Roy Suryo Klaim 'Analisa Kecurangan' KPU di Debat Cawapres Adalah Benar, Sebut Sosok Ini Jadi Saksi! - DEMOCRAZY News
POLITIK

Roy Suryo Klaim 'Analisa Kecurangan' KPU di Debat Cawapres Adalah Benar, Sebut Sosok Ini Jadi Saksi!

DEMOCRAZY.ID
Desember 25, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Roy Suryo Klaim 'Analisa Kecurangan' KPU di Debat Cawapres Adalah Benar, Sebut Sosok Ini Jadi Saksi!

Roy Suryo Klaim 'Analisa Kecurangan' KPU di Debat Cawapres Adalah Benar, Sebut Sosok Ini Jadi Saksi!


DEMOCRAZY.ID - Roy Suryo kembali mengungkap fakta yang menguatkan tudingannya atas kecurangan yang dilakukan oleh KPU saat debat cawapres.


Kali ini, yang diungkap oleh Roy Suryo adalah terkait suara ghaib yang disebut-sebut menjadi pembisik Gibran Rakabuming saat debat cawapres.


Roy Suryo menyebut nama Lisa Elfina yang merupakan Liaison Officer (LO) TPN salah paslon yakni pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai saksi.


Dalam cuitannya di akun X @KRMTRoysuryo1 ia menyebut bahwa sosol Lisa Elfina yang disebutnya menjadi saksi beberapa hal janggal dalam debat cawapres.


Roy Suryo menyebut juga bahwa Lisa Elfina yang merupakan LO saat debat cawapres berada di lokasi dan mendapati beberapa keanehan bukan hanya soal alat yang digunakan (Mic) tapi juga soal adanya suara perempuan yang membimbing Gibran Rakabuming.


Bak yakin dengan kesaksian Lisa Elfina tersebut, Roy Suryo menyebut bahwa hal itu bukan fitnah, karena profesinya adalah LO.


"Silakan baca Kesaksian LISA ELFINA Salahsatu LO / Liaison Officer TPN No 3 (Ganjar Machfud) yg berada di Lokasi Acara ttg beberapa KEANEHAN di Debat Cawapres kemarin," tulis Roy Suryo.


"Mulai dari SUARA CEWEK, ALAT BERBEDA dsb Dia "Tukang LO" lho, bukan "Tukang Fitnah" AMBYAR," imbuhnya.



Gibran Diduga 'Dibisiki' Perempuan Tak Terlihat Saat Debat


YouTuber Refly Harun menduga seorang perempuan membisiki Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres melalui earphone atau alat komunikasi tertentu. Refly mendesak KPU langsung melakukan investigasi terkait dugaan ini.


"Baiknya KPU melakukan langkah investigatif apakah memang ada alat-alat bantu yang diperbolehkan untuk dibawa. Ya misalnya semacam alat komunikasi," kata Refly melalui kanal YouTube-nya, Sabtu 23 Desember 2023.


Refly penasaran apakah ada aturan terkait membawa alat komunikasi saat debat cawapres. Refly berharap KPU menyampaikan aturan tersebut.


"Kalau memang boleh, ya dijelaskan. Kalau tidak, ya harus dijelaskan juga," ujar Refly.

 

Refly menyatakan potongan suara perempuan ini bisa didengar di channel YouTube-nya pada durasi dua jam, menit-49 dan detik ke-30. 


Pada channel-nya terdapat rekaman video nonton debat cawapres bareng berdurasi 3 jam 34 menit dan 1 detik.


"Kalau di tempat lain, saya tidak tahu. Tetapi ini potongannya pun sudah beredar," ujar Refly.


Perempuan atau wanita itu terdengar mengatakan kata 'udah'. Refly mulai sadar ketika ada masukan dari salah satu penontonnya.


Ia kemudian mengecek pada potongan yang dimaksud dan meyakini ada suara perempuan menyatakan 'udah'. 


Namun Refly belum bisa memastikan apakah suara tersebut ada pada alat komunikasi salah satu peserta debat cawapres, atau tidak.


"Sekali lagi Ini kan baru pertanyaan apakah spekulasi itu benar atau tidak. Ya kita tentu tidak bisa mengatakan iya dan tidak," tegas Refly.


Berikut pernyataan Gibran saat terdengar kata 'udah' dalam debat:


".....sekarang NPWP, yang punya NPWP, ini baru 30 persen. Artinya apa? Kita harus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi. Saya tahu pasti pada negatif thinking. Tidak. Kita tidak akan memberatkan UMKM. Yang di bawah omsetnya Rp500 juta, pajaknya nol. Pengin modal Rp200 juta KUR," demikian pernyataan Gibran yang disebut-sebut sempat terdengar kata 'udah' oleh Refly Harun.


"Ingin modal 200 juta KUR 'udah' (suara perempuan) tanpa agunan gak ada yang memberatkan pak, terima kasih," ucap Gibran.



Suara yang terdengar ini menjadi pertanyaan tentang siapa sosok perempuan yang bersuara pelan bak bisikan.


"Memang kontroversial yang bisa bilang 'udah' dan kemudian bisa kita dengar bocor seperti itu. Apakah penonton di televisi atau penonton di JCC?Kalau penonton di JCC kan tidak mungkin eksklusif betul, karena suara tersebut suara yang eksklusif yang bisa punya jalur mic sendiri," ujar Refly Harun.


Sosok yang akrab dengan slogan Keren Cadas itu turut meragukan bila suara itu berasal dari moderator perempuan, Liviana Cherlisa, karena suaranya pelan.


"Kalau suara itu dari moderator karena seperti mirip suara perempuan apakah iya, diragukan. Kalau moderator bilang sudah tidak mungkin dia (suaranya) pelan-pelan," ungkap Refly.


Ada kecurigaan yang berkembang tentang suara tersebut mengingat Gibran sendiri menggunakan sarana komunikasi yang lebih banyak dari cawapres lain saat debat.


"Ada spekulasi yang berkembang juga dari Roy Suryo. Misalnya Gibran yang punya tiga sarana komunikasi, ada earphone kemudian ada clip on, ada mic. Kalau Mahfud MD kan menggunakan dua saja clip on dan ear phone. Sementara Cak Imin kadang-kadang menggunakan mic kadang-kadang tidak," ujar Refly.


Dari beberapa kecurigaan ini, Refly meminta Komisi Pemilihan Umum untuk menginvestigasi soal alat bantu komunikasi yang dipakai peserta debat.


"Baiknya KPU melakukan langkah investigative apakah memang ada alat-alat bantu yang diperbolehkan untuk dibawa misalnya semacam alat komunikasi. Kalau memang boleh ya dijelaskan, kalau tidak ya harus dijelaskan juga," imbuh Refly.


Diketahui, Roy Suryo kini berhadapan dengan masalah, lantaran analisanya saat debat cawapres yang menuding bahwa KPU bersikap tidak adil saat debat cawapres.


Hal itu tampak dari cawapres nomor urut 2 yakni Gibran Rakabuming yang tampil mengenakan tiga mik sekaligus, akibatnya ia pun disebut menyebar fitnah.


Namun ha itu langsung dibantah oleh KPU yang menyebut bahwa analisa Roy Suryo adalah hal yang keliru karena semai cawapres dalam debat cawapres mendapatkan fasilitas serta perlakuan yang sama.


Dikatakan Ketua KPU Hasymi Asy'ari bahwa Gibran Rakabuming tidak menggunakan ear feeder atau alat pengumpan yang ditempel di telinga.


Hasyim menjelaskan, alat yang dipasang di telinga Gibran adalah mikrofon yang dicantolkan Bukan ear feeder, itu mirofon yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping.


"Semua cawapres bisa ditanya, dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga tim paslon yang berada di holding room saat pemasangan mikrofon, bisa ditanya,"


Dirinya memastikan, debat perdana cawapres yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, berlangsung dengan adil dan sponta dan analisis Roy Suryo terkait alat yang digunakan cawapres saat debat telah keliru.


"Roy Suryo memang tukang fitnah,Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab, debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan," pungkasnya. [Democrazy/Kilat]

Penulis blog