Kuil Rakyat, Sekte Paling Mematikan di Dunia - DEMOCRAZY News
Beranda
GLOBAL
HOT NEWS
TRENDING
Kuil Rakyat, Sekte Paling Mematikan di Dunia
Kuil Rakyat, Sekte Paling Mematikan di Dunia


Kuil Rakyat, Sekte Paling Mematikan di Dunia


Sosok Jim Jones atau James Warren Jones, 46 tahun, dikenal sebagai pendeta kharismatik asal Indanapolis, Indiana, Amerika Serikat. Oleh jemaatnya, Jim diklaim memiliki kekuatanppsikis, seperti meramal kejadian di masa depan dan menyembuhkan orang sakit. Akhirnya dia dikultuskan dan menjadi pemimpin sekte ‘Peoples Temple’ atau Kuil Rakyat.


Pria kelahiran Lynn, Indiana, 13 Mei 1931, itu, sedari kecil dikenal gemar ke gereja. Bahkan, ketika teman-temannya memiliki mainan, Jim tak tertarik. Rajinnya Jim pergi ke gereja dilakukan hingga dirinya lulus dari Universitas Butler, Indiana. Jim ditasbihkan memimpin jamaat di gereja di Indianapolis pada 1950.


Pemikiran Jim sangat dipengaruhi teologi pembebasan Marxisme, yang digandrungi para pendeta di Amerika Latin. Pemikiran itu embuatnya sering bersinggungan dengan penatua gereja. Jim akhirnya bergabung dengan komunitas gereja protestan dan mengambilalihnya. Gereja itu diberi nama ‘Wings of Deliverance’ (Sayap Pembebasan).


Lambat laun, nama gereja itu menjadi terkenal dengan sebutan ‘Peoples Temple’ (Kuil Rakyat) sejak 1955. Jim melayani para tunawisma dan orang miskin yang butuh pertoongannya. Malah pada 1960, Jim pernah menjabat sebagai direktur Komisi Hak Azasi Manusia di Indiana.


Meski dirinya berkulit putih, dakwahnya menarik perhatian kebanyakan orang Afrika-Amerika. Mereka bergabung dengan ide dan cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil, menghilangkan kejahatan rasialisme dan kemiskinan. Beberapa kali kelompok yang dipimpin Jim melakukan demonstrasi.


Era perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi perhatian Jim. Kepada para pengikutnya, Jim sering mengingatkan bakal terjadi bencana nuklir yang mematikan manusia. Sikap paranoid itulah membuat Jim bersama pengikutnya melakukan perjalanan memindahkan gerejanya ke Ukiah, California, pada 1965.


Sisa gerbang markas sekte Kuil Rakyat di hutan Guyana pada 2011


Dia juga membuka cabang-cabang bagi pengikutnya di beberapa tempat, seperti di San Fransisco pada 1971. Sejak pindah, sosok Jim naik tingkat mendapat julukan ‘The Prophet’ (Sang Nabi). Tapi lambat laun julukan tersebut membuat dirinya haus akan kekuasaan dan memanfaatkan para pengikutnya.


Beberapa tuduhan dilayangkan kepada pendeta Jim. Dia dituduh telah mengalihkan dan mengusai uang para pengikutnya di Kuil Rakyat untuk kepentingan dirinya sendiri. Di tengah derasnya tudingan tersebut, Jim justru membeli lahan yang luas di tengah hutan di kawasan Guyana, Amerika Selatan, pada 1973.


Di sana dia memperkerjakan sejumlah orang untuk membabat hutan dan menyulapnya jadi lahan pertanian dan perumahan. Kawasan itu lalu dinamainya Jonestown, sesuai dengan namanya. Pelan-pelan, Jim memindahkan ratusan pengikutnya ke Jonestown, Guyana, dari California, AS pada 1977.


Di tempat itu, Jim menjadi pemimpin sekte Kuil Rakyat yang sangat diktator. Dia menyita semua paspor dan uang jutaan dolar Amerika milik pengikutnya. Dia juga memanipulasi para pengikutnya dengan berbagai ancaman pemerasan, penganiayaan, hingga ancaman pembunuhan.


Yang lebih anehnya, dia meminta para pengikutnya melakukan latihan yang dirancang untuk melakukan bunuh diri massal. Tentu saja ada beberapa pengikutnya yang menolak dan kabur. Mereka ini mengadukan tingkah Jim kepada Senator California, Leo Ryan pada 1978. Sang senator membawa serombongan wartawan untuk menginvestigasi tak resmi kepada sekte sesat ke Jonestown  pada 14 November 1978.


Setelah melakukan penyelidikan selama 4 hari, rombongan Ryan memutuskan pulang kembali bersama 14 pembelot dari sekte tersebut. Karena tak ingin tindakan penyimpangannya diketahui publik, Jim memerintahkan Brigade Merah Jonsetown untuk membunuh rombongan Ryan tersebut.


Rombongan Ryan diberondong tembakan oleh pasukan khusus sekte sesat ketika akan naik dua pesawat Twin Otter milik Guyana Airways di lapangan terbang pelabuhan Kaituma, pada 18 November 1978. Peristiwa itu menewaskan 5 orang, yaitu Leo Ryan, Don Harris (reporter NBC), Bob Brown (kameramen NBC), Greg Robinson (fotografer San Fransisco Examiner) dan anggota Kuil Rakyat bernama Patricia Park.


Sementara yang selamat dari pembunuhan adalah Jackie Speier, staf Ryan sekaligus calon senator. Lalu, Richard Dwyer (perwakilan Kedubes AS di Georgtown), Bob Flick (produser NBC), Steve Sung (teknisi audio NBC), Tim Reiterman (repoter Examiner), Ron Javers (reporter Chronicle), Charles Krause (reporter Washington Post), dan beberapa anggota Kuil Rakyat yang membelot. Mereka selamat karena melarikan diri ke dalam hutan.


900 jenazah pengikut sekte Kuil Rakyat bergelimpangan di Jonestown, Guyana pada 18 November 1978

Karena gagal membunuh semua rombongan Ryan, Jim semakin takut aksinya itu diketahui pemerintah Guyana dan AS. Dia khawatir militer AS akan dikirimkan untuk merebut Jonestown. Jim yang memang berhaluan kiri alias seorang komunis menjadikan alasan itu untuk melakukan pembunuhan dan bunuh diri massal.


Jim membagi-bagikan campuran minuman ringan flavor aid dan sianida kepada anggota sektenya. Bagi mereka yang menolak disuntik sianida dengan jarum suntik. Jim mengarahkan agar anak-anak terlebih dahulu dibunuh, selanjutnya yang dewasa meracun dirinya sendiri. Terakhir Jim bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.


Saat militer Guyana yang datang ke lokasi, mereka menemukan ratusan tubuh manusia bergelimpangan dekat bangunan besar di areal pertanian. Tercatat sebanyak 909 orang tewas, 276 di antaranya anak-anak. Sisanya 85 orang anggota sekte ditemukan selamat, setelah sebelumnya mereka menyelinap kabur ke dalam hutan.


Pihak militer menemukan rekaman suara semua pelaksaan pembunuhan dan bunuh diri massal itu. Rekaman suara itu dikenal dengan nama ‘Death Tape’. Kejadian itu merupakan koran pembunuhan terbanyak dalam sejarah di AS, sebelum peristiwa 11 September 2001.


“Kami akan mati untuk revolusi. Kami akan mati untuk mengekspos masyarakat rasis dan fasis ini. Adalah baik untuk mati dalam bunuh diri revolusioner yang hebat ini,” ucap dua pemuda sekte Kuil Rakyat yang dibeberkan, pengacara People Temple, Charles Garry, dalam laporan khusus Los Angeles Times edisi 26 November 1978.


Sumber: DetikX

Penulis blog