Sindir Gibran? 'Ini Anak Calon Presiden, Bukan Calon Presiden' Ucap Anies Baswedan Saat Kampanye di NTB - DEMOCRAZY News
POLITIK

Sindir Gibran? 'Ini Anak Calon Presiden, Bukan Calon Presiden' Ucap Anies Baswedan Saat Kampanye di NTB

DEMOCRAZY.ID
Desember 20, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sindir Gibran? 'Ini Anak Calon Presiden, Bukan Calon Presiden' Ucap Anies Baswedan Saat Kampanye di NTB

Sindir Gibran? 'Ini Anak Calon Presiden, Bukan Calon Presiden' Ucap Anies Baswedan Saat Kampanye di NTB


DEMOCRAZY.ID - Calon Presiden nomer urut 1, Anies Baswedan diduga terkesan menyindir Gibran Rakabuming saat kampanye di Lombok.


Saat Anies Baswedan memanggil putrinya untuk naik ke atas panggung dan ia mengucapkan "Ini Anak Calon Presiden, Bukan Calon Presiden".


Ucapan tersebut ia lontarkan saat menghadiri acara kampanye di Gor Stadion 17 Desember, Lombok, NTB. Selasa, 19 Desember 2023.


Anies Baswedan diduga menyindir Gibran Rakabuming yang saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden.


Gibran Rakabuming merupakan calon wakil presiden nomor urut 2, mendampingi Prabowo Subianto.


Anies yang sedang orasi di hadapan para pendukungnya memperkenalkan putrinya, Mutiara Baswedan untuk naik keatas panggung.


"Dan putri kami tercinta, ikut sini," panggil Anies Baswedan kepada putrinya untuk naik ke panggung.


Mutiara Baswedan kemudian naik ke atas panggung disertai sorak-sorai ratusan pendukungnya.


"Bapak ibu sekalian, Ini anak calon Presiden, bukan Calon Presiden. bukan," ungkap Anies Baswedan.


Ucapan Anies Baswedan tersebut diduga sedang menyindir Gibran Rakabuming yang merupakan anak dari Presiden Jokowi.


Gibran Rakabuming saat mencalonkan diri sebagai wakil presiden memang menuai pro-kontra.


Beragam Sorotan Anies soal Kebebasan Berpendapat Saat Kampanye di NTB


Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyoroti kebebasan berpendapat saat kampanye di Lombok Barat dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 


Capres nomor urut 1 tersebut mengungkapkan sejumlah agenda kampanyenya di Lombok, NTB, dibatalkan secara sepihak dengan alasan tak diberi izin dan hal itu sudah sudah berulang kali terjadi.


"Dan itu kami rasakan bukan sekali, tapi berkali kali. Last minute izin dibatalkan secara sepihak," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu setelah dialog 'Desak Anies' di Mataram, Selasa (19/12/2023).


Anies menegaskan Indonesia merupakan negara merdeka, sehingga semua orang punya hak yang sama untuk berkampanye.


"Ini masa di mana kami boleh melakukan dialog, kampanye di ruang terbatas, bukan di ruang terbuka. Tunjukkan bahwa netralitas itu ada, dan apabila ada yang tidak netral, diberi sanksi," papar mantan Menteri Pendidikan tersebut.


Sebagai informasi, salah satu agenda kampanye Anies di NTB yang mendapatkan pembatalan sepihak sebelum acara digelar adalah acara dialog 'Desak Anies'. 


Awalnya, acara tersebut akan dihelat di Kava Cafe Mataram. Namun, lantaran tak memperoleh izin, pihak penyelenggara menjadwalkan acara digelar di Taman Budaya Mataram.


Sayangnya, acara tersebut kembali dibatalkan. Akhirnya, acara 'Desak Anies' digelar di Amanah Food Court Mataram.


Sindir Lewat Kaos Saat Berkampanye


Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva, mendampingi Anies saat berkampanye di NTB. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengenakan kaus dengan tulisan 'Ini Negara Hukum, Bukan Negara Kekuasaan'.


"Saya juga ditemani orang NTB yang sukses di Jakarta. Ada Pak Hamdan Zoelva, ke sini Pak Hamdan Zoelva. Lihat, apa tulisan di bajunya, baca," kata Anies ke pendukungnya saat berkampanye di GOR Turida, Mataram, NTB, Selasa.


Selain Hamdan Zoelva, Anies juga didampingi Gubernur NTB periode 2018-2023 yang juga menjabat Juru Bicara AMIN Zulkieflimansyah. Politikus PKS itu mengenakan kaus oblong berwarna hitam dengan tulisan 'Wakanda No More'.


"Ada sahabat saya, Pak Zulkieflimansyah. Baca tulisan di bajunya," kata Anies. Pendiri gerakan Indonesia Mengajar tersebut bahagia melihat antusiasme masyarakat NTB menyambut kehadirannya.


Masyarakat Takut Kritik Pemerintah


Anies menyebut banyak masyarakat yang takut untuk mengkritik pemerintah. Tanpa menyebut nama, dia menyindir ada pihak yang mengekang kebebasan berpendapat.


"Akhir-akhir ini banyak yang takut bicara mengkritik pemerintah. Betul? Padahal, tidak boleh di negeri merdeka takut mengkritik pemerintah. Bukan karena kita punya rasa takut, tapi karena ada yang mengekang di seberang sana," kata Anies di GOR Turida, Selasa.


Di negara merdeka, Anies melanjutkan, tak boleh ada warga yang ketakutan untuk bicara. 


Dia berjanji akan menjamin kebebasan berpendapat, termasuk siap menerima kritik, jika terpilih menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024


"Karena itu kami katakan Wakanda no more, Indonesia forever," imbuhnya. [Democrazy/Kilat]

Penulis blog