POLITIK

Eks Danjen Kopassus: Prabowo Jangan Sampai 'Dipermalukan' Rakyat Karena Lindungi Jokowi!

DEMOCRAZY.ID
Juni 28, 2025
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Eks Danjen Kopassus: Prabowo Jangan Sampai 'Dipermalukan' Rakyat Karena Lindungi Jokowi!

Eks Danjen Kopassus: Prabowo Jangan Sampai 'Dipermalukan' Rakyat Karena Lindungi Jokowi!


DEMOCRAZY.ID - Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayor Jenderal (Purn) Soenarko, angkat suara terkait polemik dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.


Dalam pernyataan tegasnya, Soenarko menyebut persoalan tersebut sejatinya sangat sederhana diselesaikan—asal ada kemauan dan kejujuran dari aparat penegak hukum.


"Masalah ijazah palsu Jokowi ini sebenarnya bukan perkara rumit. Kalau saya diberi kewenangan penuh, dua minggu pun cukup untuk menuntaskannya," kata Soenarko seperti dikutip dari kanal youtube langkah update, Rabu 25 Juni 2025.


Menurut Soenarko, akar masalah justru terletak pada hilangnya integritas dan rasa malu dari para aparat negara.


Ia menuding ada pembiaran sistematis terhadap dugaan identitas palsu yang melekat pada sosok Jokowi selama menjabat sebagai wali kota, gubernur hingga presiden.


"Ini bukan cuma soal hukum, ini soal moral. Aparat kita kehilangan rasa malu. Jokowi, saya yakin, tidak punya ijazah asli. Tapi masih juga dilindungi, dipuja-puji," ujar mantan perwira tinggi TNI itu.


Soenarko menyindir keras institusi kepolisian dan menyayangkan sikap diam para jenderal serta akademisi yang menurutnya turut ‘melindungi’ kebohongan tersebut.


Ia bahkan menyinggung langsung Presiden Prabowo Subianto dan minta agar tidak ikut terseret dalam permainan diam yang merusak tatanan negara.


“Pak Prabowo, Bapak sekarang presiden. Jangan sampai dipermalukan oleh rakyat. Bertindaklah tegas. Jangan biarkan aparat Anda menjadi alat menutupi kebusukan masa lalu. Ini bukan soal sulit—tinggal perintahkan Kapolri untuk bongkar, selesai,” tegasnya.


Lebih jauh, Soenarko menilai kerusakan selama satu dekade kepemimpinan Jokowi sudah terlalu besar untuk diabaikan. 


Ia menekankan bahwa beban moral dan tanggung jawab kini ada di pundak presiden baru.


“Sepuluh tahun kita ditipu. Negara ini rusak karena kepemimpinan yang dibangun di atas kebohongan. Prabowo harus berani bertindak, jangan sampai rakyat yang marah lebih dulu,” kata dia.


Soernarko menutup pernyataannya dengan seruan moral kepada seluruh elemen bangsa—terutama para elite—untuk kembali membangkitkan rasa malu dan keberanian moral.


“Coba bangunkan lagi rasa malu itu. Kita ini bangsa besar, tapi dirusak oleh satu orang dan dilindungi oleh jaringan kekuasaan. Ini saatnya sadar dan jujur,” pungkas Soenarko.


👇👇



Sumber: PikiranRakyat

Penulis blog