DEMOCRAZY.ID - Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa ada sebuah air yang paling buruk di dunia. Warnanya hitam pekat dan baunya busuk.
Air itu ada di dalam sumur yang disebut sebagai Barhut.
Rasulullah SAW tak pernah menyebutkan secara pasti di mana letak sumur Barhut selain mengatakan bahwa sumur ini terletak di Hadramaut.
Umat Islam percaya bahwa sumur ini ada di ujung timur Yaman, yang jauh dari kota dan jalan yang dilewati penduduk.
Yaman diyakini sebagai wilayah dari Hadramaut dahulu kala dan tepat di negara itu terdapat satu lubang raksasa yang menganga.
Masyarakat lokal pun menyebutnya sebagai sumur Barhut.
"Sebaik-baiknya air di atas permukaan bumi ini adalah air zamzam, karena di dalamnya terdapat zat yang dapat mengenyangkan dan obat dari penyakit. Dan seburuk-buruk air di atas permukaan bumi adalah air dari sumur Barhut yang terletak di Hadramaut. Airnya seperti kumpulan belalang, yang pada pagi hari memancarkan air kemudian pada sore hari mengering hingga tak terdapat berkas basah di atasnya," demikian hadis riwayat Thabrani.
Kata Peneliti
Dilansir dari Atlas Obscura, sebuah tim eksplorasi yang disebut sebagai Tim Eksplorasi Gua Oman (OCET) mencoba menelusuri sumur Barhut yang juga dikenal sebagai "Sumur Neraka".
Ahli geologi dan gua Mohammad Al-Kindi, yang ikut mengeksplorasi sumur Barhut, mengatakan bahwa ada perbedaan antara kepercayaan masyarakat dan fakta terkait sumur tersebut.
Selama berabad-abad, legenda yang tersebar di masyarakat yaitu bahwa sumur Barhut merupakan penjara bagi para jin jahat.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa siapa pun yang berani masuk ke dalam sumur, akan diambil kepalanya oleh jin.
"Ya, [penduduk setempat] selalu memberi tahu kami tentang itu," kata Al-Kindi.
"Mereka juga menyebutkan hewan liar. Mereka menyebutkan ada suara-suara aneh atau orang-orang yang berteriak dari bawah. Mereka juga mengatakan bahwa udara di sana sangat buruk sehingga kami tidak akan bisa bernapas," lanjutnya.
Namun, terlepas dari semua peringatan itu, pada faktanya Al-Kindi berhasil turun dan naik kembali dengan tubuh yang lengkap.
Al-Kindi bercerita sumur Barhut memang betul dihuni oleh hewan liar. Kendati demikian, hewan-hewan itu hanyalah kodok, ular, kumbang, burung, dan kadal.
Kondisi Sumur Barhut hingga Kualitas Airnya
Tak seperti legendanya yang menyeramkan, bagian dalam Sumur Barhut justru "indah" karena stalagmit, stalaktit, hingga mutiara gua terbentuk secara alami di sana.
Menepis soal isu bau tak sedap, Al-Kindi juga mengatakan bahwa sebagian besar gua di dalam sumur Barhut berbau harum, kecuali untuk area tertentu.
"Dan itu hanya karena ada beberapa burung yang mati dan jatuh ke dasar. Jelas, saat mereka membusuk mereka berbau tidak sedap," ucapnya.
Al-Kindi berujar air di dalam sumur juga tak seperti yang dipercayai masyarakat. Dalam sumur sedalam 367 kaki itu, ada empat air terjun setinggi 150 kaki.
Selama ribuan tahun, air ini dikatakan beracun dan berpenampilan buruk.
Namun, Al-Kindi mengatakan bahwa pada faktanya air sumur Barhut "sangat segar" dan "sangat normal".
Ia bahkan meminum setidaknya sebotol saat berada di sana.
"Saya juga mengambil sampel dan menganalisisnya dengan beberapa rekan di salah satu universitas lokal di sini di Oman," ucapnya.
Sam Lasman, seorang ahli sastra Timur Tengah di University of Cambridge, mengatakan bahwa sebagian besar cerita seram tentang sumur Barhut berasal dari hadis abad ketujuh.
Pada mulanya, Barhut dikenal sebagai sumur dengan air terburuk. Namun, pada abad ke-9 atau ke-19, anggapan soal Barhut bergeser menjadi tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang berdosa.
Hal ini pernah diriwayatkan berdasarkan penuturan Ali bin Abi Thalib mengenai sumur Barhut.
"Sejelek-jeleknya lembah yang berada di tengah-tengah manusia ialah lembah Ahgaf, yaitu lembah yang terletak di Hadramaut dan sering disebut dengan nama Barhut. Di dalamnya arwah orang-orang kafir dikumpulkan," demikian bunyi hadis tersebut.
Hadis mengenai sumur Barhut sendiri masih diperdebatkan kesahihannya.
Sejumlah ulama meyakini bahwa hadis ini sahih atau benar dan beberapa lainnya meragukan kebenaran hadis ini.
Sumber: CNN