Menteri Perempuan Yang Pintar Ngutang, Tidak Punya Rasa Malu? - DEMOCRAZY News | Berita dan Politik Indonesia

Breaking

logo

Menteri Perempuan Yang Pintar Ngutang, Tidak Punya Rasa Malu?

Menteri Perempuan Yang Pintar Ngutang, Tidak Punya Rasa Malu?


Oleh: Memet Hakim

Pengamat Sosial


Mendapat berita tentang Menkeu pakai Alphard langsung ke apron bandara Sutta dikawal kendaraan Bea Cukai, kita hanya bisa tercengang dan melongo saja. 


Bagaimana mungkin Menteri yg sedang dalam sorotan ini, justru menghindari pemeriksaan Bea & Cukai di bandara ? Apalagi beritanya bawa barang banyak.


Ini kejadian yang viral sebelumnya dari Republika, 02.2021 melaporkan pembelian sepeda Brompton oleh Menteri Keuangan ketika pulang dari luar negeri tanpa membayar bea masuk saat membawa sepeda Brompton yang bertuliskan alamat Jalan Kertanegara Nomor 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang merupakan kediaman Menteri Keuangan.


Rafael Alun saja eselon 3 DJP langsung mengundurkan diri begitu ketahuan karena malu. Ini menterinya gak pake malu lagi, diminta mundur, malah minta bantuan buzzer dan minta perlindungan DPR. 


Sungguh gak nyangka rupanya perempuan yg dianggap pinter nyari utang ini, ahlaknya buruk sekali. Tidak ada rasa malu, walau banyak sekali tulisan dan video yang menghendakinya mundur segera.


Sementara itu, nama Fatimah Zahratunnisa mendadak viral di media sosial, usai menceritakan pengalamannya tentang pengiriman piala hadiah kemenangan dalam ajang pencarian bakat di Jepang. Ketika mengirimkan pialanya ke Indonesia, Fatimah Zahratunnisa mendapati tagihan pajak sebesar Rp 4 juta dari Bea Cukai. Baru setelah viral kasusnya pialanya bisa dibawa pulang secara gratis, itupun setelah setelah tawar menawar secara ketat. Terus masih dimintain duit “‘kamu bisa bayar berapa?”


Sebenarnya banyak cerita-cerita miring tentang petugas Bea Cukai menyeramkan, yang memandang rendah bangsanya sendiri yang bekerja di luar negeri, padahal mereka ini adalah pahlawan devisa dan pajak di daerah.


Banyak cerita TKW yang sudah berjasa buat negeri dan keluarganya, masih dikerjain para petugas. Sulit membayangkannya para TKW dan TKI yang ikut membayar gaji dan tunjangan para petugas Bea & Cukai seharusnya diperlakukan dengan sangat baik, ini malah diporotin dan dianggap rendah.


Tahun 2019-2020 Alissa anaknya Gus Dur, sepulang konferensi di Taiwan, sempat diminta untuk membuka kopernya, kemudian diacak-acak Dia melihat petugas imigrasi yang memeriksanya itu bermuka kecut. 


Bahkan Alissa Wahid disangka TKW, karena datangnya bersamaan dengan para TKW (Liputan6, 03. 2023).


Saatnya sekarang kalau mau ditertibkan. Tiap pos Bea Cukai diawasi oleh BPKP dan Mhs praktek (Jurusan Ekonomi, Akuntansi & Hukum) dan atau santri yang sedang melaksanakan masa pengabdian. Honor pengawas bisa diambilkan dari tunjangan khusus yg aduhai tersebut.


Jika hal yang sama juga diterapkan di KPP Pratama, khususnya di dalam menghitung dan menagih jumlah pajak orang-orang kaya, dijamin pendapatan PPh akan meningkat pesat. 


Diharapkan tidak ada lagi orang kaya yg bisa menyuap atau kerjasama dengan petugas Bea Cukai dan petugas Pajak.


Ah bagaimana pula seorang Menteri perempuan terhormat, pintar, tapi ahlaknya ternyata buruk, tidak punya malu dan terlihat ingin berlepas diri atas kejadian pada kementeriannya. 


Jadi apa yang bisa diharapkan dari seorang Menteri yang integritasnya buruk dan tidak patut dihormati ini? Apakah sebaiknya mundur satu paket dengan atasannya ? Semoga masih ada sisa rasa malu di hatinya.


Bandung, 27 Maret 2023

BERITA TERKAIT

Tidak ada komentar: