DEMOCRAZY.ID - Megawati Soekarnoputri kembali memberikan pernyataan kontroversial. Kal ini, presiden RI ke-4 tersebut mengatakan ibu-ibu yang senang pergi ke pengajian berisiko menelantarkan anak dan keluarga.
Pernyataan ini diutarakan saat ia jadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana yang digelar BKKBN, BPIP dan BRIN.
"Saya melihat ibu-ibu itu, maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf jangan lagi nanti saya di-bully. Kenapa toh Seneng banget ngikut pengajian?" sebut Megawati.
"Maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu ini pengajian ini sampai kapan ya? Anaknya mau diapain?" lanjutnya.
Ketua umum PDI Perjuangan itu tidak hanya sekali-dua kali melontarkan statement yang memicu polemik, yang hasilnya membuat masyarakat akar rumput ikut berdebat.
Bahkan tidak jarang, perkataannya dianggap merendahkan masyarakat menengah ke bawah, seperti melarang anaknya menikah dengan pasangan yang mirip tukang bakso.
Hingga terbaru, melarang cucunya berpacaran dengan orang pendek dan jelek.
Maaf beribu maaf jg Bu,klo emak2 pngajian, anak dn suami pas lg skolah dn kerja,sdh masak,bebenah.Jd g prlu diajarin manajemn rmh tangga lg,Krn kt tuh paling pinter atur wkt.Sbntr anter sekolah,sbntr masak,cuci baju,bebenah rmh etc etc. Jd aman.Kapn ibu ngaji bareng kami?😜 pic.twitter.com/zwfF5Fzo3F
— Aira Cr🫰🏻🌺🫣 (@airakitchen) February 17, 2023
Sementara itu, disebutkan jika para peneliti menemukan usia tua adalah masa kanak-kanak kedua atau berperilaku seperti anak-anak.
Meski terkesan sebagai pandangan stereotip, namun ini dikaitkan dengan teori humoral tentang penuaan, karena saat itu orangtua membutuhkan perawatan, karena demensia, dan hubungan antara masa kanak-kanak dengan usia tua.
Masa kanak-kanak kedua juga diartikan sebagai tahap kehidupan dimana siklus hidup kembali ke awal.
Sedangkan menurut situs Pew Research menyebutkan, anak muda usia 18 hingga 29 tahun menganggap bahwa mereka yang berusia lebih dari 60 tahun dianggap sudah tua, dan dikatakan sudah berusia paruh baya ketika sudah berusia 70 tahun.
Ini juga sesuai dengan riset yang menunjukan lebih dari 60 persen orang berusia 65 tahun ke atas, merasa lebih muda dibanding usianya saat ini.
Selain itu menurut Stellar Care, disebutkan ada beberapa sebab lansia berperilaku seperti anak kecil, dari mulai merasa bingung, merasa kehilangan kendali atau depresi.
Kebingungan terjadi umumnya bisa disebabkan oleh kesehatan mental yang memburuk dan hilang ingatan.
Sedangkan lansia bisa kehilangan kendali karena kesehatannya yang menurun, termasuk pengetahuan rendah hingga hilang keleluasaan untuk bergerak. [Democrazy/suara]