Sempat Dihalangi Preman Aguan, Akhirnya Aksi Tolak Proyek PIK-2 Sukses Digelar!
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
[Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat/ TA-MOR PTR]
Alhamdulillah, ribuan masyarakat Banten dan sejumlah aktivis dari berbagai kota hadir di Desa Munjung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang (Sabtu, 1/2). Dalam kalkulasi penulis, paling tidak total peserta yang hadir sekitar 5 ribuan.
Aksi ini menunjukkan, masyarakat Banten sebagai pewaris darah Pejuang dan Ulama (Sultan Ageng Tirtayasa dan Syaikh an Nawawi al-Bantani) telah mengambil alih perjuangan melawan AGUAN dan Anthony Salim, Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat Banten.
Penulis melihat dengan jelas, wajah-wajah para ksatria pemberani berkumpul dilokasi aksi, di tempat pengurukan proyek PIK-2.
Memang awalnya, sempat terjadi insiden. Penulis datang sesuai jadwal, pukul 09.00 WIB. Setelah memarkir kendaraan, penulis meninjau lokasi aksi yang sudah ramai.
Tapi ternyata, sejumlah preman bayaran Aguan memblokir lokasi. Terjadi adu mulut dan sejumlah manuver fisik, antara penulis yakin dikerubuti sejumlah preman yang jumlahnya lebih banyak.
Sayangnya, polisi alih-alih menjauhkan preman bayaran dari penulis, justru mengarak penulis keluar dari lokasi yang dijadikan titik aksi. Preman bayaran datang silih berganti, mencoba mengintimidasi.
Alhamdulillah, karena penulis yakin Allah SWT bersama hamba-Nya yang beriman dan berjuang di jalan-Nya, penulis tidak gentar.
Sejumlah manuver, adu mulut, hingga sempat adu tangan, penulis layani. Walau harus dikeroyok, tidak membuat penulis ciut nyali.
Yang aneh, Kapolsek Kronjo Rudi. R, mengaku terkena pukulan preman. Sontak saja, penulis geram dan meminta polisi memproses hukum pelaku pemukulan Kapolsek.
Tapi keberpihakan kepolisian, malah terlihat berpihak pada preman. Tak menghalau preman yang mengintimidasi penulis, tapi menarik penulis menjauh. Sangat disayangkan.
Hanya saja, begitu ribuan peserta aksi datang sekitar pukul 10.30, preman-preman AGUAN yang sebelumnya sok garang, pada lari ngiprit.
Mereka, tak lagi bisa mempertahankan lokasi proyek, aksi berjalan gegap gempita. Bahkan, diakhir aksi lokasi proyek disegel oleh peserta aksi.
Dalam konteks adu nyali, logika jumlah memang menjadi penentu. Awalnya, puluhan preman Aguan merasa jumawa, karena hanya menghadapi penulis yang dikawal hanya beberapa orang (karena peserta belum tiba).
Tapi begitu ribuan peserta aksi tiba, wajah garang preman Aguan berubah menjadi kecut. Satu persatu, ngiprit meninggalkan lokasi aksi.
Persatuan masyarakat Banten hari ini, menandai babak baru perjuangan melawan AGUAN. Proyek PIK-2 harus dihentikan.
Aksi Penolakan PIK 2 Kab Tangerang Banten, Kholid Miqdar: Tanah dan Laut Harus Dikembalikan ke Rakyat!
Beredar Undangan hadiri aksi damai bersama gerakan kedaulatan rakyat banten menolak pik desa muncung kab.tanggerang 1 Februari 2025 09.00 wib s/d selesai.
Dalam undangan aksi tersebut ada nama Abah KH. Astari Al-Bantani panglima Kesultanan Banten, KH Fathul Adhim Tokoh Banten, Drs Mas Ma’ruf Muhtadi AlMahdi wapang Kasultanan Banten.
Masyarakat kabupaten Tangerang Banten hadiri Aksi Besar penolakan PIK 2 PSN. Kholid Miqdar hadir di aksi tersebut dan berorasi.
“Kami berharap kepada pemerintah, semua bentuk transaksi tanah baik itu di daratan maupun di lautan yang terkait dengan transaksi tanah baik yang sudah selesai pembayaran maupun yang bel selesai pembayarannya harus batal secara hukum,” kata Kholid Miqdar di atas Mobil Komando, Sabtu 1 / 2/ 2025.
“Dan tanah-tanah yang sudah dijual harus dikembalikan lagi ke rakyat,” imbuhnya disambut masyarakat Tangerang Banten dengan gemuruh.
“Tanah harus kembali lagi ke rakyat,” tegas Kholid Miqdar disambut warga betul…betul teriak masyarakat.
Sumber: JakartaSatu
“Jadi, kenapa harus batal demi hukum karena yang namanya jual beli itu harus cari ridho sama ridho,” tandasnya.
“Kalau harus ikhlas sama ikhlas. Tidak boleh ada pemaksaan gaya-gaya Belanda. Gaya-gaya pembunuhan sungai kemudian hebatnya tidak produktif,” terang Kholid Miqdar.