DEMOCRAZY.ID
.jpeg)
DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung ikut menanggapi situasi panas Partai Demokrat dan potensi penjegalan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ungkap ada potensi penjegalan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dalam pidato itu AHY menduga upaya kubu Moeldoko mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) soal Partai Demokrat, berpotensi untuk menjegal Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan.
Menanggapi itu, Rocky Gerung mengatakan Partai Demokrat tampaknya telah menyadari dua hal, yaitu upaya mengusik Demokrat melalui PK dari kubu Moeldoko dan gangguan yang berpeluang dilakukan dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
"Ya saya bisa pahami, jadi kira-kira Demokrat menghitung dua hal, pertama Moeldoko pasti ada dalam rencana untuk terus mengganggu Demokrat, itu kayanya udah final tuh," kata Rocky Gerung.
Soal gangguan dari Anas, kan tahu ya Anas Urbaningrum yang terjerat kasus Wisma Atlet bebas penjara pada 10 April 2023.
Anas Urbaningrum telah menjalani masa tahanan di dalam dinginnya jeruji besi sejak 2013 silam.
Ia menjadi pesakitan kasus korupsi proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang Bogor Jawa Barat
"Kalau Anas keluar dari penjara, selesai masa pidananya, tentu dia akan tampil sebagai tokoh politik. Kan gak mungkin Anas diem-diem aja kan," kata Rocky Gerung.
Rocky menilai Anas Urbaningrum usai bebas penjara, berpeluang besar kembali menjalani perannya sebagai politisi, hal ini kemudian dinilai dapat berpotensi untuk berhadapan dengan mantan partainya, yakni Demokrat.
Selain itu, kata dia, sosok Anas Urbaningrum sebagai politisi juga memiliki peluang mengganggu Partai Demokrat, terlebih jika dikaitkan dengan permainan kasus Wisma Atlet tersebut.
Rocky Gerung melihat bisa saja Moeldoko dan Anas Urbaningrum yang merupakan tokoh HMI, kemungkinan bergabung dan mengusik Partai Demokrat.
"Karena sangat mungkin juga Moeldoko bergabung dengan Anas dalam upaya untuk mendelegitimasi Demokrat. Tapi intinya adalah kalau Demokrat didelegitimasi, itu berarti Anies juga diikutsertakan sebagai sasaran," kata Rocky Gerung dari Instagram @totalpolitikcom.
Selanjutnya jika itu terjadi, maka secara tidak langsung menurut Rocky, juga akan membuat berantakan Koalisi Perubahan dan ganggu Anies Baswedan di Pilpres.
Politisi Zulfan Lindan mengkritik keras Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang kembali muncul untuk merebut Partai Demokrat melalui PK.
Zulfan menilai Moeldoko tak pernah berpikir secara demokratis. Zulfan berpendapat sikap Moeldoko tak etis. Dia menyebut timbul kesan Moeldoko asal mencaplok partai orang.
"Moeldoko ini kan gak pernah berpikir demokratis. Rusak juga ini pikirannya, nggak mau capek-capek, nggak mau berkeringat, tiba-tiba undang orang entah siapa itu," kata Zulfan Lindan .
Mantan politikus Partai Nasdem ini beranggapan tindakan Moeldoko berbahaya. Apalagi, kata Zulfan, mengambil alih Partai Demokrat dengan menghalalkan segala cara. [Democrazy/Haluan]
