CATATAN POLITIK

'Aguan, Negara Gagal, dan Londo Ireng'

DEMOCRAZY.ID
Februari 04, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Aguan, Negara Gagal, dan Londo Ireng'


'Aguan, Negara Gagal, dan Londo Ireng'


By @hnirankara



Pagar laut misterius yang terletak di Tangerang akhirnya terungkap, di mana Aguan memiliki Hak Guna Bangunan di atas laut melalui anak perusahaannya. 


Setelah nama Aguan mencuat sebagai pemilik pagar laut, kasus ini sengaja dikaburkan dengan memunculkan isu HTI. 


Bahkan, sepengamatan Saya, regulasi untuk mendapatkan tabung gas LPG 3 Kg sengaja dipersulit untuk menggeser fokus masyarakat yang terus saja mengangkat kasus pagar laut dan Aguan. 


Aguan, melalui Agung Sedayu Group, telah menjadi sorotan khalayak umum karena pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) di Tangerang. 


Proyek ini tidak hanya mencakup pengembangan properti eksklusif, tetapi juga memasang pagar laut, yang menimbulkan pertanyaan tentang privatisasi ruang publik dan akses masyarakat ke sumber daya alam.


Jeffrey A. Winters menjelaskan bahwa, oligarki adalah sistem di mana sekelompok individu kaya raya yang menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk mempertahankan, serta memperkuat status quo politik yang menguntungkan mereka.


Nah yang jadi pertanyaan, “Bagaimana bisa negara dipecundangi oleh seorang Aguan?”. 


Bahkan, aparat negara yang seharusnya menjaga wilayah teritorial demi kedaulatan negara, justru ikut membiarkan Aguan “memopoki tai” ke wajah institusi mereka.


Pemasangan pagar laut di Tangerang oleh pihak swasta seperti PIK 2, menunjukkan kegagalan negara dalam menegakkan kedaulatan atas wilayah pesisirnya, yang seharusnya tersedia untuk seluruh rakyat. 


Fakta menyakitkan ini bisa dilihat sebagai bentuk privatisasi yang berlebihan, di mana negara kehilangan kontrol atas sumber daya alamnya.


Bayangkan, laut yang seharusnya dinikmati oleh segenap rakyat Indonesia, diprivatisasi atas nama investasi, pertumbuhan ekonomi, hingga modernisasi.

 

Nah, yang dirugikan dengan adanya pagar laut itu bukan hanya nelayan, melainkan juga ekosistem laut serta keragaman faunanya.


Negara, seolah disuntik mati melalui berbagai regulasi abracadabra dengan munculnya PSN di PIK 2. 


Dan parahnya, pejabat yang harusnya mengetahui perkara ini, tampak tidak peduli dengan kelancangan Aguan memprivatisasi area publik. 


Kenapa? Ada kekuatan “besar” yang sedang bermain, dan pastinya, suap pun sudah diberikan kepada banyak pihak agar memuluskan pembangunan PIK 2 milik Aguan.


Londo Ireng


Apakah kalian tahu, bahwa untuk membersihkan nama Aguan, ada sekelompok orang yang rela menjadi "buzzer" atau influencer yang dibayar untuk mendukung kepentingan tertentu.


Londo Ireng, di dalam konteks pagar laut dan Aguan ini, bisa dilihat sebagai bagian dari mekanisme propaganda yang memanfaatkan media sosial untuk membentuk pendapat publik demi kepentingan ekonomi tertentu.


Bayangkan, ada nelayan bayaran, kelompok bayaran, hingga suara-suara bising untuk mengamankan Aguan dari kasus ini.


Nah, mereka yang dengan sadar terlibat dengan pembersihan nama Aguan, merupakan Londo Ireng yang wajib kita binasakan bahkan dengan jalan kekerasan sekalipun. 


Kenapa? Negara ini berdaulat melalui jalan panjang yang disertai dengan tangisan, perjuangan, banjir darah, hingga nyawa-nyawa yang melayang demi mengukuhkan sebuah negara yang disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 


Lantas, apakah kita harus diam saja dengan semakin menjamurnya eksistensi londo ireng saat ini?


Mereka yang membela Aguan di kasus pagar laut wajib dipenjarakan, dan, seandainya negara tidak berani untuk menindak dengan tegas, siapapun yang masih bergetar jiwa dan raganya ketika negara dilucuti oleh londo ireng, kalian dipersilahkan untuk memberikan efek jera entah itu berupa doxing, perundungan, hingga kekerasan.


Apakah tulisan ini sebuah provokasi? YA, BENAR! Mereka yang menjadi londo ireng adalah bajingan, pengkhianat, persetan dengan HAM jika bisa digunakan oleh londo ireng untuk melawan pihak-pihak yang ingin mempertahankan kedaulatan negara.


👇👇


Penulis blog