DEMOCRAZY.ID - Polemik ijazah Jokowi yang menyeret nama pakar telematika Roy Suryo hingga kini masih belum menemukan titik terang.
Tengah polemik ijazah palsu ini, Roy Suryo alami hal di luar nalar.
Meski begitu, dirinya mengaku tetap santai dan merasa baik-baik saja.
Hal ini dia sampaikan dalam tayangan To The Point Aja yang diunggah di kanal YouTube SindoNews mengutip Tribunnews, Jumat (30/5/2025).
Lebih lanjut lagi, Roy Suryo tetap yakin dengan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Saya saya percaya penuh kepada Tuhan yang Maha Kuasa, Allah Subhanahuwata'ala," papar Roy.
"Makanya, saya juga masih santai kok. Ke mana-mana juga ini saya juga nyopir sendiri padahal dari Jatinegara dari mana, dari Manggarai. Aktivitas normal," tambahnya.
Kemudian, Roy Suryo menjelaskan reaksi keluarganya.
Ia bersyukur, sang istri, Ismarindayani Priyanti alias Ririen Suryo adalah sosok yang kuat.
"Ya, itulah sebenarnya keluarga saya. Alhamdulillah ya, istri saya tuh orang yang benar-benar tough ya, benar-benar kuat, teguh. Dan kami juga percaya ya, sekali lagi insyaallah banyak orang baik," kata Roy.
Roy Suryo dikenal lantang menyuarakan polemik ijazah Jokowi dan bersikeras menuntut kebenarannya.
Bahkan, ia meragukan hasil uji forensik laboratorium Bareskrim Polri terhadap ijazah tersebut.
Ia pun menegaskan, akan terus berjuang, meski ada pepatah sing waras ngalah atau 'yang waras mengalah.'
"Dan makanya ketika ada pepatah mengatakan 'sing waras ngalah,' saya bilang 'nggak.' Yang waras enggak boleh ngalah. Kalau yang waras yang ngalah, nanti yang edan yang berkuasa. ini enggak boleh ada orang-orang edan ini masih berkuasa," tegasnya.
Ban Mobil Rismon Disilet
Lalu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI ini mengungkap ada kejadian teror yang pernah dialami rekannya, Rismon Hasiholan Sianipar.
Roy menyebut, ban mobil Rismon pernah disilet.
Sehingga, pihaknya melapor ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), karena tindakan itu menurutnya sudah terlampau jahat.
"Pernah terjadi pada dokter Rismon, ban mobilnya disilet beberapa waktu yang lalu. Itu barbar betul, jahat betul. Makanya itu yang dilaporkan juga ke Komnasham," ujar Roy.
Glembuk Solo
Selanjutnya, Roy Suryo menyebut bahwa memang ada hal-hal di luar nalar yang terjadi.
Menurutnya, ada pula kejadian yang disebut glembuk Solo, yang maknanya 'terlihat mengalah padahal sebenarnya hendak meraih yang lebih besar.'
Namun, Roy hanya menganggapnya sebagai angin lalu, karena ia meyakini bahwa kebenaran pasti akan menang.
"Ada hal yang mungkin bukan untuk menjadikan perdebatan ya. Kebetulan saya hidup dari lingkungan dulu di kecil itu di seputaran keraton. Makanya ada KRMT. Ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan yang terjadi. Iya terjadi karena orang juga tahu semua, yang namanya glembuk Solo itu terjadi ya," ujar Roy.
"Tapi ya saya senyumin aja deh gitu kayak kayak gitu enggak apa-apa. Yang jahat tetap jahat, yang batil tetap batil," lanjutnya.
"Saya enggak bilang santet loh ya. Saya senyum aja. Biarin aja. Insyaallah balik ke orangnya ya gitu dan orangnya [yang mengirim, red] sudah mulai kelihatan," paparnya.
"Makanya, ya sudahlah kita makhluk beragama, kita percaya Tuhan yang Maha Kuasa, percaya Allah Subhanahuwata'ala," tambahnya.
Selanjutnya, Roy Suryo menegaskan, bahwa apabila ada sesuatu yang menimpa dirinya, Rismon Sianipar, atau Tifauziyah Tyassuma, maka akan muncul roy-roy, rismon-rismon, dan tifa-tifa lainnya.
"Kalaupun sesuatu terjadi pada saya, pada Rismon, pada dokter Tifa, pada Bu Kurnia, pada Pak Rizal Fadillah, insyaallah akan ada roy-roy yang lain, rismon-rismon yang lain, tifa yang lain," tandasnya.
Sumber: Tribun