Pilpres RI Minggir Dulu! Pemilu Negara Ini Panas, Rezim Disebut Brutal - DEMOCRAZY News
GLOBAL

Pilpres RI Minggir Dulu! Pemilu Negara Ini Panas, Rezim Disebut Brutal

DEMOCRAZY.ID
Maret 21, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
Pilpres RI Minggir Dulu! Pemilu Negara Ini Panas, Rezim Disebut Brutal

Pilpres RI Minggir Dulu! Pemilu Negara Ini Panas, Rezim Disebut Brutal


DEMOCRAZY.ID - Pemilihan presiden (pilpres) di Venezuela panas. Pemimpin oposisi Maria Corina Machado menuding petahana telah melakukan "penindasan brutal".


Ia mengatakan Presiden saat ini, Nicolas Maduro, telah melakukan upaya terstruktur untuk menyingkirkannya. 


Ia diskualifikasi tak bisa mengikuti pemilu selama 15 tahun dengan tuduhan korupsi dan serentetan ajudannya telah ditangkap, dengan dalih "memicu pemberontakan".


"Rezim Maduro melancarkan penindasan brutal kepada tim kampanye saya," tegasnya dikutip dari AFP, Kamis (21/3/2024).


"Tindakan pengecut ini bertujuan untuk menutup jalan Venezuela menuju perubahan dan kebebasan dalam perdamaian dan demokrasi," tambahnya.


Machado sendiri awalnya unggul dalam jajak pendapat dan diyakini bisa mengalahkan Maduro dalam persaingan yang adil. Dalam pemilihan pendahuluan oposisi di Oktober, ia bahkan menang 92% suara.


Machado telah menyebut Maduro melanggar perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintah dan oposisi di Barbados tahun lalu. 


Di mana ia berjanji mengadakan pemungutan suara yang bebas dan adil pada tahun 2024 dengan kehadiran pengamat internasional.


Kesepakatan itu telah mendorong AS untuk meringankan sanksi ke Venezuela agar raksasa minyak Chevron dapat melanjutkan ekstraksi minyak mentah secara terbatas di negeri itu. 


Keputusan iyu kini sedang dipertimbangkan kembali Washington mengingat Machado terus tidak diikutsertakan dalam pemungutan suara.


Sebelumnya kemarin, Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab mengumumkan penangkapan resmi Henry Alviarez dan Dignora Hernandez, pejabat senior di partai politik Vente Venezuela pimpinan Machado. Keduanya disebit berencana "merusak stabilitas nasional".


"Mereka menggalang massa dengan menggunakan serikat buruh dan mahasiswa untuk memberikan insentif kepada sayap militer untuk memimpin pemberontakan," kata Saab.


"Menimbulkan destabilisasi di negara tersebut,' ujarnya.


Diketahui, tujuh pembantu Manchado juga telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir. Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk beberapa orang lainnya.


"Kami telah mengungkapkan serangkaian konspirasi, ancaman, dan tindakan yang memiliki tujuan yang sama untuk menabur kekerasan dan kekacauan di negara ini dan mengancam kehidupan presiden serta otoritas tinggi sipil dan militer," kata Saab lagi.


Venezuela sendiri akan melakukan pemilu 28 Juli,. Maduro berupaya untuk terpilih kembali setelah 11 tahun.


Mengutip laman yang sama, selama memimpin Maduro dikenal otoriter dengan penindasan yang meluas. Barat telah memberinya sanksi sementara ekonomi negara itu runtuh.


Sumber: CNBC

Penulis blog