CATATAN POLITIK

IKN Mimpi di Atas Angin, Beban di Pundak Rakyat: Sejarah Telah Mehakimi Jokowi Sebagai “Pendusta”!

DEMOCRAZY.ID
Februari 16, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
IKN Mimpi di Atas Angin, Beban di Pundak Rakyat: Sejarah Telah Mehakimi Jokowi Sebagai “Pendusta”!


IKN Mimpi di Atas Angin, Beban di Pundak Rakyat: Sejarah Telah Mehakimi Jokowi Sebagai “Pendusta”!


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Seorang teman saya, wartawan senior asal Australia, pernah mengungkapkan kekaguman pada Presiden Joko Widodo. 


Katanya, Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dibangun tanpa menyentuh kas negara, tanpa mengandalkan APBN. 


Saya terdiam, takjub dalam keterkejutan. Betapa kuatnya narasi yang beredar di luar sana, betapa indahnya ilusi yang tercipta.


Jokowi pernah berjanji, ratusan investor akan datang membawa pundi-pundi emas, menumpahkan modal demi kota impian di tengah hutan Kalimantan. Tapi realitas berbicara lain. 


Hari demi hari berlalu, janji tinggal janji, dan yang menopang mimpi ini bukanlah modal asing, melainkan uang rakyat yang dikumpulkan dari pajak, dari keringat mereka yang berjuang dalam kesulitan ekonomi.


IKN digadang-gadang sebagai mahakarya peradaban baru, simbol kemajuan bangsa, namun benarkah rakyat menjadi saksinya? 


Apakah kesejahteraan mereka ikut tumbuh seiring fondasi yang ditegakkan? Ataukah ini sekadar monumen kesombongan, yang lebih memberi beban ketimbang manfaat?


Tiongkok, raksasa ekonomi dunia, bahkan memilih untuk bersabar, enggan menaruh investasi lebih awal. 


Mereka paham betul, bahwa bisnis sejati bukanlah perjudian di tanah kosong, tetapi perburuan di medan yang sudah ramai. Uang mencari arus, bukan ketidakpastian.


Sementara itu, di sudut-sudut kota yang sudah ada, rakyat masih bergelut dengan masalah klasik: kemacetan yang tak kunjung terurai, hunian layak yang semakin tak terjangkau, dan angka pengangguran yang terus menghantui. 


Bukankah lebih bijak mengalokasikan dana negara untuk membenahi kota-kota yang sudah berkembang daripada memindahkan ibu kota dengan dalih pemerataan pembangunan yang penuh ilusi?


Sejarah akan menjadi hakim yang tak dapat disuap. IKN, dengan segala gemerlap ambisinya, mungkin akan berdiri. 


Tapi akankah ia tegak sebagai mercusuar kejayaan, atau hanya bayang-bayang kebesaran yang ditinggalkan, sementara rakyat tetap memikul beban yang tak pernah dijanjikan?


Mimpi itu terus dibangun, namun harapan rakyat yang seharusnya diperhatikan semakin terabaikan. ***


Sumber: FusilatNews

Penulis blog