DEMOCRAZY.ID - Pembahasan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) dikebut DPR.
Bahkan, malam ini rapat panjang dilakukan Pansus RUU ibu kota baru bersama pemerintah.
Dari pantauan detikcom, hingga berita ini diturunkan, rapat yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB tersebut membahas berbagai daftar investasi masalah (DIM) yang ada di dalam RUU IKN.
Pembahasan dibagi dalam beberapa klaster, mulai dari bentuk ibu kota, pendanaan, hingga masalah lainnya.
Rapat tersebut disiarkan secara langsung di akun resmi YouTube DPR, Parlemen Channel.
Nampak dalam rapat tersebut dari sisi pemerintah diwakili oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Sedangkan DPD RI diwakili Teras Narang.
Sepanjang rapat, semua fraksi turut menyampaikan pandangannya terkait RUU IKN. Beberapa catatan juga disampaikan para fraksi secara tertulis maupun lisan.
Meski begitu, secara substansi, hampir semua fraksi menyetujui pasal demi pasal yang dibahas dalam draf RUU IKN tersebut.
Tak terlihat ada perdebatan yang terjadi pada tiap pembahasan pasal per pasal.
Rapat dipimpin secara bergantian oleh politisi PDIP Junimart Girsang dan politisi Nasdem Saan Mustopa.
Di pertengahan rapat, Junimart Girsang sempat menskors rapat selama 10 menit setelah pembahasan DIM klaster kelembagaan Otorita selesai dibahas.
"Bapak ibu sekalian untuk DIM klaster kelembagaan Otorita sudah kita selesaikan. Masih ada empat klaster lagi yang akan kita tuntaskan, setelah itu raker dengan empat kementerian," kata Junimart.
Sebagai informasi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sudah mengumumkan ibu kota baru akan bernama Nusantara. Nama itu merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden pada Jumat (14/1) dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," kata Suharso dalam rapat kerja bersama Pansus IKN, Senin (17/1/2022).
Nusantara sebagai nama IKN baru di Kalimantan Timur dinilai sudah dikenal sejak lama. Nama itu juga cukup ikonik untuk menggambarkan Indonesia.
"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan iconic di Internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," tutur Suharso. [Democrazy/dtk]