CATATAN POLITIK

'Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo'

Democrazy Media
Februari 07, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo'


'Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo'


Oleh: Ida N. Kusdianti

Sekretaris Jenderal FTA


MENJELANG dan paska 100 hari kerja Presiden Prabowo diwarnai dengan pembangkangan para menteri titipan Jokowi, dimulai dari Menteri KKP sampai lambatnya Bareskrim dalam penanganan pagar Laut di wilayah Tangerang, Banten. 


Langkah Kabareskrim yang terkesan mengukur-ulur waktu dan mencari celah untuk membebaskan Aguan dari segala kontrovesialnya, menuai banyak cibiran dari masyarakat. 


Mereka membandingkan dengan kasus pembunuhan yang sering bisa diungkapkan dalam waktu kurang dari 24 jam. 


Tapi publik tidak terhenti pada Kabareskrim Polri mengingat Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri adalah orang yang sangat patuh terhadap Jokowi, bahkan menurut Bocor Alus Tempo, Jokowi sampai mengemis pada Prabowo agar Kapolri Sigit Sulistyo jangan diberhentikan, minimal satu tahun.


Tapi baru-baru ini adik Prabowo dengan berapi-api mengatakan bahwa dalam pemerintahan sebelumnya banyak program  yang tidak masuk akal dan jauh dari kepentingan rakyat. 


Permyataan Hasyim tersebut seperti gertakan pada orang-orang Jokowi yang saat ini bikin ulah di Kabinet Merah Putih.


Kapolri, Mentri KKP, Bahlil dan Menteri Menteri titipan lainnya akan menjadi batu kerikil yang membuat tidak nyaman, karena mereka bekerja setengah hati, antara memikirkan rakyat dan melindungi kebusukan Jokowi yang terus terendorse ke publik saat ini.


Di sisi lain Bahlil membuat kebijakan tata niaga Elpiji yang membuat resah rakyat kecil, membuat susah pedagang kecil tanpa memikirkan akibat dari keputusan yang dibuat, atau ini jangan-jangan strategi Jokowi untuk mengganggu pemerintahan Prabowo?


Jokowi memang bak belut yang susah dipegang dari omongan dan tindakannya yang sering bertolak belakang dari kehendak rakyat.


Presiden Prabowo ada di dalam lingkaran setan yang dibuat oleh Jokowi, ada dalam cengkeraman gurita, di mana kaki tangan dan lehernya sudah terikat kuat. Saat ini  bantuan rakyat dibutuhkan untuk bisa melepaskan itu semua.


Tak ada jalan lain kembali penulis katakan bahwa kekuatan arus bawah sangat dibutuhkan, dan inipun membutuhkan konsentrasi penuh, fokus menggalang,  mengedukasi dan menyampaikan kondisi riil bangsa, karena yang terimbas langsung adalah rakyat.


PSN PIK 2, akan menjadi bumerang dan bom waktu untuk negara ini, jika tidak dihentikan dengan cepat.


Ada sedikit terlibtas di pikiran apakah keputusan Bahlil mengenai aturan penyaluran Gas ELPIJI yang jelas-jelas mengganggu hajat rakyat adalah sebuah pengalihan isu dari PIK 2 untuk menyelamatkan Aguan, dimana saat ini rakyat sedang gencar memburu Aguan?


Butuh kecerdasan rakyat, untuk menyikapi kondisi saat ini. Jokowi dengan segala akal busuknya terus berupaya untuk memuluskan agenda jahatnya mencaplok Indonesia melalui tangan para pengkhianat.


Gunakan otak bukan hanya otot dalam memperjuangkan hak rakyat.


#TangkapJokowi

#PecatBAHLIL

#TangkapAguan

#BatalkanPSNPIK2

#ForumTanahAir

#FTAForBrighterIndonesia

#FAKSI


MISTERI Program Era Pemerintahan Jokowi Yang Disebut 'Konyol' Oleh Hashim, Apa Saja?



DEMOCRAZY.ID - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo baru-baru ini mengungkap bahwa banyak program yang ‘konyol’ di balik pemerintahan era sebelumnya.


Hashim pun mengaku bahwa program yang disebut ‘konyol’ ini sudah dilihat oleh Presiden Prabowo Subianto saat melakukan pemeriksaan APBN secara seksama beberapa minggu terakhir.


Meski tak menjelaskan secara detil, namun Hashim mengatakan bahwa program ‘konyol’ tersebut sudah langsung dipangkas oleh Prabowo untuk mendukung program yang produktif.


“Ada program konyol. Iya, program konyol itu dihapus, dipangkas. Nanti bisa saya cerita ke Pak CT (Chairul Tanjung), ada yang konyol, banyak yang konyol ternyata,” ucap Hashim, dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/25).


Sementara itu, kata konyol’ ini banyak ditafsirkan netizen dengan berbagai macam hal, dan mengarah pada IKN.


Hal ini justru diperkuat dengan pernyataan Pengamat Politik, Rocky Gerung yang membenarkan bahwa IKN pantas dianggap sebagai sesuatu yang konyol.


“Ketika Pak Hashim menyebutkan banyak anggaran yang konyol, dan itu mesti dihentikan, nah yang jadi pertanyaan mana yang konyol,” ujar Rocky, dikutip dari kanal youtubenya, Selasa (4/2/25).


“Kalau IKN memang bertahun-tahun sudah dianggap konyol itu. Karena Pembangunan IKN itu adalah pemborosan anggaran, perusakan lingkungan dan ambisi Jokowi. Jadi kalau disebut konyol ya nggak salah, kalau publik menafsirkan yang disebut konyol itu adalah IKN,” sambungnya.


Rocky sontak mengatakan bahwa yang lebih pantas disebut konyol adalah orang-orang penggagas IKN.


“Nah yang disebut konyol itu sebenarnya yang punya gagasan membuat IKN, yang disebut konyol itu yang punya ambisi untuk meresmikan IKN, yang konyol itu adalah dinasti yang ingin dianggap sebagai pemilik IKN,” ujarnya.


“Siapa itu? Ya Mulyono (Jokowi),” tandasnya.


Menurut Rocky, pilihan Prabowo soal memangkas anggaran untuk dialokasikan kepada program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini adalah langkah yang tepat.


“Jadi Secara ideologis, Prabowo memilih perintah konstitusi itu cerdaskan kehidupan bangsa, bukan bangun Menara Babel di IKN yang konyol,” sebutnya.



SumberSuara

Penulis blog