EKBIS POLITIK

Pengamat Hukum Saiful Anam: Besar Kemungkinan Bahlil 'Diperintah' Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

DEMOCRAZY.ID
Februari 05, 2025
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Pengamat Hukum Saiful Anam: Besar Kemungkinan Bahlil 'Diperintah' Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg



DEMOCRAZY.ID - Presiden Prabowo Subianto tak pernah mengeluarkan kebijakan melarang penjualan gas LPG 3 Kilogram di tingkat pengecer yang akhirnya bikin kisruh senegara.


Berkenaan dengan itu, terbuka kemungkinan kementerian terkait dalam hal ini Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bergerak sendiri atau ada yang memerintahkan selain Presiden. 


Tujuannya, untuk memperburuk citra pemerintahan Presiden Prabowo.


Hal itu diungkap Dosen Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Saiful Anam saat berbincang pada Selasa, 4 Februari 2025.


“Sangat terbuka (ada yang memerintah) untuk memperjelek citra presiden baik langsung maupun tidak langsung,” kata Anam.


Menurut dia, tak menutup kemungkinan pula Bahlil diperintah oleh elite yang selama ini disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengannya, yakni Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).  


“Bisa jadi ada masukan dari Presiden Jokowi yang memang ada kesengajaan untuk mengacaukan keadaan,” jelas dia.


“Bisa jadi Jokowi sedang cek ombak menggunakan kekuasaannya untuk mengintervensi Bahlil dengan mengeluarkan kebijakan yang tidak populis bagi Prabowo,” demikian Anam.


Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo telah menginstruksikan Kementerian ESDM, untuk mengizinkan kembali pengecer menjual LPG 3 kg.


“Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 kg," ujar Dasco kepada wartawan, Selasa 4 Februari 2025.


Ketua Harian Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto tidak mengeluarkan kebijakan untuk melarang pengecer berjualan elpiji 3 kg.


"Sebenarnya ini bukan kebijakannya dari Presiden untuk kemudian melarang kemarin itu. Tapi melihat situasi dan kondisi, tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali sambil kemudian pengecer itu dijadikan sub pangkalan, administrasi segala macamnya bisa sambil berjalan saja," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).


Mustofa Nahra: Bos Solo di belakang kisruh Melon!


Aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya mengindikasikan Bos Solo di belakang kisruh Melon.


"Pada polos-polos amat yak. Pada mengira, ini kerjaan Bahlul tanpa ijin Si Bos. #Melon," posting Mustofa Nahrawardaya di facebook, Rabu (5/2/2025).


Bosnya Bahlul itu Bos Solo.


"Lumayan PAGAR BAMBU beberapa hari terlupakan...bisa atur strategi," komen Mukti Wibawani.


Kisruh Melon banyak yang menduga dan meyakini dalam rangka pengalihan isu Pagar Laut Oligarki yang sudah di ujung tanduk.


Kalau Oligarki kena, maka Bos Solo pasti akan kena dampaknya.


Bis kena ikut terseret kasus hukum, atau kena hukuman oleh oligarki.



Sumber: RMOL

Penulis blog