Prabowo Soal 'Ndasmu Etik': Bicara Orang Banyumas, Jangan Dibesar-Besarkan - DEMOCRAZY News
POLITIK

Prabowo Soal 'Ndasmu Etik': Bicara Orang Banyumas, Jangan Dibesar-Besarkan

DEMOCRAZY.ID
Desember 17, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Prabowo Soal 'Ndasmu Etik': Bicara Orang Banyumas, Jangan Dibesar-Besarkan

Prabowo Soal 'Ndasmu Etik': Bicara Orang Banyumas, Jangan Dibesar-Besarkan


DEMOCRAZY.ID - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berbicara lebih jauh soal viral pernyataannya 'ndasmu etik'. Kata Prabowo, hal itu percakapan biasa di antara keluarga.


Konteksnya, Prabowo bicara itu saat memberikan sambutan di depan kader Gerindra. 


Lalu ia sedikit menyinggung soal pertanyaan di debat perdana terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pelanggaran etik terkait syarat usia cawapres yang tidak lagi hanya mesti 40 tahun. 


Namun juga bisa maju di Pilpres bila sedang atau pernah jadi kepala daerah. 


MKMK memutuskan mantan Ketua MK Anwar Usman, paman Gibran wakil Prabowo, melanggar etik.


"Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tapi biasa orang Indonesia kan cari-cari, mau dibesar-besarkan, itu di antara keluarga," kata Prabowo di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12).


Ia menambahkan, harusnya hal ini tak perlu dibahas dan dibesar-besarkan. 


"Kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas," kata dia.


"Biasalah bicara-bicara seperti itu, enggak usah dibesar-besarkan," sambungnya.


Ndasmu berasal dari bahasa Jawa kasar (ngoko) yang biasa digunakan untuk sebaya, artinya adalah 'kepalamu'. Namun bila diucapkan dengan penekanan, maka menjadi umpatan kasar. 


Timnas AMIN Tanggapi Prabowo: Di Jawa, Kata 'Ndasmu Etik' Itu Sangat Kasar


Juru bicara Timnas pasangan calon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Usamah Abdul Aziz, angkat bicara usai Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengucapkan "ndasmu etik" (bahasa umpatan artinya kepalamu) saat memberikan sambutan di acara internal Partai Gerindra.


Menurut Usamah, ungkapan tersebut dalam bahasa Jawa dinilai sangat kasar.


"Di Jawa, penggunaan kata 'ndasmu' itu sangat kasar," katanya saat dihubungi kumparan, Minggu (17/12).


Ia juga mempertanyakan ucapan Prabowo tersebut jika kelak ada rakyat yang mengkritiknya.


"Jika saat ini saja berani bicara kasar, bagaimana saat nanti ada rakyat yang mengkritik?" lanjutnya.


Usamah juga menilai ucapan Prabowo itu juga menunjukkan bahwa etika bukan sesuatu yang penting.


"Dengan begitu, beliau makin menegaskan bahwa etika tidak menjadi hal yang dijunjung tinggi," pungkasnya.


Ucapan Prabowo itu disebut-sebut terkait dengan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memvonis mantan Ketua MK Anwar Usman, paman Gibran Rakabuming Raka, melanggar etik.


Capres 01 Anies Baswedan kemudian menyinggung hal itu ke Prabowo pada saat debat capres perdana di KPU, Selasa (12/12) kemarin.


Prabowo pun mengungkit hal tersebut dengan menirukan ucapan Anies saat itu.


"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? [Prabowo menirukan pertanyaan Anies] Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik," kata Prabowo.


[Democrazy/Kumparan]

Penulis blog