CATATAN POLITIK

Rektor ITB Dungu: Diperalat Oligarki, Bangun Kampus di Atas Tanah Rakyat!

Democrazy Media
Juni 28, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
Rektor ITB Dungu: Diperalat Oligarki, Bangun Kampus di Atas Tanah Rakyat!
Rektor ITB Dungu: Diperalat Oligarki, Bangun Kampus di Atas Tanah Rakyat!


Rektor ITB Dungu: Diperalat Oligarki, Bangun Kampus di Atas Tanah Rakyat!


SAID DIDU: REKTOR ITB DUNGU! DIPERALAT OLIGARKI, BANGUN KAMPUS DI ATAS TANAH RAKYAT


ITB BANGUN KAMPUS BARU DI PIK2, KERJA SAMA DENGAN AGUNG SEDAYU GROUP.


"Sebelum membahas sebenarnya penyebabnya kerusakan ini adalah berawal dari Jokowi. Pertama saya menggugah kepada Rektor ITB dan alumni ITB ini... gengan MoU (ITB Agung Sedayu Group) itu saya bisa menyatakan bahwa Anda sekarang menjadi pencuci lumpur dari tanah rakyat yang digusur oleh PIK 2. 


Lumpur yang melekat di pengembang PIK-2 dari tanah-tanah rakyat yang digusur dengan paksa diintimidasi, dikriminalisasi. 


Pak Rektor ITB yang terhormat, tahu nggak anda bahwa tanah rakyat di sana diganti rugi hanya Rp50.000 per meter?


Dan menjual tanah tersebut Rp 30-50 juta per meter. 


Pak Rektor ini termasuk yang sudah ditutup hatinya oleh Allah SWT. Dibutakan hatinya. Kita nggak tahu..."


SIMAK SELENGKAPNYA VIDEO!


👇👇


[VIDEO]



ITB GANDENG PIK2 UNTUK BANGUN KAMPUS BARU DI KAWASAN STRATEGIS PIK2



Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan PT Kukuh Mandiri Lestari, bagian dari Agung Sedayu Group dan Salim Group, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang digelar di Gedung Rektorat ITB, Bandung.


Penandatanganan ini dilakukan oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dan Direktur Utama PT Kukuh Mandiri Lestari (PIK2), Letjen (Mar) (Purn) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si. Kolaborasi ini menjadi langkah awal pendirian Kampus ITB di kawasan prestisius PIK2, Tangerang, Banten.


Kolaborasi ini bertujuan untuk pengembangan institusi dan peningkatan program kerja kedua belah pihak dalam Tridarma Perguruan Tinggi, yang mencakup bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. 


Kerja sama tersebut juga mencakup pemanfaatan, pembangunan, dan penyelenggaraan Kampus ITB di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), Tangerang, Banten.


Prof. Tata menegaskan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan sektor swasta. 


“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai salah satu momen strategis untuk memperluas jangkauan ITB. 


Ini adalah suatu kesempatan yang baik. Di ITB, kami tidak hanya membangun fisik, tapi juga ingin menjadi perguruan tinggi yang dikenal secara global dan memberikan dampak yang relevan bagi masyarakat,” ujarnya.



Ia berharap kehadiran Kampus ITB PIK2 tidak hanya memperluas akses pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi penggerak riset aplikatif dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir dan sekitarnya.


Sementara itu, Nono Sampono menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pembangunan kampus ini. 


“Bagi kami, ini adalah bentuk kontribusi nyata sektor swasta terhadap kemajuan bangsa. Di era saat ini, pembangunan infrastruktur harus sejalan dengan pembangunan SDM. Tridarma Perguruan Tinggi menjadi dasar penting dari kerja sama ini,” tegasnya.


Ia juga menyampaikan bahwa kampus ITB akan menjadi bagian dari pengembangan Campus District PIK2, yang didesain sebagai pusat pendidikan, inovasi, dan kolaborasi industri-akademik. 


Selain itu, kolaborasi ini turut mendukung pengembangan Menara Syariah, sebagai simbol ekonomi syariah modern di Indonesia.


Pada tahap awal, rencana program studi yang akan dibuka mencakup:


Sekolah Bisnis dan Manajemen, Fakultas Teknologi Kesehatan, Fakultas Kecerdasan Buatan (AI) dan Arsitektur Lanskap dan Perencanaan Kawasan. 


Melalui kemitraan ini, ITB dan PIK2 berkomitmen mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif, relevan, dan adaptif terhadap perubahan zaman. 


Lebih dari sekadar proyek pembangunan kampus, MoU ini menandai awal dari perjalanan bersama untuk mencetak generasi masa depan yang tangguh dan kompetitif di tingkat global.


Sumber: PIK2

Penulis blog