POLITIK

2 Jam Menunggu, Rektor Tak Datang, Fakta Ini Yang Dibawa Rismon Dari UGM!

Democrazy Media
Juni 21, 2025
0 Komentar
Beranda
POLITIK
2 Jam Menunggu, Rektor Tak Datang, Fakta Ini Yang Dibawa Rismon Dari UGM!

2 Jam Menunggu, Rektor Tak Datang, Fakta Ini Yang Dibawa Rismon Dari UGM!


DEMOCRAZY.ID - Rismon Sianipar mengaku gagal bertemu dengan Rektor Prof Ova Emilia dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Prof Wening Udasmoro.


Hal ini diungkapkan Rismon setelah menunggu sekitar dua jam di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (20/6/2025).


"Tidak ada pertemuan. Karena pihak Rektor dan WR UGM itu katanya tidak ada di tempat. Ada dinas di luar," ujar Rismon, Jumat malam.


Bukan hanya pejabat tertinggi di kampus, kata Rismon, Koordinator Humas UGM pun disebut sedang tidak berada di kantornya.


"Begitu juga dengan Koordinator Humas UGM juga katanya sedang ada di luar, jadi tidak ada (yang ditemui)," ucapnya.


Karena menunggu selama dua jam dan tidak ada tanda-tanda kehadiran Rektor maupun WR di kampus, Rismon memilih untuk mencari fakta baru.


"Saya memberikan nomor handphone pribadi ke staf humas. Sehingga mungkin Minggu depan saya datangi lagi," Rismon menuturkan.


Pakar Digital Forensik ini mengatakan, dirinya sempat mengunjungi perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM. 


Ia mencari informasi lebih dalam terkait skripsi alumni 1985.


"Menurut staf perpustakaan, skripsi tersebut sudah disimpan dan diamankan pihak UGM," tandasnya.



Sebelumnya diberitakan, Pakar Digital Forensik, Rismon Hasiholan Sianipar, tidak berhenti mencari kebenaran terkait ijazah Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi.


Meskipun telah ada penegasan dari Bareskrim Polri bahwa ijazah Jokowi asli dan betul-betul lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), Rismon masih ragu.


Teranyar, Rismon mendatangi langsung kampus yang dulu menjadi tempat dirinya menimba ilmu, Jumat (20/6/2025).


Ia ingin mendapatkan jawaban dari apa yang dianggapnya masih janggal.


Rencananya, Rismon ingin menemui Rektor UGM Prof Ova Emilia dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Prof Wening Udasmoro.


"Karena pada pertemuan 15 April 2025, di ruang 109 Fakultas Kehutanan UGM, Prof Wening berjanji untuk merilis video utuh pertemuan kami," ujar Rismon.


Video itu sangat penting bagi Rismon, sebab akan menjadi jawaban terhadap laporan polisi yang dibuat Peradi Bersatu. Rismon dianggap melakukan dugaan penghasutan.


"Tetapi hal itu tidak dipenuhi, jadi salah satu tujuan saya bertemu (kembali) untuk meminta video tersebut dirilis atau kami yang merilis," sebutnya.


Ia menekankan bahwa publik berhak mengetahui pembicaraan yang ada di ruangan 109 tersebut.


"Apakah di ruangan itu kami menghasut atau apa, jadi argumentasi kami juga bia ditonton publik," Rismon menuturkan.


Selain itu, sesuatu yang tidak kalah penting bagi Rismon, bantahan mantan Dosen UGM, Kasmudjo, setelah ditemui di kediamannya belum lama ini.


"Berikut juga saya ingin meminta klarifikasi langsung dari Rektor atau Wakil Rektor UGM perihal bantahan dari Pak Kasmudjo bahwa dia bukan dosen pembimbing akademik maupun bukan dosen pembimbing skripsi yang diakui pak Jokowi," bebernya.


Rismon bilang, bukti yang ditampilkan Dirtipidum Bareskrim Polri saat jumpa pers beberapa waktu lalu juga patut dipertanyakan.


"Terkait bukti yang ditampilkan Dirtipidum bahwa Pak Jokowi itu terdaftar sejak awal dengan tingkat studi sarjana muda atau SM. Bagaimana mungkin seorang sarjana muda bisa menulis skripsi maupun melaksanakan KKN," tandasnya.


Sumber: Fajar

Penulis blog