CATATAN POLITIK

Alergi Kulit: Adakah 'Operasi Intelijen' Ketika Jokowi di Vatikan?

Democrazy Media
Juni 24, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
Alergi Kulit: Adakah 'Operasi Intelijen' Ketika Jokowi di Vatikan?
Alergi Kulit: Adakah 'Operasi Intelijen' Ketika Jokowi di Vatikan?


Alergi Kulit: Adakah 'Operasi Intelijen' Ketika Jokowi di Vatikan?


Oleh: Karyudi Sutajah Putra

Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI)


Spekulasi ini mungkin akan dianggap mengada-ada. Tapi, namanya juga spekulasi, boleh-boleh saja dong?


Dan spekulasi itu, pertama, adalah: selama di Vatikan, ada operasi intelijen yang ditujukan kepada Jokowi, sehingga ketika pulang ke Tanah Air, Presiden ke-7 RI bernama lengkap Joko Widodo itu terserang alergi kulit, terutama kulit wajah yang mengalami peradangan sehingga terlihat melepuh dan kemudian terkelupas dan akhirnya menimbulkan warna putih, sehingga kulit wajah wong Solo itu terlihat belang-belang.


Baik ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, maupun Utusan Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy usai berkunjung ke kediaman suami Iriana itu di Solo, Jawa Tengah, Ahad (22/6/2025), atau sehari setelah Jokowi merayakan ulang tahun ke-64, menyatakan kondisi fisik Jokowi cukup sehat dan bugar. Hanya alergi kulit itu saja yang dialami Jokowi.


Muhadjir yang juga bekas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di periode kedua pemerintahan Jokowi ini memaparkan, penyebab Jokowi terserang alergi kulit adalah sabun mandi yang ia pakai selama berada di Vatikan.


Biasanya, kata Muhadjir, Ibu Iriana selalu membawakan sabun khusus dari Indonesia ketika Jokowi melakukan kunjungan keluar negeri. 


Nah, saat berkunjung ke Vatikan itulah Ibu Iriana lupa membawakan Jokowi sabun khusus dari Indonesia. 


Akibatnya, Jokowi terserang alergi kulit gegara memakai sabun saat di Vatikan.


Diketahui, Jokowi menjadi salah satu utusan khusus Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri prosesi pemakaman jenazah Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Sedunia Paus Fransiskus di Alun-Alun Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (26/4/2025). 


Jokowi berada di Vatikan sehari sebelum acara, ketika acara, dan sehari setelah acara pemakaman Paus.


Jokowi berangkat bersama rombongan yang terdiri atas empat orang. 


Tiga lainnya adalah Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. 


Namun, sejauh ini baru Jokowi yang diketahui mengalami alergi kulit usai pulang dari Vatikan.


Kalau memang sumbernya dari sabun yang dipakai, mengapa hanya Jokowi yang terserang alergi kulit? Mengapa Pigai, Tommy dan Jonan tidak?


Nah, dari sinilah muncul spekulasi itu: ada operasi intelijen yang menyasar Jokowi. Intel itu bisa saja menaruh cairan atau zat tertentu pada sabun yang kemudian dipakai Jokowi.


Atau bisa jadi sabun itu sendiri yang memang disediakan oleh intelijen tersebut khusus buat Jokowi. Secara diam-diam tentunya.


Lalu, jika memang ada operasi intelijen, siapa atau lembaga mana yang melakukannya? Apakah intelijen Indonesia ataukah intelijen asing?


Kalau intelijen asing, lalu apa kepentingannya? Bukankah Jokowi sudah bukan Presiden RI lagi?


Mungkinkah ada pihak-pihak di dalam negeri yang mencoba mencelakai atau paling tidak mengerjai Jokowi dengan memanfaatkan pihak intelijen?


Lalu apa kepentingannya jika yang melakukan operasi adalah intelijen domestik? Apakah karena persaingan politik?


Spekulasi Lain


Spekulasi kedua atau spekulasi lainnya adalah Jokowi terkena kutukan atau “tulah” atau bahkan azab dari Tuhan YME. 


Pasalnya, bekas presiden dua periode ini sudah banyak melakukan kebohongan, bahkan menyusahkan rakyat.


Ada spekulasi Jokowi sedang terkena hukum karma. Dalam bahasa Jawa disebut “ngundhuh wohing pakerti” (memetik buah dari perbuatannya). 


Atau dalam bahasa Melayu disebut hukum tabur-tuai. Siapa menabur angin, dia akan menuai badai.


Spekulasi lainnya lagi, Jokowi yang kini sedang mengalami alergi kulit, atau dalam ilmu kesehatan disebut mengalami Stevens-Jhonson Syndrome, disebut sedang terkena cobaan dari Allah SWT.


Stevens-Jhonson Syndrome atau Sindrom Stevens-Johnson, dikutip dari sebuah sumber, adalah reaksi alergi yang ditandai dengan ruam dan lepuhan di kulit, lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, dan kelamin. 


Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani.


Sindrom Stevens-Johnson terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat atau infeksi. 


Penyakit ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan dan rawat inap di rumah sakit.


Jokowi diketahui sedang menjalani perawatan di rumah. Tidak rawat inap di rumah sakit.


Biarlah waktu yang membuktikan, apakah alergi kulit atau Stevens-Johnson Syndrome yang dialami Jokowi karena ada operasi intelijen, karena kutukan, atau cobaan. ***

Penulis blog