DEMOCRAZY.ID - Kontroversi tentang Pagar Laut Tangerang yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di Tangerang belakangan ini menghebohkan publik.
Salah satu figur publik yang turut koar-koar tentang isu ini adalah Heddy Setya Permadi alias Abu Janda.
Pasalnya, melalui vlognya, Abu Janda menyampaikan pendapat yang menimbulkan kontroversi dan kritik, terutama terkait dengan klaim kepemilikan pagar laut tersebut.
Dalam vlog tersebut, ia menyebutkan bahwa pagar laut itu merupakan milik nelayan lokal dan bukan milik pihak lain, seperti PIK2 atau Agung Sedayu.
Ia juga menambahkan bahwa orang yang menyebutkan bahwa pagar laut itu milik "9 naga" adalah provokator yang mencoba memecah belah bangsa.
"Jadi Pak Prabowo beserta jajarannya, jangan termakan hoaks. Pagar laut ini milik PIK2 atau milik Agung Sedayu ya pak. Pagar laut ini saya pastikan milik nelayan warga sini, pak," ujar Abu Janda dalam vlognya.
Menanggapi hal itu, Yusuf Muhammad alias Yusuf Dumdum, seorang pegiat media sosial yang sebelumnya sempat bekerja bersama Abu Janda kini memberi kritikan pedas.
Menurut Yusuf Dumdum, dalam vlog tersebut, Abu Janda mewawancarai orang-orang yang diduga bukan berasal dari daerah sekitar pagar laut.
Dia menilai bahwa saksi yang diwawancarai Abu Janda tinggal jauh dari lokasi asli pagar laut yang menjadi bahan perbincangan.
"Waduh! Menurut nelayan asli Banten, 2 orang yang diajak syuting AJ itu lokasinya di Tanjung Kait. Jauh dari lokasi pagar bambu," kata Yusuf Dumdum melalui akun Twitter-nya (@yusuf_dumdum).
Di sisi lain, Yusuf Dumdum menuduh Abu Janda telah membayar warga untuk memberikan kesaksian palsu dalam vlog tersebut.
Yusuf mengungkapkan bahwa dua orang yang diwawancarai sebelumnya telah diajak makan dan diberi uang sebesar Rp100 ribu untuk membuat konten yang mengaku sebagai nelayan.
"Sebelumnya, mereka sudah diajak makan-makan dan kemudian dibayar 100 ribuan buat bikin konten ngaku sebagai nelayan," katanya.
Sementara itu, seorang nelayan asal Tangerang, Banten membantah pernyataan yang menyebut bahwa pagar laut itu dibangun oleh masyarakat.
Nelayan yang belum diketahui namanya itu menegungkap, video yang dibuat Abu Janda tidak mencerminkan situasi sebenarnya.
Menurutnya, video tersebut direkam di Tanjung Kain, jauh dari lokasi pagar laut.
Abu Janda juga dinilai telah melibatkan orang-orang yang diduga telah dibayar untuk mengaku sebagai nelayan.
“Nih saya kasih tahu ya, Permadi Arya itu syutingnya di Tanjung Kait, jauh dari lokasi pagar bambu. Di tempat makan,” ujar seorang nelayan, dilihat melalui unggahan akun X @yusuf_dumdum Kamis (23/1/2025).
“Di sana ada lima orang, diajak makan, dikasih duit (seorang) Rp100 ribu untuk mengaku sebagai nelayan. Dikira kita enggak tahu kali. Woy, nelayan Banten itu pintar-pintar,” sambungnya.
Ia juga memberikan peringatan keras kepada Abu Janda agar tidak sembarangan datang ke Banten dengan membuat konten kontroversial.
“Nih, saya kasih tahu ya, untuk Abu Janda, ini Banten, ente jangan asal dateng ke Banten seradak-seruduk kayak maling, bikin konten kayak begitu. Kalau enggak suka, ketemu sama saya di Mauk!” tandasnya.
👇👇
Waduh! Menurut nelayan asli Banten, 2 orang yang diajak syuting AJ itu lokasinya di Tanjung kait, jauh dari lokasi pagar bambu.
— Dumdum (@yusuf_dumdum) January 20, 2025
Sebelumnya mereka sudah diajak makan2 dan kemudian dibayar 100ribuan buat bikin konten ngaku sbg nelayan. 🫣 pic.twitter.com/3PC9xMWxvl
Akun @YourAnonVD perlu dikasih pelajaran, akun saya diblok dia
— Jonny Situmorang, SH (@jonnypengacara) January 22, 2025
Doxing mempublikasikan data pribadi pihak lain ke publik
Akun ini mendorong netizen X melakukan berbagai tindakan teror ke pihak yg ditargetkan
Mari kita bela bang Permadi Arya, tahap awal mari kita report dulu ✊ pic.twitter.com/8GuceM1zyM
Yang mau say Hi ke si Anjing Neraka Abu Janda Al Tololi juga bisa nih. Silahkan para netizen yang budiman... pic.twitter.com/VJyiyfyW9e
— Anonymous (@YourAnonVD) January 21, 2025
Dimana Abu Janda?
Sebuah unggahan dari akun X @_memoryusang, yang diidentifikasi sebagai Angelique J, mempertanyakan keberadaan Abu Janda.
Dalam cuitannya, ia menyebut bahwa Abu Janda membuat video yang menyatakan bahwa pagar laut di kawasan Tangerang merupakan hasil swadaya masyarakat.
“Orang ini ke mana ya guys. Abis bikin konten video yang menyatakan bahwa pagar laut Tangerang adalah swadaya masyarakat sendiri, juga mengatakan hoax jika nama Aguan termasuk di dalamnya,” tulis Angelique, dikutip pada Sabtu (25/1/2025).
Jika pagar laut tersebut benar hasil swadaya masyarakat, seharusnya warga memprotes saat pagar itu dibongkar oleh pihak TNI AL.
Namun, hingga kini tidak ada demonstrasi yang dilakukan warga setempat.
Malah sebaliknya, warga desa ikut membantu aparat membongkar pagar laut.
“Pagar laut dibongkar TNI AL koq warga ga ada yang demo jika memang itu swadaya masyarakat?" pungkasnya.
👇👇
Orang ini kemana ya guys....
— ♨️ Angelique J ♨️ (@_memoryusang) January 23, 2025
Abis bikin konten video yg menyatakan bahwa pagar laut Tangerang adalah SWADAYA MASYARAKAT sendiri....
Juga mengatakan HOAX jika nama Aguan termasuk didalam nya.
Pagar laut dibongkar TNI AL koq warga ga ada yg demo jika memang itu swadaya… pic.twitter.com/xOjCscKCa0
Tebar Fitnah dan Bikin Kegaduhan , Abu Janda di Cari Nelayan Banten....Buat Pak @prabowo dan @Gerindra serta @bang_dasco Tolong Jangan lagi Abu Janda di Pelihara oleh Kalian dan Jangan Lagi dilindungi karena dia Selalu Buat Gaduh Situasi.. pic.twitter.com/qjkEwukLtD
— Yurisa Agustina Samosir (@Yurissa_Samosir) January 24, 2025
Kalo Pengembang itu orang baik dan bertujuan baik tdk mungin menyuruh orang jahat dan rendahan utk menjadi Buzzernya.
— Monica (@NenkMonica) January 23, 2025
Ini bukan jaman Mulyono yg bisa menggiring opini dg menggunakan Buzzer.
Rakyat pada tau bhw Si Abu Janda hanyalah org gila. pic.twitter.com/tPZxyNFr8L
Abu Janda ini harusnya diseret dan ditenggelamkan bersamaan dengan pagar laut yg dibongkar. A5u! pic.twitter.com/BOW6ohMCQW
— Pelatih Tidur (@PelatihT1dur) January 22, 2025
Sumber: MonitorIndonesia