DEMOCRAZY.ID - Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto pelaksanaannya terseok-seok lantaran ketidaksiapan Badan Gizi National (BGN) sebagai penyelenggara.
Saat dimulainya MBG perdana serentak di 26 provinsi, Senin (6/1/2025), menunjukkan ketidaksiapan BGN.
Tersiar kabar sehari sebelum kick off program MBG, Kepala BGN Dadan Hindayana dipanggil Presiden Prabowo ke Hambalang. Saat itu hadir beberapa menteri.
Prabowo menanyakan bagaiamana kesiapan BGN, yang dijawab oleh Dadan bahwa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap sebanyak 156.
Dengan wajah kecewa Prabowo menyahut, ”Ya sudah tidak usah dipaksakan.”
Dadan yang mengetahui bahwa Prabowo kecewa, langsung menyebut kesiapan BGN.
”Kami siap Pak, nanti setiap hari akan bertambah (jumlah dapur),” kata Dadan seperti ditirukan sebuah sumber yang ikut dalam pertemuan tersebut.
Tentu saja Prabowo marah karena dalam laporan Dadan sebelumnya dapur yang siap mengebul tanggal 6 Januari lalu sebanyak 937 dapur.
Namun kenyataannya hanya 156. Bahkan data yang sebenarnya hanya 92.
Seperti “mencium” sesuatu yang tidak beres dalam tubuh BGN, Presiden Prabowo pun melontarkan pesan pada Dadan.
“Jangan macam-macam ya, saya dengar ada yang bermain di BGN.”
Adapun saat resmi dimulainya program MBG, Senin (6/1/2025), Prabowo tak menghadiri MBG perdana. Publik pun ketika itu bertanya-tanya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut Presiden Prabowo akan meninjau pelaksanaan program MBG secara mendadak agar terlihat alami, tanpa persiapan khusus.
"Beliau hanya menyampaikan pesan, beliau nanti akan sidak saja, mendadak saja datang ke titik-titik yang beliau inginkan. Jadi, enggak pakai woro-woro biar melihat ini lebih natural kan gitu," ujar Hasan di Jakarta, Senin (6/1/2024).
Pernyataan Hasan tersebut berkaitan dengan kegiatan Prabowo yang tidak dijadwalkan meninjau pelaksanaan program MBG pada hari pertama dimulai.
Hasan juga menjelaskan hingga saat ini, Presiden belum dijadwalkan untuk meninjau pelaksanaan MBG di titik tertentu, baik di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun sekolah-sekolah.
Sementara itu, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih telah meninjau langsung SPPG dan sekolah-sekolah pada hari pertama program MBG serentak dilaksanakan di berbagai daerah Indonesia pada hari pertama (6/1/2024) atau Senin pekan lalu.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, pihaknya akan terus mendampingi pemerintah dalam upaya perbaikan program MBG ke depannya.
Ia mengakui sejumlah hal dalam pelaksanaan program MBG masih perlu penyempurnaan.
"Kalau kemudian masalah distribusi dan lain-lain, memang perlu disempurnakan," ucap Dasco di Jakarta, Selasa pekan lalu.
DPR, kata dia, akan melangsungkan rapat dengan pemerintah untuk mengevaluasi jalannya pelaksanaan program MBG itu di tengah masyarakat.
"Mengenai hal-hal lain yang masih belum pas itu tentunya komisi teknis yang bersangkutan di DPR akan rapat dengar pendapat dengan pemerintah dalam hal penyelenggaraan makanan bergizi ini untuk memberikan masukan-masukan supaya ke depannya bagus," ujarnya.
Adapun Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ikut membahas pelaksanaan program MBG pada Sidang Paripurna Ke-10 Masa Sidang III Tahun 2024–2025, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
"Banyak sekali masukan, aspirasi, termasuk juga beberapa usulan kepada pihak eksekutif. Kami semua tadi meng-underline (garisbawahi) beberapa di antaranya program MBG,” kata Sultan seusai sidang paripurna.
Ia menyebutkan DPD mendapati banyak sekali temuan di lapangan terkait pelaksanaan program MBG yang akan segera ditindaklanjuti melalui rapat-rapat dengan pemangku kepentingan terkait, misalnya BGN.
“Agar program MBG yang baik ini betul-betul bisa berhasil dengan baik, kemudian output-nya baik dan tidak menjadi masalah," ujarnya.
Sumber: Inilah