Demokrat: Butet Sudah Masuk Kelompok Anti Perubahan, Pro Kemapanan! - DEMOCRAZY News
HOT NEWS POLITIK TRENDING

Demokrat: Butet Sudah Masuk Kelompok Anti Perubahan, Pro Kemapanan!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Demokrat: Butet Sudah Masuk Kelompok Anti Perubahan, Pro Kemapanan!


DEMOCRAZY.ID - Deputi Analisis Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menilai seniman Butet Kartaredjasa sebagai sosok yang anti terhadap perubahan dan cenderung memihak kelompok mapan atau status quo.


Hal itu disampaikan menanggapi monolog Butet yang menyinggung orang pandir, tukang culik hingga capres pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


"Saya kira, Butet sudah pada fase keberadaannya ada di kelompok yang anti perubahan dan bertengger pada kelompok yang pro kemapanan," ujar Syahrial di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/6).


Ia mengaku khawatir apabila Butet yang notabene sebagai seniman mencampuri urusan berbau komersial. 


Menurutnya, ranah komersial akan membatasi kebebasan ekspresinya sebagai seorang seniman.


"Kita tentu prihatin apabila budayawan masuk dalam ranah yang mengedepankan komersial. Ekspresinya akan terbatas dan tidak mampu menjangkau sisi-sisi lain adanya ruang perbedaan," sambungnya.


Syahrial juga mengaku prihatin apabila seniman Butet cenderung mengabaikan persoalan 'silent majority' atau masyarakat yang bungkam dan lantas mendukung pemerintah yang dianggapnya kurang demokratis.


"Apalagi jika mengabaikan soal silent majority di tengah rezim yang indeks demokrasi dan kebebasan berpendapatnya sedang merosot," kata Syahrial.


Kendati begitu, Syahrial yakin seniman seperti Butet memahami banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini. 


Namun, ia menduga Butet telah nyaman dengan situasinya sekarang dan memilih untuk tak bersuara terkait persoalan tersebut.


"Memang agak aneh jika seorang seniman bertingkah nyaman dengan suatu keadaan. Meskipun di sisi lain dia sebetulnya memahami banyak hal yang perlu diperbaiki dan ada pula yang salah," ujarnya.


Butet sebelumnya tampil melantunkan monolognya pada puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama, GBK, Sabtu (24/6).


Dalam monolognya, Butet menyinggung banyak hal. Mulai dari orang yang pandir, tukang culik, hingga capres pilihan Presiden Jokowi.


"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir," kata Butet.


Butet juga menyinggung soal sosok yang sedang dipantau oleh KPK, tapi mengaku tengah dijegal.


"Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eeehhh, lah, kok koar-koar mau dijegal," lanjutnya.


Ia juga menyinggung soal calon presiden pilihan Presiden Jokowi. Menurutnya, capres pilihan Jokowi adalah sosok pekerja keras berambut putih.


Butet pun berujar Indonesia akan bersedih jika presiden terpilih adalah tukang culik.


"Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," ucapnya. [Democrazy/CNN]

Penulis blog