Inaya Wahid: Etika Pemimpin Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa, Bukan 'Ndasmu Etik' - DEMOCRAZY News
POLITIK

Inaya Wahid: Etika Pemimpin Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa, Bukan 'Ndasmu Etik'

DEMOCRAZY.ID
Desember 17, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Inaya Wahid: Etika Pemimpin Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa, Bukan 'Ndasmu Etik'

Inaya Wahid: Etika Pemimpin Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa, Bukan 'Ndasmu Etik'


DEMOCRAZY.ID - Inaya Wulandari Wahid, Putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, menyoroti pentingnya etika dalam kepemimpinan sebagai fondasi menjaga harkat dan martabat bangsa. 


Pernyataannya disampaikan pada acara Haul Gus Dur ke-14 di Ciganjur, Jakarta, Sabtu.


"Inaya menekankan bahwa jika seorang calon pemimpin kesal ketika ditanya tentang etika dan menjawab 'ndasmu (kepalamu) etik,' hal tersebut mencerminkan bagaimana ia meletakkan harkat dan martabat bangsanya," ungkapnya.


Menurut Inaya, etika bukan hanya tentang kebijakan, melainkan juga tentang menjaga kemanusiaan.


"Mengabaikan etika sama dengan mengabaikan kemanusiaan. Manusia memiliki harkat dan martabat karena kesadaran etisnya dan amanah akhlak dari Sang Khalik," tambahnya.


Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Nasional Partai Gerindra, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tampak menyinggung pernyataan Anies Baswedan terkait kode etik.


Prabowo mengomentari pertanyaan Anies pada debat perdana terkait putusan Mahkamah Konstitusi yang melibatkan Gibran Rakabuming Raka.


"Bagaimana perasaan mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik," ujar Prabowo. Pernyataannya disambut dengan tepuk tangan oleh kader Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (15/12).


Anies sebelumnya menyebut putusan MK tentang Gibran Rakabuming cacat karena melibatkan pelanggaran etika berat Ketua MK Anwar Usman. 


Anwar Usman merupakan Paman dari Gibran dan adik ipar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Berita ini mencerminkan pentingnya etika dalam konteks kepemimpinan dan menyoroti dinamika politik terkini terkait isu kode etik di panggung politik Indonesia. 


Ini Arti 'Ndasmu Etik' Yang Diucapkan Prabowo Subianto, Murni Candaan atau Sindir Anies Baswedan?


Istilah 'ndasmu' berasal dari bahasa Jawa yang menggambarkan konsep 'kepalamu'.


Secara etimologi, kata etik dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai-nilai yang menentukan benar dan salah yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.


Dalam konteks bahasa Jawa, terdapat berbagai tingkatan kesopanan dalam berkomunikasi.


Kata "ndasmu" termasuk dalam ragam tutur ngoko, yang merupakan tingkatan paling rendah dalam tata krama bahasa Jawa.


Umumnya, kata ini digunakan saat berbicara dengan teman sebaya, orang yang lebih muda, atau orang yang memiliki hubungan akrab.


Penggunaan kata ini juga dapat mencerminkan status atau kekuasaan yang lebih tinggi dari pihak yang berbicara, atau menunjukkan kedekatan hubungan dengan lawan bicara.


Lebih dari sekadar mengandung makna harfiah sebagai 'kepala', kata 'ndasmu' juga dapat menyampaikan sikap penolakan, ketidaksetujuan, keluhan, sindiran, atau bahkan candaan.


Klarifikasi Jubir


Sementara itu, juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar telah mengklarifikasi maksud dari 'ndasmu etik' yang diucapkan oleh Menteri Pertahanan itu.


Menurut dia, itu merupakan candaan Prabowo Subianto di forum internal Gerindra.


"Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra. 1.000 persen becanda," ujar Dahnil. [Democrazy/VIVA]

Penulis blog