CATATAN POLITIK

'Presiden Prabowo dan Indikasi Perlawanan Terhadap Penyimpangan Pemerintahan Jokowi'

DMCRZ NEWS
Februari 05, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Presiden Prabowo dan Indikasi Perlawanan Terhadap Penyimpangan Pemerintahan Jokowi'


'Presiden Prabowo dan Indikasi Perlawanan Terhadap Penyimpangan Pemerintahan Jokowi'


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Rapat tertutup yang digelar Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang menandai langkah serius dalam penegakan hukum dan tata kelola negara. 


Kehadiran sejumlah menteri serta pemimpin lembaga negara dalam pertemuan itu mengindikasikan adanya agenda besar yang sedang dirancang, terutama terkait dengan industri kelapa sawit dan kawasan hutan. 


Lebih dari sekadar diskusi teknis, pertemuan ini mencerminkan upaya Prabowo untuk memperbaiki berbagai penyimpangan yang telah mengakar di masa pemerintahan sebelumnya.


Mengurai Benang Kusut Industri Sawit

Industri kelapa sawit telah lama menjadi sektor strategis bagi ekonomi Indonesia, tetapi juga sarat dengan kontroversi. 


Salah satu permasalahan utama adalah penguasaan lahan secara ilegal oleh pihak-pihak tertentu, termasuk korporasi besar. 


Keputusan Prabowo untuk menertibkan industri ini melalui Satuan Tugas Sawit menunjukkan keinginannya untuk mengembalikan aset negara yang selama ini dikuasai secara tidak sah.


Langkah ini, jika dilakukan secara konsisten, dapat menjadi titik balik dalam reformasi tata kelola industri sawit. 


Selama bertahun-tahun, berbagai laporan mengungkap adanya pelanggaran dalam penggunaan kawasan hutan untuk perkebunan sawit, yang tidak hanya merugikan negara secara finansial tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan.


Penertiban Kawasan Hutan: Langkah Berani atau Strategi Politik?

Pembentukan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 adalah kebijakan yang patut diapresiasi. 


Di bawah pemerintahan sebelumnya, pengelolaan kawasan hutan sering kali lemah, dengan banyaknya pelaku usaha yang beroperasi tanpa izin yang sah. 


Kini, dengan dasar hukum yang lebih kuat, pemerintahan Prabowo berupaya menertibkan dan mengembalikan fungsi kawasan hutan sebagaimana mestinya.


Namun, langkah ini juga bisa dibaca dalam konteks politik. Dengan mengambil kebijakan yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi, Prabowo menunjukkan sinyal kuat bahwa ia tidak akan sekadar melanjutkan warisan pendahulunya tanpa evaluasi kritis. 


Jika kebijakan ini berhasil, ia akan semakin mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin yang membawa perubahan nyata, sesuatu yang diharapkan oleh rakyat.


Mampukah Prabowo Melawan Oligarki?

Tantangan terbesar bagi Prabowo dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan ini adalah menghadapi kelompok oligarki yang selama ini diuntungkan dari status quo. Industri sawit dan penguasaan lahan hutan tidak terlepas dari kepentingan elit ekonomi dan politik. 


Jika Prabowo benar-benar berkomitmen untuk menindak mereka, maka ia harus siap menghadapi perlawanan yang tidak ringan.


Selain itu, efektivitas kebijakan ini bergantung pada transparansi dan penegakan hukum yang konsisten. Jika penertiban hanya menyasar kelompok tertentu sementara pihak lain tetap dibiarkan, maka kebijakan ini hanya akan menjadi alat politik tanpa perubahan substansial.


Harapan Rakyat: Perubahan yang Gradual tetapi Nyata

Masyarakat menaruh harapan besar pada pemerintahan Prabowo untuk membawa perubahan yang lebih baik. 


Reformasi yang dilakukan tidak bisa bersifat radikal tanpa perhitungan, tetapi harus gradual dan terarah. 


Langkah awal yang diambil melalui Satgas Sawit dan Satgas Penertiban Kawasan Hutan menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki tata kelola negara. 


Namun, yang lebih penting adalah keberlanjutan kebijakan ini, bukan sekadar aksi seremonial di awal pemerintahan.


Prabowo kini dihadapkan pada pilihan: apakah ia akan tetap pada jalur perubahan yang nyata atau terseret oleh kompromi politik yang melemahkan kebijakan-kebijakannya? 


Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan arah pemerintahannya dan, pada akhirnya, nasib bangsa ini ke depan. ***


Sumber: FusilatNews

Penulis blog