DEMOCRAZY.ID - Penampilan cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024 menuai kritik.
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai putra Jokowi itu terlalu banyak menampilkan gimik saat berdebat.
Menurut Hendri penampilan Gibran pada Minggu (21/1) malam itu lebih buruk dibanding saat debat kedua atau yang pertama bagi cawapres.
"Mas Gibran menurut saya terpuruk, tidak tampil sebaik di debat cawapres pertama," kata Hendri kepada wartawan, Senin (22/1).
Terpuruknya Gibran karena terlalu banyak gimik. Gibran pada malam itu, bagi Hendri tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan lawan debatnya: Mahfud MD dan Muhaimin.
"Mas Gibran itu karena tahu dan memahami bahwa debat itu tentang show, maka kemarin itu terlalu banyak gimik," kata Hendri.
"Gimik-gimik yang akhirnya dia melupakan pertanyaan sehingga tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan-lawannya, misalnya pertanyaan Pak Mahfud tentang redistribusi kemudian tentang trisaktinya Bung Karno. Kemudian dengan Gus Imin juga sama bahkan fokus ke botol plastik yang mungkin saja itu disediakan panitia," jelas Hendri.
Hendri menyayangkan sikap Gibran tersebut. Sebab isi pembicaraannya jadi tidak fokus ke substansi.
"Jadi banyak hal-hal yang akhirnya dia tidak bisa fokus ke substansi," pungkas Hendri.
Debat keempat Pilpres 2024 digelar di JCC, Jakarta, Minggu (21/1) malam. Debat itu mempertemukan para cawapres.
Tema debat malam itu soal Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Gaya Gibran Permalukan Mahfud-Cak Imin Kebablasan, Tak Disukai Gen Z
"Soal kesopanan, kemarin kebablasan. Gayanya dia [Gibran] ingin mempermalukan Cak imin dan Pak Mahfud, seperti mencari jawaban Pak Mahfud atau kemudian mengatakan bahwa enak bisa baca catatan, padahal itu boleh, kepada Cak Imin," kata Hendri kepada wartawan, Senin (22/1).
Menurut itu tidak semua orang suka dengan sikap Gibran dalam debat tersebut. Bahkan anak muda juga tidak suka dengan gaya itu.
"Itu tentu saja tidak disukai banyak orang dan sangat mungkin tidak disukai oleh Gen Z," kata Hendri.
Hendri juga menyoroti Gibran yang terlalu banyak melakukan gimik selama debat.
Ini membuat dia tidak fokus pada substansi saat menanggapi lawannya: Mahfud maupun Muhaimin.
"Tapi memang Mas Gibran tampil terlalu percaya diri sehingga terlalu banyak gimik-gimik yang dia tampilkan sehingga menurut saya melampaui etika kesopanan dan kepantasan dalam sebuah perhelatan pilpres," ujar Hendri.
Sumber: Kumparan