DEMOCRAZY.ID - Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi PSI, Dedy Nur, menyoroti fenomena Jokowisme yang berkembang luas di masyarakat.
Ia menegaskan bahwa warisan kepemimpinan Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, bukan sekadar filosofi politik, tetapi jalan baru menuju Indonesia maju.
Dikatakan Dedy Nur, Jokowi meninggalkan jejak yang kuat dalam pembangunan infrastruktur, konektivitas desa, serta semangat kerja keras yang kini menjadi inspirasi bagi generasi muda.
"Di akhir masa jabatannya, Jokowi melihat Indonesia yang mulai berubah," ujar Dedy di X @DedynurPalakka (29/1/2025).
Perubahan itu dibeberkan Dedy, mulai dari infrastruktur yang menjadi tulang punggung perekonomian, desa-desa yang dulu terisolasi kini terhubung, hingga generasi muda terinspirasi terus bekerja menuju Indonesia emas 2045.
"Jokowi sadar bahwa pekerjaan ini masih jauh dari selesai. Ia meninggalkan pesan kepada rakyat Indonesia," ucapnya.
Ia menekankan bahwa perjalanan membangun bangsa masih jauh dari kata selesai. Jokowi, menurutnya, telah meninggalkan pesan mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Bahwa Jokowisme bukan tentang saya. Ini tentang kita semua, tentang bagaimana kita membangun Indonesia dengan kerja keras, keberanian, dan kepercayaan diri. Masa depan Indonesia ada di tangan generasi artinya ada ditangan kalian," sebutnya.
Dedy juga menegaskan bahwa meski Jokowi telah purna tugas dan kembali ke kehidupan sederhana sebagai rakyat biasa, warisannya tetap hidup.
"Setelah purna tugas, Jokowi kembali ke kehidupannya yang sederhana sebagai rakyat Indonesia," Dedy menuturkan.
Hal ini tercermin dalam proyek-proyek besar seperti jalan tol, pelabuhan, dan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta mentalitas rakyat yang semakin percaya diri dalam membangun negeri.
"Warisannya hidup dalam setiap jalan tol, pelabuhan, IKN dan semangat rakyat yang percaya bahwa mereka mampu menciptakan masa depan yang lebih berkualitas," imbuhnya.
Dedy meyakini bahwa di masa depan, nama Jokowi tidak hanya akan dikenang sebagai seorang presiden, tetapi juga sebagai simbol harapan bagi generasi yang percaya bahwa Indonesia bisa lebih baik.
"Jokowisme bukan sekadar filosofi politik ia adalah jalan baru menuju Indonesia maju," kuncinya.
Pernyataan Dedy Nur ini muncul di tengah perbincangan hangat mengenai peran Jokowi dalam dinamika politik nasional, termasuk tudingan yang mengaitkan dirinya dengan kasus penerbitan sertifikat hak guna bangunan (HGB) di pagar laut Tangerang.
Namun, bagi Dedy, warisan terbesar Jokowi bukanlah isu politik, melainkan semangat perubahan yang nyata bagi bangsa.
👇👇
Bagian 5:
— Dedy Nur (@DedynurPalakka) January 29, 2025
Warisan Jokowisme
Di akhir masa jabatannya, Jokowi melihat Indonesia yang mulai berubah. Infrastruktur yang ia bangun menjadi tulang punggung perekonomian, desa-desa yang dulu terisolasi kini terhubung, dan generasi muda terinspirasi untuk terus bekerja menuju… pic.twitter.com/Lekz9VYIuA
Sebelumnya diberitakan, Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara. Apalagi diketahui pagar laut sepanjang 30 kilometer itu hingga kini masih viral dan jadi pembahasan hangat publik.
Menurut Rocky, kasus pagar laut harus terungkap dari pertanyaan inti tentang kepentingan siapa yang ada di baliknya.
"Bambu itu akhirnya meruncing pada satu pertanyaan mendasar kepentingan siapa sebetulnya yang mengakibatkan laut itu dipagari?"
"Memang soal yang sifatnya politis di era Pak Jokowi itu yang jadi sasaran investigasi sekarang kan."
"Mau menterinya AHY atau siapa pun tetapi orang tetap ingin tahu perintah siapa yang memungkinkan hal yang melanggar hukum itu dilakukan oleh PIK 2," kata Rocky di channel Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada Rabu (29/1/2025).
Dalam menyelidiki dalang pagar laut, Rocky menekankan pentingnya latar waktu penerbitan HGB dan SHM, yakni sebelum Jokowi lengser.
"Orang mau tahu kenapa di era Pak Jokowi pagar itu dibuat? Kenapa sebelum Pak Jokowi lengser HGB itu diterbitkan? Jadi kelihatannya itu yang akan jadi sasaran penelitian kan."
"Mestinya mudah sekali itu mereka yang aparat kejaksaan, polisi, KPK, itu kan bisa mulai memberi semacam keterangan awal entah itu sifatnya penelitian, penyelidikan, tapi rakyat ingin ada kejelasan yang bertanggung jawab siapa yang diuntungkan siapa yang dirugikan siapa," ujar Rocky.
Rocky menganalisis adanya kaitan antara pagar laut dengan penunjukkan AHY menjadi menteri oleh Presiden Jokowi pada 2023, akhir masa jabatannya.
Publik menduga, kata Rocky, Jokowi membuat "jebakan batman" terhadap AHY yang juga menjerat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, dan ayah AHY.
"Publik bahkan mungkin menduga jangan-jangan ini adalah jebakan Batman dari Mulyono terhadap SBY itu karena menteri AHY ditaruh di situ dan diduga paham atau mengetahui walaupun tidak punya kemampuan eksekusi, misalnya," kata Rocky.
Sumber: Fajar