DAERAH PERISTIWA POLITIK

Percaya Tidak Percaya Wilayah Ini 'Paling Dihindari' Oleh Presiden RI, Padahal Jaraknya Cuma 9 Jam Dari Jakarta

DEMOCRAZY.ID
Januari 31, 2025
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
POLITIK
Percaya Tidak Percaya Wilayah Ini 'Paling Dihindari' Oleh Presiden RI, Padahal Jaraknya Cuma 9 Jam Dari Jakarta



DEMOCRAZY.ID - Wilayah ini dikenal sebagai kawasan yang penuh dengan cerita sejarah dan legenda mistis yang menarik perhatian.


Sejak masa kerajaan hingga era kemerdekaan, wilayah ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa besar yang melibatkan raja dan pejabat tinggi.


Tak hanya itu, wilayah ini juga kerap dianggap sebagai tempat yang paling ditakuti oleh presiden Indonesia.


Padahal jaraknya hanya 9 jam perjalanan darat dari Jakarta.


Mengapa wilayah ini begitu ditakuti presiden Indonesia?


Awalnya berasal dari cerita sejarah pada abad ke-13, ketika Kertanegara, Raja Singosari, memulai ekspedisi Pamalayu yang berakhir pada tahun 1293.


Dalam ekspedisi ini, Kertanegara menyerang Singosari atas perintah Arya Wiraraja.


Keberhasilan penyerangan tersebut diperingati dalam prasasti Kudadu, yang kini menjadi bukti sejarah kemenangan Jaya Katwang, seorang tokoh penting yang berkuasa hanya selama delapan bulan.


Namun, nasib Jayakatwang berakhir tragis setelah dikalahkan oleh Raden Wijaya.


Pada masa pemerintahan Amangkurat II, Trunojoyo, yang memimpin wilayah ini, kembali mencatatkan peristiwa dramatis dalam sejarah daerah ini.


Pada 1677, Trunojoyo membangun kerajaan yang bertahan hanya setahun sebelum akhirnya dikalahkan oleh pasukan VOC dan Amangkurat II.


Ya wilayah yang dimaksud adalah pusat Kota Kediri.


Legenda dan kisah tragis ini semakin memperkuat kesan bahwa wilayah ini adalah daerah yang penuh dengan misteri dan bahaya bagi mereka yang mencoba menguasainya.


Puncaknya, ada cerita menarik mengenai dua Presiden Republik Indonesia yang pernah mengunjungi wilayah ini, yaitu Presiden Soekarno dan Gus Dur.


Keduanya mengalami kejatuhan tak lama setelah berkunjung ke wilayah ini.


Soekarno, yang berkunjung pada tahun 1947, harus menghadapi berbagai intrik politik yang membuatnya lengser dari jabatannya.


Begitu pula dengan Gus Dur, yang pada tahun 1999, tak lama setelah mengunjungi wilayah ini, juga kehilangan posisinya sebagai Presiden.


Kisah ini menjadi legenda yang dikenal dengan sebutan "Gugon Tuhon", sebuah cerita rakyat yang mempercayai bahwa Presiden yang mengunjungi Kediri akan kehilangan kekuasaannya.


Mitos ini semakin menguat setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kunjungan ke Kediri pada tahun 2007 dan 2014, meskipun ia hanya mengunjungi wilayah timur Kediri, bukan pusat kota.


Sebenarnya Megawati dan Prabowo, sebelum jadi presiden, pernah mengunjungi Kediri namun hanya di bagian luarnya saja.


Menurut Gus Barok, seorang tokoh agama di Kediri, tidak ada satupun presiden yang berani benar-benar mengunjungi wilayah ini.


Bahkan Soeharto yang memimpin Indonesia selama 32 tahun, tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki ke Kediri.


Fenomena ini mengundang perhatian, apakah memang ada kaitannya antara kedatangan pemimpin dengan kejadian-kejadian besar dalam sejarah politik Indonesia.


Gus Barok juga mengungkapkan bahwa meskipun Kediri memiliki banyak mitos dan kepercayaan yang membuatnya tampak angker, ada beberapa cara yang diyakini dapat membuat seseorang, khususnya seorang presiden, bisa memasuki wilayah ini dengan selamat.


Di antaranya adalah melewati daerah Singkal, melakukan ziarah ke makam Syekh Alwi Syamsuddin, dan membawa pusaka Kediri yang dianggap sebagai penangkal segala macam halangan.


Walaupun banyak yang percaya pada ritual ini, Zakri Ahmad, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kediri, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan oleh presiden untuk memasuki Kediri.


Menurutnya, Kediri adalah tempat yang aman dan nyaman untuk dikunjungi, dan masyarakat setempat tentu akan menyambut dengan hangat jika seorang presiden berkunjung.


Sumber: AyoBandung

Penulis blog