DEMOCRAZY.ID - Konsultan hukum proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Muannas Alaidid, memberikan apresiasi kepada TNI AL atas langkah pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di kawasan pesisir Tangerang, Banten.
Ia juga berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang tetap melakukan investigasi terkait persoalan tersebut.
"Kita berharap ini segera selesai," ujar Muannas dalam keterangannya di X @muannas_alaidid (19/1/2025).
Muannas menyebutkan bahwa isu pagar laut ini telah dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mencari panggung dan membangun citra negatif terhadap PIK 2.
"Biar tidak ada pihak yang cari panggung dan mempolitisasi pagar bambu yang diarahkan untuk membentuk citra negatif," cetusnya.
Ia juga menegaskan bahwa PIK 2 adalah pihak yang paling dirugikan dalam isu ini, mengingat pagar laut tersebut tidak berada di dalam wilayah proyek yang sedang dikerjakan.
Bahkan, menurutnya, lokasi pagar itu berada di luar area PIK 2 dan memiliki pemilik yang berbeda.
"PIK2 paling dirugikan diisu pagar laut, sebab sedari awal PIK2 tegas membantah," terangnya.
Muannas bilang, narasi yang berkembang di media sosial cenderung menyesatkan karena sejak awal pihak PIK 2 telah dengan tegas membantah keterkaitan dengan pagar tersebut.
"Pagar itu enggak ada hubungan dengan PIK2 apalagi berada diluar wilayah proyek, berbeda dengan yang ada dibekasi dan ada pemiliknya," kuncinya.
👇👇
Kalo soal pagar bambu udh clear PIK enggak ada kepentingan disitu, sebab bukan kita yang pasang, Kegiatan PIK hanya didaratan, apalagi keberadaannya jauh dr diwiliyah kita, oleh sebab itu bongkar atau tidak enggak ada pengaruh apapun.
— Muannas Alaidid, sh, mh, ctl (@muannas_alaidid) January 18, 2025
(Muannas Alaidid/Konsultan HK PIK2)
Trus bakal di politisasi dg episode lain kayaknya sampe empangnya laku. 😄
— Muannas Alaidid, sh, mh, ctl (@muannas_alaidid) January 18, 2025
Muannas: Isu Pagar Laut PIK Dirugikan, Bongkar Aja Biar Enggak Dipolitisasihttps://t.co/M8wXm72mh6
Sebelumnya, keberadaan pagar laut sepanjang 30 km tidak hanya menimbulkan kehebohan karena pelaku pemagaran masih terkesan misterius, tapi juga menuai pro kontra dalam proses pembongkarannya.
Diketahui, aparat TNI melalui TNI AL bersama nelayan telah memulai pembongkaran pagar laut tersebut pada Sabtu (18/1). Namun langkah itu ternyata menimbulkan pro kontra.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto sendiri menyatakan akan terus melakukan pembongkaran pagar laut di Kabupaten Tangerang.
Pasalnya, pembongkaran pagar laut merupakan perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
"Sudah perintah Presiden. Lanjut (pembongkaran)," ujar Jenderal Agus kepada wartawan, Minggu (19/1/2025).
Jenderal Agus mengungkapkan, keberadaan pagar laut itu sangat mengganggu nelayan dalam mencari ikan.
Pagar yang terbuat dari bambu itu menghalangi akses nelayan saat hendak melaut.
"Masyarakat yang mau mencari ikan tidak ada akses, sehingga dibuka supaya masyarakat bisa mencari ikan ke laut," tegasnya.
Jenderal Agus menyatakan, pagar laut sepanjang 30,16 kilometer tersebut akan dicabut sepenuhnya dalam waktu dekat.
Sumber: Fajar