POLITIK

Menarik! Pedagang Pasar Pramuka Siap 'Buka-Bukaan' Soal Percetakan Paiman Raharjo, Pindah Kios Demi Hilangkan Jejak?

DEMOCRAZY.ID
Juni 28, 2025
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Menarik! Pedagang Pasar Pramuka Siap 'Buka-Bukaan' Soal Percetakan Paiman Raharjo, Pindah Kios Demi Hilangkan Jejak?

Menarik! Pedagang Pasar Pramuka Siap Buka-Bukaan Soal Percetakan Paiman Raharjo


DEMOCRAZY.ID - Sejumlah pedagang kios di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, bersiap mengungkap apa yang mereka sebut sebagai kebohongan besar yang dilakukan oleh Mantan Wakil Menteri Desa PDTT, Paiman Raharjo, terkait klaim kepemilikan usaha percetakan dan ketik skripsi yang selama ini beroperasi di pasar tersebut.


Pengakuan ini muncul setelah pengamat telematika Roy Suryo menyampaikan bahwa ada sejumlah pelaku usaha yang siap memberikan kesaksian jika diminta oleh aparat penegak hukum.


Mereka mengaku tahu persis keberadaan dan aktivitas kios Paiman yang disebut-sebut sempat berpindah tempat untuk menghindari sorotan.


Informasi tersebut disampaikan Roy dengan mengutip pernyataan pengamat intelijen Sri Radjasa, yang mendalami pola pergerakan Paiman dan menduga adanya strategi menutupi keterlibatan lebih jauh dalam isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.


Pindah Kios Demi Hilangkan Jejak?


Menurut Sri Radjasa, awalnya kios Paiman yang merupakan Ketua relawan Sedulur Jokowi berada di bagian depan Pasar Pojok Pramuka, berseberangan langsung dengan Polsek Metro Matraman.


Namun, secara tiba-tiba kios tersebut berpindah ke bagian belakang pasar, dengan alasan “keamanan operasional”. 


Radjasa menilai, perpindahan itu bukan sekadar strategi usaha, melainkan upaya menghilangkan jejak dari aktivitas cetak-mencetak yang dinilai sensitif.


Paiman mengaku memiliki kios hanya sampai tahun 2002, padahal banyak saksi mata yang menyebut ia masih aktif di sana hingga 2017.


"Lalu mengapa mengklaim hanya berada disana sampai tahun 2002? Ini patut dicurigai sebagai manuver menghindari keterkaitan dengan dokumen yang diduga terbit setelah tahun itu,” kata Sri Radjasa, Rabu (25/6).


Temuan lapangan yang dihimpun dari para pelaku usaha sekitar mengungkap bahwa usaha percetakan yang diklaim milik Paiman sudah eksis bahkan sebelum tahun 1997.


Bahkan sejumlah pedagang menegaskan bahwa aktivitasnya masih berjalan hingga 2017, atau jauh melampaui pengakuan resmi Paiman.


Mereka menilai klaim yang dibuat Paiman, termasuk dalam wawancaranya di kanal YouTube, tidak jujur dan justru berpotensi menjadi alat bukti baru.


"Pernyataannya bisa jadi senjata makan tuan. Seperti bek tengah yang mencetak gol bunuh diri di menit-menit krusial," ujar Sri Radjasa, memberi analogi.


Terkait Langsung dengan Isu Ijazah Jokowi


Menurut Sri Radjasa, kebohongan Paiman tidak bisa dipisahkan dari polemik nasional soal dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo, yang disebut-sebut dicetak di sekitar Pasar Pramuka pada 2012, masa ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.


“Upaya Paiman membatasi pengakuan hanya sampai tahun 2002 itu sangat janggal. Padahal justru tahun-tahun setelah itu yang menjadi sorotan utama publik. Publik berhak tahu siapa aktor di balik dokumen-dokumen tersebut,” tegas Radjasa.


Sejumlah pedagang yang selama ini enggan bersuara, kini mulai membuka diri. Mereka siap bersaksi jika diminta kepolisian atau institusi hukum lainnya.


Sumber: PikiranRakyat

Penulis blog