Diam-Diam, Ganjar Ternyata Sudah Resmi Jadi Warga Sleman Yogyakarta

DEMOCRAZY.ID - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu sebelumnya diketahui juga membangun rumah di Padukuhan Tegalsari, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. 

Tak hanya rumah, Ganjar kini telah mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) Kabupaten Sleman. 

"Benar, (Ganjar Pranowo) sudah ber-KTP Sleman," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sleman DIY Susmiarto, Kamis, 28 Maret 2024.

Sebelum Ber-KTP, Ganjar Ajukan Pindah Kependudukan ke Sleman

Hanya saja, Susmiarto tak hafal kapan resminya Ganjar yang sebelumnya warga Jawa Tengah itu pindah administrasi kependudukan sebagai warga Sleman. 

Yang ia ketahui, ayah dari Alam Ganjar itu sudah mengajukan pindah kependudukan ke Kabupaten Sleman sejak purnatugas sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Masa jabatan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah sendiri resmi berakhir 5 September 2023 atau sekitar setengah tahun lalu. 

"Beliau (Ganjar) mengajukan (diri pindah sebagai penduduk Sleman) sesudah purna (selesai masa jabatan) sebagai gubernur," kata dia. "Untuk tanggalnya kami harus cek pastinha, tapi yang jelas proses pengajuan (pindah kependudukan) itu sebelum pencapresan," kata Susmiarto menambahkan.

Ganjar dalam proses pengajuan diri sebagai penduduk Sleman dilakukan sesuai prosedural ketentuan berlaku. 

"Setelah purna dari jabatan gubernur, ada staf beliau (Ganjar) datang ke kantor (Dukcapil Sleman) untuk mengurus persyaratan, sudah cukup lama kok (mengurusnya)," kata dia.

Unggahan di Media Sosial Tunjukkan Warga Sleman

Ganjar sendiri baik sebelum dan saat masa kampanye Pemilihan Presiden 2024 sering menyambangi Yogyakarta. Termasuk bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Desember 2023 silam. 

Di media sosialnya, Ganjar belakangan ini, juga tampak sering mengunggah konten seputar aktivitasnya di Yogyakarta. Ia menandai unggahannya itu tengah berada di Sleman. 

Salah satunya, saat ia bersama istrinya, Siti Atikoh berjalan kaki menuju masjid di lingkungannya untuk melaksanakan salat isya dan tarawih berjamaah pada hari kedua Ramadan. 

"Semoga tidak kendor. Bismillah," tulisnya pada 13 Maret 2024. Pada unggahan lain, Ganjar tengah bersepeda sambil menunggu waktu berbuka puasa. 

"Ngabuburide sambil nyari takjil. Menu buka puasamu hari ini apa? Jangan lupa yg manis-manis ya," tulisnya pada 15 Maret 2024.

Cerita Tetangga soal Ganjar di Rumah Baru Sleman

Ganjar Pranowo telah resmi menjadi warga Kabupaten Sleman. Ia pun mempunyai rumah baru di sana.

Menurut tetangga, Ganjar kurang lebih telah satu bulan mendiami rumah yang berlokasi di Pedukuhan Tegalsari, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.

"Sekitar satu bulanan, mau puasa [pindah ke sini]," kata Yani, tetangga yang rumahnya berhadap-hadapan persis dengan Ganjar, Jumat (29/3).

Yani menyebut Ganjar langsung berbaur dengan warga sekitar. Termasuk ikut tarawih di masjid tak jauh dari rumahnya.

"Dia langsung terjun ke masyarakat, ke masjid tarawih. Langsung [berbaur]," katanya.

Meski merupakan tokoh nasional, kata Yani, Ganjar juga tak menjaga jarak dengan masyarakat di sini. Beberapa kali Yani juga sempat ngobrol.

"[Alam Ganjar] juga ada. Sering [ngobrol] sama Pak Ganjar, sama istrinya. Ngobrol-ngobrol biasa," katanya.

Di kampung yang masih cukup asri ini, Ganjar juga kerap lari dan sepedaan pagi. Aktivitas itu kerap dilihat Yani.

"Sering lari, sering sepedaan," katanya.

"Dia enggak bedakan ini orang punya, orang enggak punya, ramah dia," jelasnya.

Rumah Ganjar ini selesai setelah dibangun selama dua tahun lamanya. Saat proses pembangunan, Ganjar juga kerap menengok ketika sedang ada acara di Yogyakarta.

"Dua tahun bangunnya. Udah full selesai. Ya sering ke sini dulu, nengok bangunnya seperti apa," katanya.

Pantauan kumparan di lokasi, Jumat (29/3), rumah Ganjar ini jauh lebih luas dibanding dengan rumah-rumah yang ada di sekitar. 

Lokasinya sedikit masuk dari jalan utama. Samping rumah masih terdapat sawah.

Untuk halaman depan rumah, terdapat bangunan terpisah dengan atap limasan. 

Tampak seperti ruang untuk pertemuan atau menyambut tamu. Sementara bangunan utama di belakang bangunan limasan itu.

Warna rumah didominasi warna gelap. Bagian rumah utama juga tampak memiliki dua lantai.

Sumber: Tempo