Dibongkar Warganet, Ganjar Naik Helikopter Milik Taipan Asal Kudus Saat Hadiri Pernikahan Adik Menag di Rembang - DEMOCRAZY News | Berita dan Politik Indonesia

Breaking

logo

Dibongkar Warganet, Ganjar Naik Helikopter Milik Taipan Asal Kudus Saat Hadiri Pernikahan Adik Menag di Rembang

Dibongkar Warganet, Ganjar Naik Helikopter Milik Taipan Asal Kudus Saat Hadiri Pernikahan Adik Menag di Rembang


DEMOCRAZY.ID - Pengguna media sosial atau biasa disebut warganet membongkar helikopter yang dipakai Ganjar Pranowo saat menghadiri pernikahan adik Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qaumas di Rembang.


Warganet bernama Zakki Amali dengan akun Twitter @ZakkiAmali menuliskan: “Perhatian tanpa panah: warna putih heli, garis-garis warna badan heli, bagian atas, serta pintu memiliki kemiripan dengan heli BELL 407 teregister dengan nomor ekor PK-JCH.”


Zaki menemukan data, helikopter yang dipakai Ganjar terbang dari Semarang menuju arah Demak pada jam 09.00 WIB. 


“Untuk menguatkan identifikasi, mari tengok flight history @flightradar24 pada 13/5. Heli PK-JCH terbang dari arah Semarang ke Demak sekitar pukul 9 AM (UTC ke WIB=plus 7 jam),” ujarnya.


Helikopter yang dinaiki Ganjar milik PT Pura Wisata Baruna bagian dari Pura Group di mana bosnya bernama Jacobus Busono.


“Helikopter PK-JCH dimiliki oleh PT Pura Wisata Baruna. Perusahaan ini adalah bagian dari Pura Group–salah satu perusahaan percetakan terbesar di Indonesia–lokasi pabrik di Kudus-Pati, Jateng,” tegasnya.



Sukses Pura Group adalah milik Jacobus Busono. Jika dirunut dari tangan dinginnya, perusahaan ini menggurita. 



Kisahnya dimulai dari sang kakek yang memulai bisnis percetakan terlebih dahulu.


Didirikan oleh pendiri Ong Djing Tjong bernama awal Electriche Drukkery. Tahun 1908, saat itu, perusahaan ini merupakan satu dari tiga percetakan kecil yang ada di Kudus; selain Hoo Kongso dan Tjung Hwa.


Ketika genap dirinya berumur 16 tahun, Jacobus kecil sudah punya mimpinya sendiri. Remaja penuh warna yang memilih melanjutkan sekolah sampai jenjang tertinggi. 


Dia melanjutkan sekolah ke Concordance HBS atau Hoogere Burger School setingkat SMU.


Sekolah dikhususkan untuk mereka yang mau melanjutkan ke luar negeri. Bersekolah di HBS dirinya fokus belajar Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. 


Usai pendidikan di HBS pergilah ia ke Belanda. Mimpinya ternyata tak jauh di dunia perbisnisan keluarga.


Perlahan tapi pasti usaha percetakan yang semula hanya memiliki 35 karyawan ini, maka pada menjelang peringatan hari Kemerdekaan RI yang -76 ini sudah melonjak menjadi sekitar 13.000.


Perusahaan yang awalnya berlokasi di seputar Panjunan Kecamatan Kota Kudus ini, meluas ke Desa Jati Kulon, Jati Wetan Kecamatan Jati dan seputar Desa Terban Kecamatan Jekulo.


Sedang unit usaha juga melesat menjadi 30 unit (divisi). Dari unit percetakan-kemasan, pengolahan lanjut kertas dan plastik, pembuatan kertas uang dan sekuriti, smart card, anti pemalsuan, bahan industri tembakau, permesinan dan konstruksi jalan raya. Sedang pemasaran produknya juga meluas ke 90 negara. 


“Pak Bus itu selalu memberikan petunjuk untuk selalu mewujutkan produk yang belum dimiliki “orang/perusahaan” lain. Asal bisa dipertanggung jawabkan, biaya sepenuhnya dia tanggung, Kami memang mulai merambah bidang pertanian dan perikanan. Namun masih terbatas pada produk produk tertentu saja.” ujar salah satu staf pimpinan di unit produksi Terban. [Democrazy/SuaraNasional]

BERITA TERKAIT

Tidak ada komentar: