Mengejutkan! Kiai Marzuki Mustamar Mendadak 'Dicopot' dari Ketua PWNU Jatim, Ada Apa? - DEMOCRAZY News
ISLAMI POLITIK

Mengejutkan! Kiai Marzuki Mustamar Mendadak 'Dicopot' dari Ketua PWNU Jatim, Ada Apa?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
ISLAMI
POLITIK
Mengejutkan! Kiai Marzuki Mustamar Mendadak 'Dicopot' dari Ketua PWNU Jatim, Ada Apa?

Mengejutkan! Kiai Marzuki Mustamar Mendadak 'Dicopot' dari Ketua PWNU Jatim, Ada Apa?


DEMOCRAZY.ID - Tersiar kabar KH Marzuki Mustamar diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur oleh PBNU.


Kabar pemberhentian tersebut tersebar di beberapa pesan berantai Aplikasi WhatsApp. Hal itu pun mendapat pembenaran dari mantan Wakil Ketua PWNU Jatim, Abdus Salam Shohib.


"Iya bener. Jadi saya mendapatkan [Pemberhentian Kiai Marzuki] dari sumber terpercaya yang ikut dalam pertemuan tadi malam," kata Gus Salam saat dikonfirmasi, Kamis 28 Desember 2023.


Gus Salam menuturkan, pemberhentian Kiai Marzuki dari Ketua PWNU Jatim diberitahukan saat PBNU mengumpulkan para Ketua PCNU se Jatim dan jajaran PWNU Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu 27 Desember 2023 malam.


Hadir juga dalam pertemuan tersebut Rais Aam PBNU KH. Miftahul Ahyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beserta jajaran PBNU lain.


Gus Salam mengatakan, alasan dari pemberhentian Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang dari Ketua PWNU Jatim ini tidak jelas. 


"Alasannya tidak jelas," tuturnya. 


Namun ia meyakini, pemberhentian Kiai Marzuki dari jabatannya tersebut ikhwal dukung mendukung di Pilpres 2024. 


Kiai Marzuki dikatakannya tidak mengikuti arahan dari PBNU untuk mendukung Paslon 2.


"Mungkin bisa ke arah sana," ujarnya. 


"Karena tadi malam itu Rais Aam memberikan pernyataan untuk mengarahkan mendukung 02," pungkasnya. 


Pertemuan dengan Rais Aam dan Ketum PBNU


Pertemuan itu dihadiri Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan jajarannya. 


Sementara dari pihak PWNU yang hadir ialah Sekretaris Akhmad Muzakki. Sedangkan Kiai Marzuki tidak diundang.


"Dua poin yang mereka sampaikan. Pertama, pemberitahuan atas pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur, dengan alasan yang menurut saya tidak jelas. Silakan dikonfirmasi ke PBNU apa alasannya," ucapnya.


Gus Salam yang juga dikenal sebagai Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini mengatakan, dalam pertemuan itu Ketum PBNU Gus Yahya menyebut pencopotan Kiai Marzuki sudah sah. Namun, kata Gus Salam, tak jelas apa alasannya.


"Pemberitahuan itu disampaikan Gus Yahya, suratnya sudah ada, sudah resmi. Tapi, PBNU masih akan menggodok siapa penggantinya. Suratnya tidak diperlihatkan [di forum], tapi statement-nya Gus Yahya suratnya sudah ada dan sudah sah," kata dia.


Sementara poin kedua, kata Gus Salam, para pengurus PBNU itu diduga mengarahkan struktur PCNU yang hadir untuk mau mendukung paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


"Tokoh-tokoh teras PBNU ini mengarahkan struktur PCNU yang hadir untuk membantu ke pason 2. Ada yang dengan bahasa yang soreh atau jelas, ada yang bahasa kinayah atau kiasan," ucapnya.


Gus Salam pun mengaku kecewa dengan sikap PBNU itu. Pasalnya, selama ini Ketum PBNU Gus Yahya selalu menyebut bahwa NU netral dan tak mau diseret ke kepentingan politik Pilpres 2024.


"Dan itu dilakukan oleh pengurus teras PBNU yang selama ini gembor-gembornya memerintahkan untuk netral untuk semua struktur NU tapi di pertemuan internal bersama struktur PCNU mereka mengarahkan ke paslon 2," ujarnya.


CNNIndonesia.com telah berupaya mengonfirmasi kabar ini ke Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Namun yang bersangkutan belum memberikan respons. 


Selain itu, CNNIndonesia.com pun sudah menghubungi Marzuki Mustamar mengenai kabar yang dikonfirmasi Gus Salam tersebut, namun yang bersangkutan belum merespons sejauh ini.


Pencopotan Kiai Marzuki dari PWNU Jatim itu pun dikonfirmasi Ketua PBNU Ahmad Fahrur Razi.


"Ya," kata dia saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis siang.


"Itu usulan dari Syuriah PWNU Jatim. Sudah ada beberapa SP [Surat peringatan] sebelumnya," imbuhnya seraya mengatakan hal lebih lanjut 'tidak perlu diungkap ke publik."


Di luar itu, dia belum menjelaskan perihal lainnya yang diungkap Gus Salam.


[Democrazy/VIVA]

Penulis blog