini Pro Komunis - DEMOCRAZY News
POLITIK

Prabowo, Dulu Anti Komunis, Kini Pro Komunis

DEMOCRAZY.ID
April 03, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Prabowo, Dulu Anti Komunis, Kini Pro Komunis
Prabowo, Dulu Anti Komunis, Kini Pro Komunis


Prabowo, Dulu Anti Komunis, Kini Pro Komunis


Kemlu China: Prabowo Puji Xi Jinping, Siap Belajar dari Partai Komunis


Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto memuji kepemimpinan Presiden China Xi Jinping saat berkunjung ke Beijing pada Senin (1/4/2024).


Hasil pertemuan itu diungkap dalam rilis Kementerian Luar Negeri China terkait pertemuan keduanya. 


Dalam terjemahan pernyataan Kemlu China yang dikeluarkan kedutaan besarnya di Indonesia Senin (1/4/2024), Prabowo disebut memuji pencapaian rakyat dan pemerintah China.


"Dia [Prabowo] mengapresiasi hasil yang dicapai rakyat Tiongkok yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, bersedia belajar pengalaman Partai Komunis Tiongkok, memperdalam pertukaran pengelolaan negara," demikian pernyataan Kemlu China soal pertemuan Prabowo-Xi Jinping.


Menurut Kedubes China, Prabowo juga senang memilih Negeri Tirai Bambu sebagai negara pertama yang dikunjungi usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Maret lalu.


Dalam rilis tersebut, Prabowo juga menyatakan China punya pengaruh yang penting. Kedua negara, lanjut dia, selalu saling menghormati dan memperlakukan secara setara satu sama lain.


Melalui rilis Kementerian Pertahanan RI, Prabowo mengatakan pertemuannya dengan Xi Jinping juga fokus membicarakan kerja sama pertahanan kedua negara.


"Terkait kerja sama pertahanan, saya memandang China adalah salah satu mitra kunci dalam memastikan perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Menhan.


"Saya juga berkomitmen memenuhi kebutuhan alutsista Indonesia, termasuk peningkatan kerja sama industri pertahanan dan dialog produktif, serta kerja sama antar matra", sambung Menhan Prabowo.


Sementara itu, Xi Jinping menyatakan Indonesia dan China mengalami peningkatan hubungan selama satu dekade terakhir.


Dia lantas menyinggung kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai bentuk kerja sama berkualitas tinggi antar negara. Xi juga mengatakan China siap berbagi pengalaman soal pemerintahan.


"Tiongkok bersedia mempertahankan pertukaran yang erat dengan Indonesia, bertukar pengalaman dalam tata kelola negara, memperkuat strategi pengembangan, lebih lanjut mempromosikan proyek 'Dua Negara, Taman Kembar' dan 'Koridor Ekonomi Komprehensif Regional', dan terus memperdalam kerja sama maritim," kata Xi Jinping.


Lebih lanjut, Xi mengatakan China bersedia memperkuat kerja sama dan memberikan dukungan dengan Indonesia di bidang pengentasan kemiskinan.


Di kesempatan itu, Xi tak lupa memberi ucapan selamat ke Prabowo dan menitip salam untuk Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).


Prabowo berkunjung ke China dari 31 Maret hingga 2 April 2024.


Kunjungan Prabowo ke luar negeri juga berlangsung saat sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi sedang berlangsung.


(CNNIndonesia)


------------------


DI PILPRES 2019 PENDUKUNG PRABOWO DITIPU KALAU PRABOWO ANTI-KOMUNIS


Prabowo Duga Ideologi Komunis Masih Eksis, Masyarakat Diminta Waspada


Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menduga, ideologi dan gerakan komunis masih eksis di Indonesia.


Untuk itu, Prabowo mengingatkan masyarakat agar waspada.


Hal itu disampaikannya dalam acara bedah buku dan diskusi panel "PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965" di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).


Prabowo berhalangan hadir dalam acara ini, tetapi sambutannya dibacakan oleh Rektor Unhan Letjen TNI Tri Legionosuko.


"Bagi Bangsa Indonesia komunisme telah mencatat lembaran hitam dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia," kata Tri membacakan sambutan Prabowo.


Tri mengatakan, gerakan komunisme di Indonesia telah beberapa kali mencoba merobohkan kekuasan negara yang sah.


Salah satu di antaranya melalui Gerakan 30 September 1965. Kelompok komunis berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mencoba mengubah dasar negara.


"Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit. Setelah peristiwa G30S/1965 tersebut memaksa rakyat untuk mendesak dibubarkannya PKI dan telah disahkan melalui TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/ 1966," kata Tri.


Dia juga menyampaikan, setelah runtuhnya negara Uni Soviet dan berakhirnya era perang dingin, bukan berarti ideologi komunisme turut runtuh.


Beberapa negara yang menganut ideologi komunis hingga kini masih tetap eksis, misalnya Republik Rakyat China (RRC) dan Kuba.


"Dengan demikian ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih tetap eksis. Untuk itu kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis," kata Tri membacakan sambutan Prabowo.


Acara bedah buku yang ditulis Dosen Universitas Negeri Surabaya Aminuddin Kasdi ini turut dihadiri mantan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu selaku pembicara kunci. 


Sumber: Kompas

Penulis blog