DEMOCRAZY.ID - Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno turut berkomentar soal polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Pratikno menekankan bahwa institusi pendidikan tinggi yang mengeluarkan ijazah menjadi pihak yang paling berwenang untuk menjelaskan dan menjawab tudingan tersebut.
"Biar institusi pendidikan tinggi yang menerbitkan, kita percaya penuh," kata Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Pratikno meminta publik untuk menanyakan kebenarannya pada pihak kampus sebagai lembaga yang menerbitkan ijazah.
"Kita percaya penuh bahwa pendidikan tinggi adalah institusi yang kredibel dan punya dokumen yang lengkap. Kita tanya saja pada institusi yang menerbitkan ijazah utu. Kita lihat jawabannya seperti apa," ujar mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Ada Jejak Pratikno di Misteri Ijazah Jokowi, Mendikdasmen Jangan Tinggal Diam!
Polemik soal keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo belum juga mereda.
Di tengah derasnya keraguan publik, nama mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Pratikno, kini mulai disorot terkait dugaan keterlibatannya dalam keabsahan ijazah Jokowi.
Pengamat politik sekaligus Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, secara terbuka menuding bahwa Pratikno adalah sosok yang "menukangi" kehadiran ijazah Jokowi yang kini ramai dipermasalahkan.
Tudingan itu dilontarkan Muslim melalui kanal YouTube MRohman Official pada awal Maret lalu, dan kembali menguat di tengah ribut-ribut terbaru.
Pratikno, yang menjabat Rektor UGM pada periode 2012-2017, bertepatan dengan momen Pilkada Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 saat nama Jokowi melejit di kancah nasional.
Tak heran, dugaan adanya peran besar Pratikno dalam menyiapkan legitimasi akademik Jokowi mencuat.
Apalagi setelah Pratikno diberi posisi strategis sebagai Menteri Sekretaris Negara selama dua periode Jokowi, dan kini berlanjut sebagai Menko PMK di kabinet Prabowo-Gibran.
"Pratikno seperti memegang rahasia besar tentang Jokowi," ungkap Muslim Arbi.
Keterlibatannya disebut bukan hanya soal administrasi, tetapi bagian dari bangunan besar narasi politik Jokowi yang kini juga merambah ke Gibran Rakabuming Raka.
Tekanan terhadap Pratikno makin kuat setelah aktivis demokrasi, Agustio Sulisto, menyatakan dugaan ijazah palsu ini bukan sekadar bisik-bisik liar, melainkan sudah diajukan melalui jalur hukum oleh Eggi Sudjana.
Namun hingga kini, Jokowi belum pernah hadir di persidangan untuk menjawab langsung, sementara pembelaan lebih banyak dilakukan melalui institusi seperti UGM, dengan Pratikno sebagai salah satu pembelanya.
"Jika dugaan ini benar, Pratikno, sebagai konseptor politik utama Jokowi, akan kehilangan kredibilitas total," kata Agustio.
Ia menambahkan, isu ini bahkan mulai menyeret perhatian publik terhadap keaslian latar belakang pendidikan Gibran sendiri, memperlihatkan betapa dalamnya krisis kepercayaan yang bisa muncul.
Sikap diam Pratikno terkait tudingan ini memperparah situasi.
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat), Sugiyanto, bahkan menilai bahwa keengganan Pratikno berbicara terbuka semakin mempertebal kecurigaan publik.
Padahal, Pratikno kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jika kasus ini tidak dituntaskan, Indonesia akan dikenang dunia sebagai negara yang gagal menyelesaikan perkara sederhana dan berisiko tercatat di Guinness World Records," tegas Sugiyanto.
TERUNGKAP Momen Kala Jokowi Diminta Tunjukkan 'Ijazah Asli' oleh Mensesneg Pratikno
Jokowi ternyata pernah diminta memperlihatkan ijazahnya saat menjabat sebagai Presiden.
Presiden RI ke-7 tersebut ternyata sempat diminta untuk menunjukkan ijazah yang kini dituding sebagai ijazah palsu oleh Pratikno saat masih menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Hal itu dikatakan Pratikno ke Otto Hasibuan selaku pengacara Jokowi sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Permasyarakatan Indonesia.
"Waktu itu Pak Pratikno itu bilang ke Pak Jokowi, Pak, ini Ijazahnya apa Dikasih saja ke sidang, kita tunjukkan. Disampaikan ke Pak Otto, diskusi dengan kami Pak Otto," kata kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Kamis (1/5/2025).
Rivai menceritakan permintaan Pratikno yang juga mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) itu dilakukan saat kliennya digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas tuduhan ijazah palsu tersebut.
Kala itu, sejatinya Jokowi yang masih menjadi Presiden tak mau mempermasalahkan masalah ini menjadi besar meski sudah diberikan pandangan hukum soal tudingan itu.
"Beliau orangnya sebenarnya sih kalau saya lihat tidak mengharapkannya persoalan itu menjadi besar. Orangnya sangat apa ya, orangnya berwimbawa, tenang. Ya, sebenarnya juga berpikirnya simpel, gitu ya," tuturnya.
Namun, Rivai mengaku pihaknya keberatan ketika ijazah tersebut ditunjukkan saat persidangan yang tak dilanjutkan majelis hakim karena tidak ada legal standing tersebut.
"Kami lihat begini, karena ini sebenarnya kan simpel sekali soal ijazah. Kita melihat ada sesuatu di balik ini, dan ini tidak sesederhana hanya sekedar menunjukkan," ucapnya.
Benar saja, meski pihak UGM sudah mengklarifikasi jika Ijazah itu asli, namun pihak-pihak lawan masih terus mencari kesalahan.
"Dan ternyata benar, sekalipun UGM sudah menunjukkan, bahkan membuat klarifikasi formil, nyatanya terus diserang. Fotonya dipersoalkan, fontnya dipersoalkan, beliau mau pakai font apapun, dan sebenarnya tidak ada persoalan," ungkapnya.
Sumber: Suara