DEMOCRAZY.ID
%20(Custom).jpg)
DEMOCRAZY.ID - Sosok bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Anies Baswedan masih tanda tanya. Namun beberapa sinyal mulai terkuak.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali akhir pekan lalu.
Ia menunjuk Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berpeluang.
"Makanya kita tidak pernah mau berbicara tentang AHY," ujarnya dikutip Rabu (19/7/2023).
"Kalau ditanya AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) berpeluang (jadi Cawapres Anies), sangat besar," tegasnya.
Meski demikian, ia tetap menyerahkan keputusan akhir ke Anies. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ia yakin memiliki pertimbangan sediri sola siapa sosok cawapres yang akan menemaninya bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
"Kita konsisten untuk memberikan mandat itu kepada Anies Baswedan untuk memilih siapa cawapresnya," ujarnya.
"Namun kewenangan yang diberikan dan siapa yang ditunjuk itu harus bisa dijelaskan secara empiris, secara saintifik mengapa memilih seseorang," tambahnya.
Sebelumnya sejumlah nama yang beredar sebagai calon Cawapres Anies. Termasuk Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Yenny Wahid, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Salim Segaf Al-Jufri dan Ridwan Kamil.
Dari sejumlah nama tersebut, dua tokoh perempuan NU yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid disebut-sebut menjadi kandidat kuat. Namun, sinyal itu berubah.
AHY lah dikatakan sebagai calon terkuat Cawapres Anies. Sinyal menguat setelah putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyambut kedatangan Anies di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai pulang haji, begitu juga saat keberangkatan.
"Saya kira itu semacam kode keras bahwa AHY-lah yang paling mungkin, paling dekat nama yang di kantong Anies untuk dijadikan sebagai pendamping di Pilpers 2024 yang akan datang," ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
AHY sendiri tak memberi sinyal jela soal ini. Namun, ia berharap deklarasi cawapres Anies segera diumumkan secara terbuka ke publik.
"Berharap waktunya akan datang, dan mudah-mudahan tidak terlalu lama, artinya segera bisa dideklarasikan secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia," kata AHY kepada wartawan beberapa waktu lalu.
"Saya selalu ingin berprasangka baik, saya ingin selalu mempersiapkan diri dalam apapun tugas dan harapan rakyat, itulah mengapa saya akhirnya mengakhiri pengabdian di TNI dan masuk dalam dunia politik dan juga ke masyarakat karena saya ingin mempersiapkan diri menjadi bagian dari itu," jelasnya. [Democrazy/CNBC]
