POLITIK

Pengamat Politik: Video Monolog Untuk 'Beri Kesan' Gibran Layak Jadi Wapres

DEMOCRAZY.ID
April 23, 2025
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pengamat Politik: Video Monolog Untuk 'Beri Kesan' Gibran Layak Jadi Wapres



DEMOCRAZY.IDPengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, Gibran Rakabuming Raka ingin memberikan kesan bahwa putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu layak menduduki posisi Wakil Presiden Republik Indonesia.


Kesan tersebut ingin disampaikan Gibran lewat video monolog yang membicarakan bonus demografi dan tantangan Indonesia.


"Melalui cara ini, Gibran ingin memberi kesan bahwa dirinya sebagai orang muda layak menduduki posisi wapres. Sekaligus membantah anggapan bahwa ia tidak memiliki kapasitas yang memadai," ujar Jamiluddin, Rabu (23/4/2025).


Ia menilai, citra negatif masyarakat terhadap Gibran memang melekan dan berusaha diubah oleh Wakil Presiden dari Prabowo Subianto itu.


"Gibran ingin mengubah citra dirinya dari nyeleneh menjadi sosok yang serius. Dari sosok yang biasa menjadi pribadi yang cerdas dan visioner," ujar Jamiluddin.


Di samping itu, Gibran juga dinilainya tengah menjajaki peluang untuk berkontestasi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2029.


Video monolog dari Gibran menjadi bukti bahwa ia ingin mengubah persepsi publik jelang kontestasi tersebut.


"Bila ini terwujud, maka peluang Gibran untuk bertarung pada Pilpres 2029 masih terbuka. Tapi bila tidak, maka karier politiknya bisa saja meredup," kata Jamiluddin.


Bonus Demografi


Sebelumnya, Gibran dalam sebuah video monolog mengatakan, Indonesia saat ini dalam berada momen yang sangat menentukan di tengah tantangan global.


Baik itu perang dagang, geopolitik, hingga perubahan iklim. Gibran melanjutkan, Indonesia sebagai negara besar tetap harus tumbuh, lincah, dan adaptif.


"Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar," kata Gibran.


Gibran mengatakan, sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.


Lanjutnya, lebih dari separuh penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif pada momen tersebut.


"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," kata Gibran.


"Ini adalah peluang besar kita, ini adalah kesempatan emas kita untuk mengelola bonus demografi agar bukan menjadi sekedar bonus, bukan menjadi sekedar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia," sambungnya.


Sumber: Kompas

Penulis blog