Rocky Gerung: Luhut Sembunyikan 'Kecemasan' Buntut Gagal Negosiasi Bunga Pinjaman Kereta Cepat China! - DEMOCRAZY News
HOT NEWS TRENDING

Rocky Gerung: Luhut Sembunyikan 'Kecemasan' Buntut Gagal Negosiasi Bunga Pinjaman Kereta Cepat China!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
TRENDING
Rocky Gerung: Luhut Sembunyikan 'Kecemasan' Buntut Gagal Negosiasi Bunga Pinjaman Kereta Cepat China!


DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari soal gagalnya negosiasi yang dilakukan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait bunga pinjaman proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).


Sebelumnya, Luhut tengah mengupayakan agar China mau menurunkan suku bunga pinjaman untuk proyek Kereta Cepat menjadi 2 persen. 


Sayangnya, negosiasi tersebut gagal dan China tetap mematok suku bunga pinjaman 3,4 persen.


Namun, dikatakan Luhut bunga pinjaman sebesar 3,4 persen jauh lebih rendah dibandingkan kebanyakan negara lain yang rata-rata 6 persen.


Luhut kemudian mengambil pinjaman dengan bunga tersebut karena menurutnya Indonesia masih memiliki kemampuan bayar yang cukup kuat untuk melunasinya.


Menanggapi hal tersebut, Rocky menyoroti optimisme yang disampaikan Luhut soal kemampuan Indonesia membayar utang dengan bunga pinjaman sebesar itu.


Padahal, ia meyakini Luhut pasti menyimpan kecemasan apalagi Luhut termasuk orang yang mengerti tentang sistem utang piutang dunia.


“Optimisme tentu ada dan Pak Luhut nggak mungkin harus berkecil hati. Walaupun sebetulnya bagi orang yang mengerti sistim hutang perhutang dunia, Luhut harus sembunyikan kecemasan dia,” ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube pribadi pada Rabu (12/4/2023).


Namun, karena kebobrokan proyek Kereta Cepat sudah terlanjur diketahui publik, mau tak mau Luhut menunjukkan optimismenya.


“Karena udah keburu kebuka di pers bahwa China menekan Indonesia dan Indonesia nggak mampu untuk negosiasi balik,” ujar Rocky.


Ahli ilmu filsafat ini kemudian mengingatkan bahwa kasus serupa Kereta Cepat akan kembali terulang karena sebenarnya telah gagal sejak perundingan pertama.


“Jadi kalau perundingan pertama gagal di bidang Kereta Cepat, juga mungkin terjadi penundaan-penundaan di bidang lain yang menyangkut perjanjian dengan China dan China bebankan kepada Indonesia,” jelas Rocky.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku China tetap mematok suku bunga pinjaman untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sebesar 3,4%. 


Negosiasi Luhut dengan pihak China agar mau menurunkan menjadi 2% gagal.


"Maunya kita 2% tapi kan gak mungkin juga terus tercapai," ungkap Luhut saat jumpa pers di Kantor Kemenko Marves Jakarta, Senin (10/4/2023).


Menurut Luhut, bunga pinjaman China sebesar 3,4% jauh lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan negara lain yang rata-rata 6%.


"Karena gak mungkin semua keluar kan sekarang bunganya bisa 6%. Jadi kalo dapat kita 3,4% misal abis itu ya udah," ucap Luhut.


Luhut menegaskan dengan bunga pinjaman yang dipatok China sebesar 3,4% sama sekali tidak masalah. 


Indonesia masih memiliki kemampuan bayar yang cukup kuat untuk melunasi pinjaman proyek kereta cepat Jakarta Bandung.


"Gak ada masalah. Kamu kok ragu dengan negara kita. Jangan under estimate negara kita ini Indonesia semakin baik lho. Benar. Kamu lihat penerimaan pajak kita naik 48,6% (penerimaan pajak pada Januari 2023) karena banyak Indonesia ini batu bara segala macam tadi. Kita gak sadar keuangan kita dengan hilirisasi itu," tutur Luhut. 


China Minta APBN Indonesia Jadi Jaminan Utang Proyek Kereta Cepat


China Development Bank (CDB) meminta Indonesia agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jadi jaminan utang dari pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Indonesia dan CDB sendiri telah menyepakati besaran pinjaman untuk pembayaran cost overrun proyek Kereta Cepat senilai US$560 juta atau Rp8,34 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS).


Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, sejauh ini kedua pihak masih terus membahas besaran bunga, struktur penjaminan pinjaman, serta tenor atau durasi pinjaman.

 

Luhut menjelaskan, pihak China menginginkan adanya struktur penjaminan pembayaran pinjaman tersebut dari APBN.


Dengan skema tersebut, CDB akan mendapatkan pembayaran pinjaman dari APBN jika nantinya Indonesia tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjaman tersebut.


Namun kata Luhut, pihak Indonesia menginginkan penjaminan pembayaran pinjaman tersebut dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PT PII.


“Ini masih dibahas. Masih ada masalah psikologis, kemarin mereka [China] mau dari APBN, tetapi kita jelaskan kalau dari APBN itu prosedurnya jadi panjang, makanya mereka juga sedang pikir-pikir. Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018,” kata Luhut, Senin (10/4/2023).


Setelah seluruh proses negosiasi rampung kata Luhut, dana pinjaman tersebut kemudian akan dialirkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang kemudian menyetorkannya ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator Kereta Cepat.


Luhut memastikan Kereta Cepat akan resmi beroperasi pada 18 Agustus 2023 mendatang sebagai kado HUT ke-78 RI. 


Target Commercial Operation Date (COD) Kereta Cepat tersebut dipilih karena berdekatan dengan hari ulang tahun Indonesia. Masa uji coba atau trial akan dilaksanakan pada Mei 2023.


Pemerintah Indonesia juga mengharapkan kehadiran tokoh-tokoh pimpinan dari pemerintah China untuk menghadiri seremonial peresmian operasi Kereta Cepat.


Hal ini telah disampaikan ke pemerintah China saat Luhut bersama delegasi Indonesia berkunjung pada 4-6 April 2023.


“Sudah kami sampaikan harapan kehadiran dari Pemerintah China, karena selalu ada keraguan dari masyarakat kita di sini bahwa ini Kereta Cepat tidak selesai,” tandasnya.



[Democrazy/NW]

Penulis blog