POLITIK

Masinton Sebut Ada Menteri Manfaatkan BUMN Untuk Pencitraan, Maksudnya Erick Thohir Kah?

DEMOCRAZY.ID
Mei 15, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Masinton Sebut Ada Menteri Manfaatkan BUMN Untuk Pencitraan, Maksudnya Erick Thohir Kah?

Masinton Sebut Ada Menteri Manfaatkan BUMN Untuk Pencitraan, Maksudnya Erick Thohir Kah?

DEMOCRAZY.ID - Anggota DPR Masinton Pasaribu menyebut ada kementerian yang justru bergerak bagai partai politik seorang menteri. 


Pasalnya, kementerian itu justru lebih banyak memasang foto menterinya ketimbang Presiden Jokowi.


Menurut Masinton, seharusnya seorang menteri tidak narsis. 


Menteri katanya, harusnya bekerja sesuai dengan porsinya saja dan bukan untuk kampanye demi Pilpres 2024.


“Itu nggak boleh ada itu, cemen. (Seperti) Partai BUMN itu, dia memanfaatkan BUMN itu seperti parpol. Di mana-mana fotonya mejeng. Bahkan sampai ATM, kalau mau ke ATM nunggu penampakan dulu itu memperlambat transaksi,” kata Masinton dalam diskusi ‘Kasak Kusuk Koalisi Partai dan Capres 2024’, Sabtu (14/05/2022).


Politisi PDIP ini mengingatkan agar fasilitas negara, seperti BUMN tak digunakan untuk memperbaiki citra seorang menteri. 


Jangan sampai lembaga kementerian yang tugasnya membantu presiden untuk kesejahteraan masyarakat malah digunakan seperti parpol untuk pencitraan diri seorang menteri.


“Jangan memanfaatkan fasilitas negara, BUMN digunakan seperti parpol untuk pencitraan diri,” kata dia.


Masinton memang tidak menyebut nama, tapi berulang kali dia menyinggung kata BUMN. 


Lebih lanjut, ia berharap agar parpol tidak didikte oleh oligarki pemodal dalam memberikan tiket sebagai capres 2024. 


Hal ini perlu dihindari untuk menjaga marwah parpol.


“Jangan sampai ya itu tadi didikte oleh kepentingan modal tadi yang anggap parpol bisa dibeli itu yang membuat politik kita nggak punya warna dan marwah,” ucap Masinton.


“Oligarki pemodal yang selalu saya tekankan, segelintir pemodal tadi yang ingin kuasai struktur kekuasaan penguasaan sumber daya baik ekonomi dan lain-lain, ini yang harus dihindari,” tutup anggota Komisi XI DPR ini. [Democrazy/si]

Penulis blog