Kenapa Ahok-Said Aqil Nggak Cabut dari BUMN Kayak Abdee Slank?

DEMOCRAZY.ID - Menteri BUMN Erick Thohir disebut-sebut sudah menerima surat pengunduran diri Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank selaku Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk usai memberikan dukungannya kepada paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Di sisi lain, sejumlah petinggi BUMN seperti Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Komisaris Utama PT KAI (Persero) Said Aqil Siradj juga ikut memberikan dukungannya kepada salah satu paslon namun tidak mengundurkan diri seperti Abdee Slank.

Lantas apa yang membedakan posisi Ahok dan Said Aqil dengan Abdee Slank sehingga kedua bos BUMN ini tidak perlu mundur dari posisinya?

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihak Kementerian sebenarnya tidak mempermasalahkan ada petinggi perusahaan pelat merah yang menyatakan dukungannya kepada salah satu paslon. Namun secara tegas mereka dilarang untuk berkampanye.

"Ya kalau menyatakan silahkan aja, yang penting nggak kampanye," kata Arya saat ditemui wartawan, Senin (22/1/2024).

"Kan kalau Pak Abdee itu kan dia aktif kampanye. Kalau Pak Said kan nggak, dia hanya menyatakan dukung. Pak Ahok juga begitu kan. Dia (Ahok) hanya menyatakan mendukung, tidak ada kampanye kan," terangnya lagi.

Menurutnya hal inilah yang membedakan antara posisi Ahok dan Said Aqil dengan Abdee Slank yang harus meninggalkan posisinya di Telkom. 

Namun ia menekankan kedua bos BUMN ini tetap harus mengundurkan diri jika nantinya mereka ikut berkampanye.

"Kita tunggu aja. Pokoknya kalau ikut kampanye aktif mundur. Kalau hanya menyatakan kan dia cuman ya mengambil posisi aja dukung siapa, tapi kan tidak kampanye," pungkas Arya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Abdee Slank dikabarkan sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai salah satu Komisaris Telkom pada Jumat (19/1) kemarin. Surat pengunduran diri ini kabarnya juga sudah diterima Erick Thohir.

Terkait pengganti Abdee sebagai komisaris Telkom, Arya mengaku hingga saat ini masih belum ditentukan. 

Sebab pihak Telkom sendiri belum melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Di luar itu Arya memastikan kinerja BUMN bidang telekomunikasi itu tidak akan terganggu meski kehilangan Komisaris Independen. 

Sebab menurutnya dewan direksi perusahaan saat ini sangat kompak sehingga posisi kosong yang ditinggal Abdee saat ini masih bisa ditutupi untuk sementara waktu.

"(Sudah ada penggantinya?) ya sabar aja. kan belum RUPS kan dan kita kan solid, kemudian di direksi-nya (Telkom) juga solid, jadi kita tunggu aja RUPS-nya," terangnya lagi.

Sumber: Detik