EKBIS POLITIK

Siapa Hindarto Budiono, Konglomerat 'Misterius' Berharta Fantastis di Balik Aguan dan Antony Salim

Media Democrazy
Januari 30, 2025
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Siapa Hindarto Budiono, Konglomerat 'Misterius' Berharta Fantastis di Balik Aguan dan Antony Salim



DEMOCRAZY.ID - Nama Hindarto Budiono terdengar asing di telinga masyarakat. Tak banyak yang tahu, sosok misterius  ini punya banyak kepemilikan saham di puluhan perusahaan milik Sugianto Kusuma alias Aguan, Anthony Salim dan bisnis keluarga Panigoro.


Meski belum ada data resmi, kabarnya kekayaan Hindarto Budiono mencapai ratusan triliun.


Awalnya, Hindarto Budiono adalah salah satu petinggi di Grup Salim yang juga dikenal sebagai orang dekat Aguan.


Hindarto Budiono tercatat sebagai salah satu dari empat pengendali di emiten properti yang terafiliasi dengan Grup Agung Sedayu, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI).


Dirinya juga merupakan pemegang saham dengan kepemilikan tidak langsung terbesar di PANI.


Mengutip data keterbukaan informasi terbaru, PT Multi Artha Pratama (MAP) yang merupakan pemegang saham mayoritas PANI dengan kepemilikan langsung 90%, diketahui  Hindarto Budiono mengusai 49,99% kepemilikan saham MAP secara tidak langsung lewat PT Tunas Mekar Jaya.


Artinya secara tidak langsung Hindarto menggenggam 44,99% saham PANI dan merupakan pemegang saham tidak langsung dengan kepemilikan paling jumbo.


Dirinya juga merupakan satu dari empat pengendali PANI, dengan tiga lainnya yakni Susanto Kusumo yang merupakan adik Aguan, serta Richard Halim Kusuma dan Alexander Halim Kusuma yang merupakan anak dari Aguan.


Dengan kapitalisasi pasar PANI yang mencapai Rp 201 triliun, harta kekayaan Hindarto yang terikat lewat kepemilikan saham tidak langsung di emiten ini ditaksir mencapai Rp90,45 triliun.


Hindarto juga punya banyak bisnis yang terafiliasi dengan Grup Salim.


Beberapa bisnis Hindarto Budiono yang terafiliasi dengan Grup Salim yang  diantaranya PT Tunas Mekar Jaya, bergerak di bidang properti,  PT Swadaya Bhakti Negaramas dan Net Sekuritas.


Net Sekuritas adalah broker dengan kode OK yang terafiliasi dengan Grup Salim.


Di perusahaan broker tersebut Hindarto Budiono menguasai 59,5% kepemilikan saham.


Hindarto Budiono juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di salah satu perusahaan dalam konglomerasi Salim


Hindarto Budiono diketahui juga menjadi salah satu pemilik saham dengan porsi kepemilikan tidak langsung terbesar di emiten tambang emas-tembaga milik Grup Salim dan Keluarga Panigoro, Amman Mineral Internasional (AMMN)


Profil Hindarto Budiono


Hindarto Budiono dilahirkan di Purwodadi pada 17 Juni 1954.


Hindarto menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Teknik Nasional (STTN) jurusan mesin dan konstruksi.


Mengutip data keterbukaan tahun 2006 yang dirilis First Pacific, perusahaan milik salim yang melantai di Bursa Hong Kong, Hindarto diketahui menjabat sebagai direktur utama di dua perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Salim yakni PT Agrosubur Permai dan PT Swadaya BhaktiNegaramas.


Sementara itu, Komisaris Utama di dua perusahaan tersebut dijabat oleh Husein Susilo Tjioe, sosok yang juga menggenggam saham AMMN secara tidak langsung.


Hindarto juga diketahui sebagai profesional di bidang pasar modal. 


Ia mengantongi izin Wakil Perantara Pedagang Efek dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Izin tersebut tercatat dengan nomor KEP-108/PM.21/PJWPEE/2016, yang diterbitkan pada 14 November 2016.


Berdasarkan bocoran dokumen The Panama Papers, nama Hindarto Budiono termasuk dalam daftar sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia yang masuk dalam daftar klien Mossack Fonseca.


Panama Papers adalah sebuah kebocoran besar dokumen rahasia yang mengguncang dunia pada tahun 2016.


Dokumen-dokumen ini berasal dari firma hukum lepas pantai terbesar keempat di dunia, Mossack Fonseca, yang berpusat di Panama.


Panama Papers berisi informasi rinci mengenai lebih dari 214.000 perusahaan luar negeri.


Dokumen ini mengungkapkan bagaimana perusahaan dan individu dari seluruh dunia, termasuk tokoh-tokoh terkenal, politisi, dan pengusaha, menggunakan perusahaan-perusahaan cangkang (shell company) yang didirikan oleh Mossack Fonseca untuk menyembunyikan kekayaan dengan menggunakan perusahaan cangkang untuk menyembunyikan aset mereka dari pengawasan publik dan menghindari pajak.


Listing PT Bangun Kosambi Sukses


Nama Hindarto juga tercatat sebagai pemegang saham di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).


CBD merupakan entitas usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang baru saja mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin 13 Januari 2025.


Berdasarkan keterbukaan informasi yang  dikutip sawitku.id dari situs PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hindarto Budiono tercatat sebagau dalam daftar pengendali CBDK.


Nama Hindarto Budiono, tercatat bersama Susanto Kusumo, Alexander Halim Kusuma dan Richard Halim Kusuma


Susanto Kusumo merupakan adik pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan. 


Sedangkan Alexander Halim Kusuma dan Richard Halim Kusuma merupakan anak dari Aguan.


Sumber: Sawitku

Penulis blog