Waduh! Gegara Sering Gunakan Kata AMIN Dalam Kampanye, Anies Dipolisikan Dituduh Menista Agama - DEMOCRAZY News
HUKUM

Waduh! Gegara Sering Gunakan Kata AMIN Dalam Kampanye, Anies Dipolisikan Dituduh Menista Agama

DEMOCRAZY.ID
Desember 23, 2023
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Waduh! Gegara Sering Gunakan Kata AMIN Dalam Kampanye, Anies Dipolisikan Dituduh Menista Agama

Waduh! Gegara Sering Gunakan Kata AMIN Dalam Kampanye, Anies Dipolisikan Dituduh Menista Agama


DEMOCRAZY.ID - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dilaporkan ke Bareskrim Polri karena pakai akronim atau singkatan AMIN, Jubir Anies-Cak Imin buka suara.


Kata AMIN yang dimaksud adalah singkatan pada nama pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin.


Singkatan kata ini pertama kali mencuat saat Anies-Muhaimin mendeklarasikan diri menjadi capres-cawapres di Surabaya pada awal September 2023.


Saat itu tak ada komplain yang mencuat terkait akronim AMIN. Namun, kini ketika suhu politik makin panas, akronim AMIN pun dipermasalahkan.  Sehingga, Anies Baswedan dilaporkan ke Bareskrim Polri.


Anies Baswedan dilaporkan ke Bareskrim Polri karena diduga melakukan penistaan agama.


Penistaan agama yang dimaksud penggunaan akronim AMIN dalam kampanye Anies Baswedan.


Akronim tersebut diketahui memang digunakan untuk pasangan calon Anies-Cak Imin.


Pengaduan masyarakat (dumas) ini dilakukan oleh kelompok yang menamakan organisasinya Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.


Koordinator Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, Umar Segala menilai penggunaan akronim tersebut termasuk dalam penistaan agama.


"Jelas, bahwa dijelaskan dalam hadits-hadits bahwasanya penggunaan kata AMIN ini adalah penggunaan kata suci, penggunaan harapan kita terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Umar kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (22/12/2023).


Tak hanya di agama Islam, Umar mengatakan, kata AMIN juga memiliki makna yang sama bagi agama-agama lain di Indonesia.


Umar mengatakan, Anies melakukan politisasi agama demi kepentingan pribadinya dalam berkontestasi di Pemilu 2024 dengan menggunakan akronim tersebut.


"Ini adalah sebuah politisasi yang sangat tidak berguna. Politisasi rendah, bahwasanya politisasi agama masih dilakukan untuk mendapatkan suatu kepentingan publik di era demokrasi ini," jelasnya.


Selain akronim tersebut, Umar mengklaim Anies juga pernah melakukan aksi tahiyat dengan gesture dua jari dalam acara podcast bersama Ustad Abdul Somad pada 13 Desember kemarin.


Padahal, diketahui hanya ada satu jari yakni telunjuk yang dilakukan dalam gerakan salat tersebut.


"Bahwasanya Anies Baswedan telah mempermainkan gerakan salat. Beliau menunjukkan nomor 2, tapi dalam artian yang dijelaskan oleh beliau itu gerakan salat," tuturnya.


Dalam pengaduannya, Umar juga mengaku bakal menyerahkan sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar saat Anies Baswedan memposekan dua jari saat tasyahud hingga hadits-hadits terkait penggunaan kata AMIN.


Terakhir, ia juga berharap agar Polri dapat segera memproses kasus tersebut sehingga tidak memicu konflik horizontal di masyarakat. Menurutnya, Pemilu harus dilaksanakan secara luber, jurdil, teduh, tertib, dan bermartabat.


"Tidak boleh ada capres yang menghalalkan cara untuk meraih simpati dan kemenangan," tukasnya.


Tanggapan Timnas AMIN


Jubir TIMNAS AMIN, Indra Charismiadji menanggapi soal aduan ke Bareskrim Polri tersebut. Dia menyebut jika pengaduan itu hal yang mengada-ada.


"Kok aneh-aneh saja. Agama mana yang dinistakan? AMIN itu tidak hanya dipakai dalam ritual agama lho," ucapnya saat dihubungi.


Indra menambahkan, upaya yang dilakukan ini mencederai Pemilu 2024 dan tidak riang gembira seperti yang sudah digaungkan.


"Harusnya punya komitmen bersama. Ngapain ditarik tarik ke ranah hukum hanya karena kami punya akronim yang sangat merakyat," tuturnya. [Democrazy/Tribun]

Penulis blog