DEMOCRAZY.ID - Tudingan ijazah palsu yang dilayangkan Roy Suryo Cs, benar-benar membuat Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi marah.
Kemarahan Jokowi ini diungkapkan dia saat bertemu dengan teman-teman satu angkatan di SMAN 6 Surakarta pada Rabu (28/5/2025).
Seperti diketahui, teman-teman satu angkatan ini sengaja datang ke kediaman Jokowi di Solo, untuk membicarakan masalah polemik ini.
Bambang Surojo, salah satu teman Jokowi mengatakan mengungkapkan bagaimana temannya tersebut marah saat dituduh ijazahnya palsu.
Padahal, menurutnya Mantan Presiden Jokowi dikenal hampir tidak pernah marah.
“Pak Jokowi biar dimaki kaya apa pun tidak pernah marah. Tapi dalam hal ini gugatan-gugatan Pak Jokowi sangat tersinggung. Saatnya harus membalas,” ungkap Bambang saat ditemui di kediaman Jokowi, Rabu (28/5/2025).
Saat itu Jokowi mengungkapkan bagaimana tuduhan ini telah kelewat batas sehingga membuatnya tersinggung.
“Saat itu kami dengan salah satu temannya kuliah Bu Naning di UGM. ‘Pernahkah saya melihat marah. Nggak pernah kan’,” terang Bambang menirukan Jokowi saat itu.
Seperti telah diketahui, tuduhan ijazah palsu sudah bergulir sedari saat Jokowi masih menjabat menjadi presiden.
Namun saat itu Jokowi tak ingin dianggap melakukan tindakam represif.
“Tapi kan ini sudah keterlaluan. Kalau waktu itu saya melawan saya akan disalahkan karena saat itu presiden. Saya sudah menjadi orang sipil,” jelas Bambang.
Saat bersekolah di SMAN 6 Surakarta, Jokowi dikenal tak pernah mengungkapkan kemarahan.
Bahkan saat dijahili oleh Bambang dan teman lain, Jokowi tak menunjukkan ekspresi kemarahan.
Bambang menceritakan momen saat menjahili Jokowi saat kuliah.
“Saya yang piting kamu yang menggelitiki. Benar dipiting sama Gembong. Tanpa emosi tanpa marah tanpa ada ekspresi kemarahan. Padahal kami berharap marah memaki kami,” ungkap Bambang.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Bambang dan teman-temannya sempat meminta izin untuk melayangkan gugatan intervensi dengan membela Presiden ke-7 Jokowi.
Mereka merasa terpanggil karena tidak terima sekolahnya dituduh menerbitkan produk palsu.
“Kami akan melakukan gugat intervensi atas gugatan yang dituduhkan ke Pak Jokowi bahwa ijazah SMA-nya Pak Jokowi palsu,” ungkap Bambang.
Gugatan intervensi ini dilakukan pada perkara yang digugat Muhammad Taufiq.
Jokowi pun mengizinkan gugatan ini dilayangkan.
“Kami minta izin dulu dengan Pak Joko Widodo. Bukan tentang Pak Joko Widodo lagi. Tapi SMA N 6 yang dianggap membuat produk palsu. Ijazah yang kami miliki sama persis dengan yang dimiliki Jokowi,” jelasnya.
Teman seangkatan lain Sigit Haryanto menambahkan, jika ijazah milik Jokowi dianggap palsu, mereka juga bisa ikut dianggap palsu karena memiliki ijazah yang serupa.
“Kami sebagai alumni punya produk ijazah sama dengan yang dimiliki teman-teman yang lulus di tahun 1980. Kami terpanggil menjadi bagian dari SMPP atau SMA N 6,” ungkapnya.
Kuasa hukum Wahyu Teo akan segera melayangkan gugatan ini dan mengikuti proses persidangan yang sedang berjalan jika diterima.
“Kami akan menyampaikan gugatan intervensi dalam perkara tersebut dengan memihak pada SMA N 6. Kepentingan kami menjaga marwah alumni,” jelasnya.
Teman Kuliah Jokowi Geregetan
Sebelumnya, Sri Murtiningsih, alumni Universitas Gajah Mada (UGM), tiba-tiba muncul memberikan kesaksian soal keaslian ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Sri Murtiningsih mengaku alumnus Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 sama seperti Jokowi.
Tidak hanya satu angkatan, Sri Murtiningsih menyebut dirinya bahkan wisuda bersamaan dengan Jokowi.
Sri Murtiningsi muncul di media sosial karena merasa heran dan gregetan dengan Roy Suryo, yang menuduh ijazah Jokowi palsu.
Demi membantah tuduhan Roy Suryo, Sri Murtiningsih muncul ke media sosial memperlihatkan ijazahnya sama dengan milik Jokowi.
Foto ijazah Sri itu sebenarnya diposting oleh putrinya di akun Twitter atau X @UntheeUnti tahun 2022 lalu.
Postingan itu kini ramai kembali di media sosial karena polemik ijazah Jokowi tak kunjung selesai.
Bahkan Roy Suryo Cs tetap menyatakan ijazah Jokowi palsu meski Bareskrim dan UGM sudah menyatakan asli.
Sri Murtiningsi menjelaskan bahwa ijazah Jokowi dan alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) berbeda penulisannya dengan yang lain.
Untuk ijazah Fakultas Kehutanan tidak ditulis jurusan, karena saat itu masih General Forestry.
Bahkan sejak 2010, Fakultas Kehutanan UGM sudah kembali ke General Forestry lagi.
Ijazah milik Sri Murtiningsih terlihat sama persis dengan milik Jokowi.
Pada ijazah milik Sri Murtiningsih, tertulis nomor 1117 di sisi paling kanan.
Sementara ijazah Jokowi tertulis nomor 1120 di posisi yang sama.
Tanggal dikeluarkan ijazah dan pihak yang menandatangani ijazah itu juga persis sama.
"Masih ribut ijazahnya pak jokowi gais, ibukku yg seangkatan + sewisudaan sampe minta pap ijazahnya dong, Bu Suri said “ben do melek nak ijazah kehutanan ugm ki bedo dewe penulisan no ijazahe, jurusan gak diisi krn dulu gak ada jurusan, nak ra do ngerti General Forestry menengo," tulis akun @UntheeUnti.
Menurut sang anak, jika ingin memalsukan ijazah maka seharusnya bukan Fakultas Kehutanan.
"Lagian juga ngapain malsuin ijazah kok kehutanan…… Gak mbois bestie," tulisnya lagi.
Ia bahkan meyakini bahwa ijazah asli ibunya yang mirip dengan ijazah Jokowi pun tidak akan cukup membuat Roy Suryo Cs percaya.
"Begitu kalau benci yg keterlaluan, mau ada bukti atau saksi yg membenarkan ya ttp aja dicari salahnya, kemudian meleber menyerang kemana2 tidak sesuai dgn konteks pembicaraan utama," katanya.
Roy Suryo sendiri meragukan hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri yang menyatakan ijazah Jokowi identik.
Bahkan ia meragukan kalau ijazah yang dijadikan pembanding dengan ijazah Jokowi itu jangan-jangan palsu juga.
Menurut Roy Suryo di acara On Point with Adisty, disiarkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu (24/5/2025), istilah ‘identik’ sangat bergantung dengan ijazah lain yang digunakan sebagai pembanding keaslian ijazah Jokowi.
“Kata-katanya kan ‘identik’. Kalau identik itu berarti ‘ini’ identik dengan ‘ini’. Kalau di-research, ini bukan yang gold standard atau diperiksa otentifikasinya, maka ini tidak bisa menjadi sampel (sebagai pembanding keasilan),” kata Roy Suryo dalam gelar wicara tersebut.
Roy merasa penyelidikan terhadap ijazah Jokowi tidak transparan.
Dia juga meragukan ijazah lain yang digunakan sebagai pembanding untuk memastikan keaslian ijazah Jokowi.
“Tiga (orang pemilik ijazah) itu kita tahu apa (identitasnya)? Itu bisa juga gerombolannya. Itu (bisa saja) cetak baru juga,” kata Roy.
Sumber: Tribun