CATATAN EKBIS POLITIK

Pagar Laut Ilegal: 'Ketika Negara Terlihat Pasif - Anda Melindungi Siapa Trenggono?'

DEMOCRAZY.ID
Januari 24, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
EKBIS
POLITIK
Pagar Laut Ilegal: 'Ketika Negara Terlihat Pasif - Anda Melindungi Siapa Trenggono?'


Pagar Laut Ilegal: 'Ketika Negara Terlihat Pasif - Anda Melindungi Siapa Trenggono?'


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Fenomena pagar laut yang mencuat belakangan ini menjadi sorotan tajam publik, terutama ketika pemerintah terlihat pasif dalam menyikapi persoalan yang jelas memiliki indikasi pidana. 


Persoalan ini bukan hanya soal legalitas kepemilikan pagar laut, melainkan juga menyangkut prinsip dasar kedaulatan negara, perlindungan lingkungan, dan kepentingan masyarakat luas. 


Namun, di balik semuanya, pertanyaan mendasar menyeruak: siapa yang sebenarnya dilindungi oleh negara? 


Dan mengapa Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, tampak diam?


Pagar Laut dan Indikasi Pidana

Pagar laut, sebagaimana namanya, merupakan instalasi fisik yang membatasi atau memagari wilayah laut. 


Pada dasarnya, laut adalah ruang publik yang diatur oleh hukum internasional dan nasional. 


Segala upaya untuk mengklaim atau memagari wilayah laut tanpa izin resmi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. 


Di balik pagar laut yang mencuat ke publik, tersimpan indikasi tindak pidana: perampasan ruang laut, potensi pencemaran lingkungan, hingga pelanggaran hak akses masyarakat nelayan.


Namun, alih-alih mengambil langkah tegas, negara seolah menunggu seseorang “mengaku” sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan pagar tersebut. 


Ini adalah langkah yang tidak hanya mencerminkan kelemahan, tetapi juga berpotensi menciptakan preseden buruk. 


Bagaimana mungkin negara yang memiliki seluruh perangkat hukum, institusi, dan otoritas bisa bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa? Sikap pasif ini bukan hanya melemahkan kredibilitas pemerintah, tetapi juga membuka ruang spekulasi bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sedang dilindungi.


Dimana Peran Negara?

Sebagai negara maritim, Indonesia seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan lautnya. Laut bukan sekadar aset ekonomi, tetapi juga simbol identitas nasional. 


Ketika pagar laut dibiarkan berdiri tanpa kejelasan, pemerintah secara tidak langsung menunjukkan ketidakmampuannya dalam menegakkan hukum dan melindungi kepentingan rakyat.


Publik memiliki hak untuk bertanya: mengapa hingga kini tidak ada langkah tegas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)? Sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas pengelolaan laut, KKP seharusnya bergerak cepat mengusut tuntas persoalan ini. 


Ketidakberanian bertindak hanya memperkuat persepsi bahwa ada pihak-pihak yang dilindungi.


Anda Melindungi Siapa, Trenggono?

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga wilayah kelautan Indonesia. 


Namun, dalam persoalan pagar laut ini, sikap diam beliau justru menimbulkan tanda tanya besar. 


Apakah ada kepentingan tertentu yang sedang dijaga? Atau apakah pemerintah hanya sekadar tidak ingin ribut karena khawatir berhadapan dengan pihak-pihak berpengaruh?


Jika Trenggono tidak segera bertindak, bukan tidak mungkin publik akan kehilangan kepercayaan pada KKP sebagai institusi yang seharusnya menjadi ujung tombak pengelolaan laut. 


Lebih buruk lagi, hal ini dapat mencoreng citra pemerintah secara keseluruhan, yang selama ini mengklaim bekerja demi kepentingan rakyat.


Langkah Tegas yang Harus Dilakukan

Pemerintah, khususnya KKP, harus segera mengambil tindakan nyata. Beberapa langkah berikut dapat menjadi solusi:


- Investigasi Independen: Melibatkan pihak ketiga untuk menyelidiki keberadaan pagar laut dan siapa yang bertanggung jawab atas pembangunannya.


- Penegakan Hukum: Jika ditemukan pelanggaran hukum, proses hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.


- Pemulihan Ruang Laut: Jika pagar laut terbukti ilegal, pemerintah harus segera membongkarnya dan memulihkan ekosistem laut yang terganggu.


- Transparansi Informasi: Memberikan penjelasan terbuka kepada publik tentang hasil investigasi dan langkah yang diambil.


Kesimpulan


Persoalan pagar laut ini adalah ujian besar bagi pemerintah, khususnya KKP. Sikap pasif dan diam bukanlah pilihan. 


Jika dibiarkan, hal ini akan menjadi bukti nyata bahwa hukum hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. 


Lebih dari itu, ini juga akan menunjukkan bahwa pemerintah tidak serius dalam melindungi kedaulatan laut dan hak-hak masyarakat nelayan.


Maka, kepada Trenggono dan pemerintah secara keseluruhan, pertanyaan publik tetap sama: Anda melindungi siapa? 


Apakah kepentingan rakyat masih menjadi prioritas, ataukah ada kepentingan lain yang lebih besar sedang diperjuangkan? 


Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan, apakah negara masih berpihak kepada rakyat, atau justru menjadi alat bagi segelintir kepentingan pribadi.


Sumber: FusilatNews

Penulis blog