DEMOCRAZY.ID - Amerika Serikat memiliki ribuan kasus tak terselesaikan yang tersebar di berbagai negara bagian.
Tapi belakangan, lonjakan pemecahan kasus menunjukkan harapan baru dalam sistem hukum.
Selama puluhan tahun, keluarga korban hanya bisa menanti tanpa kepastian, terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.
Kasus-kasus dingin ini menjadi luka yang belum juga sembuh di tengah masyarakat Amerika Serikat.
Namun, kemajuan teknologi forensik dan semangat pantang menyerah para penyelidik perlahan mengubah keadaan.
Beberapa misteri lama yang nyaris terlupakan kini menemukan titik terang yang tak terduga.
Dari jejak DNA yang tersimpan rapi selama dekade, hingga pengakuan mengejutkan dari pelaku yang tak pernah dicurigai, keadilan akhirnya telah kembali ke permukaan. Publik pun menyambut kabar ini dengan haru dan kelegaan.
Setiap kasus dingin yang terpecahkan bukan hanya soal menyelesaikan fail lama.
Ini tentang memberikan suara bagi mereka yang telah dibungkam oleh waktu dan keheningan.
Kasus Dingin yang Terpecahkan di Amerika Serikat
1. Kasus Pembunuhan Asenath Dukat 1980
Kasus dingin yang terpecahkan pertama adalah kasus pembunuhan Asenath Dukat, seorang gadis berusia 8 tahun, di Ohio pada tahun 1980.
Diketahui, gadis itu diculik oleh orang tak dikenal saat sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Kemudian, ia diperkosa dan dibunuh dengan cara dihantam menggunakan batu sebesar 9 kg di pinggir sungai.
Awalnya, polisi menduga bahwa pembunuhan tu mungkin bagian dari percobaan penculikan anak yang memang sedang marak pada saat itu.
Namun, pada tahun-tahun berikutnya, polisi sampai menyelidiki banyak tersangka, tapi tidak kunjung menemukan pelaku aslinya.
Pada tahun 2008, polisi menemukan kecocokan dari bukti DNA yang telah dikumpulkan di tempat kejadian perkara dengan DNA Brent Strutner yang baru didapat.
Bret Strutner sendiri merupakan penduduk setempat yang telah meninggal dunia karena bunuh diri pada tahun 1984.
Ia memang sudah dicurigai polisi sejak awal, namun bukti-bukti yang dikumpulkan masih belum cukup untuk menangkapnya saat itu.
Akhirnya, pada tahun 2022, Bret Strutner resmi ditetapkan sebagai pembunuh Asenath Dukat.
2. Kasus Pembunuhan di Santa Cruz 1983
Kasus pembunuhan di Santa Cruz, California, pada Maret 1983 menimbulkan trauma yang mendalam bagi keluarga Joette Smith, pemilik salah satu restoran di sana.
Kasus ini bermula ketika Joette Smith menolak untuk berkencan dengan orang asing yang ditemuinya. Beberapa waktu kemudian, tubuh Joette pun ditemukan di sungai terdekat.
Diketahui, pembunuhnya adalah Eric Drummond yang merupakan pelanggan di restoran Joette Smith.
Namun, karena kurangnya kejelasan hubungan antara Eric dan Joette, polisi membutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk menetapkan Eric sebagai tersangka.
Sayangnya, bukti DNA yang diambil dari tubuh Joette saat ini masih belum cukup untuk memastikan kejahatan Drummond. Ia akhirnya bebas selama hampir empat dekade.
Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi memungkinkan pihak berwenang untuk mengembangkan profil yang kuat dari pembunuh Joette.
Mereka pun mendapatkan bukti yang pasti dan cukup kuat untuk menangkap Drummond.
Namun, pada September 2022, Drummond melakukan bunuh diri saat polisi ingin menangkapnya.
3. Kasus Pembunuhan James Tappen Hall
James Tappen Hall merupakan wakil Sheriff Montgomery County yang juga bekerja sambilan sebagai penjaga keamanan di klub pedesaan setempat.
Pada bulan Oktober 1971, ia ditemukan tersungkur dengan luka tembakan di tempat parkir klub.
Sayangnya, James berakhir meninggal dunia di rumah sakit tiga hari kemudian.
Kasus ini sempat terbengkalai selama bertahun-tahun. Akhirnya, pada peringatan 50 tahun pembunuhan James Tappen Hall, yakni pada tahun 2021, penyelidik kembali memeriksa dokumen kasusnya.
Mereka pun menemukan kejanggalan pada hasil interogasi dengan Larry David Smith.
Penyelidik menemukan, setelah wawancara itu, Larry David Smith langsung pindah ke Little Falls, New York, dan mengganti nama belakangnya menjadi Becker.
Tindakan ini dinilai tidak biasa, membuat polisi terdorong untuk kembali menginterogasi Larry. Di sinilah Larry kemudian mengakui kejahatannya.
4. Kasus Princess Doe 1982
Kasus Princess Doe 1982 merupakan kasus ketika seorang gadis berusia 17 tahun dipukuli sampai tewas di pemakaman New Jersey pada bulan Juli 1982.
Kasus tersebut diketahui telah mendapatkan perhatian lebih, bahkan menjadi inspirasi dalam acara khusus stasiun televisi di Amerika Serikat pada tahun 1983.
Kasus ini telah diselesaikan sebagian pada tahun 2005, ketika Richard Kinlaw telah menjalani hukuman selama 20 tahun penjara atas pembunuhan Princess Doe.
Namun, pada tahun 2022, pihak berwenang menggunakan profil DNA dan mengidentifikasi korban yang dikenal Princess Doe sebagai Dawn Olanick.
Perempuan malang itu dibunuh oleh Kinlaw karena menolak dirinya untuk dijadikan pelacur.
Kemudian, tuduhan pembunuhan tingkat pertama kembali diajukan terhadap Richard Kinlaw pada Juli 2022.
5. Kasus Brittanee Drexel
Pada tahun 2009, Brittanee Drexel yang saat itu tengah berusia 17 tahun sedang pergi berlibur tanpa izin orang tuanya ke Myrtle Beach, Florida. Namun sayangnya, ia tidak pernah pulang sejak saat itu.
Seorang pria bernama Raymond Moody telah dicurigai oleh polisi sejak tahun 2012, namun pihak berwenang tidak memiliki bukti yang kuat untuk menghubungkannya dengan kejahatan tersebut.
Kemudian, berkat bantuan GPS, pihak berwenang dapat menemukan lokasi hilangnya Brittanee menggunakan data dari ponsel wanita itu.
Data yang ditemukan mengarah pada penemuan CCTV yang merekam semua aksi Raymond Moody dalam menjalankan aksi pembunuhan terhadap wanita malang tersebut.
Akhirnya, Moody pun mengakui perbuatannya dan memberitahu penyelidik di mana lokasi jasad Brittanee berada.
Pada bulan Oktober 2022, Moody dijatuhi hukuman kurungan penjara seumur hidup ditambah kurungan penjara selama 30 tahun, memastikan bahwa dirinya tidak akan pernah lagi bisa menghirup udara bebas di luar jeruji besi.
6. Kasus Lina Reyes Geddes
Pada tahun 1998, pihak berwenang menemukan sosok mayat tidak teridentifikasi di sekitar Danau Powell, Utah.
Jasadnya menunjukkan berbagai penyiksaan, tubuhnya telah ditembak, diikat, serta dibungkus dengan kantong tidur.
Polisi pun kesulitan untuk mengidentifikasi mayat tersebut karena jari-jarinya sudah dipotong.
Namun, pada tahun 2018, pihak berwenang kembali memeriksa jejak DNA dari tali yang mengikat jasad korban itu.
Jejak DNA itu dibandingkan dengan DNA yang diberikan oleh keluarga Edward, suami Lina Geddes, sosok wanita yang menghilang begitu saja.
Edward Geddes sendiri diketahui sudah meninggal dunia karena bunuh diri pada tahun 2001.
Akhirnya, terungkaplah bahwa mayat yang ditemukan di Danau Powell merupakan jasad Lina Reyes Geddes yang dibunuh oleh suaminya sendiri, Edward Geddes.
Sumber: Inilah