POLITIK

HEBOH Jejak Digital Tajam Rudi Valinka: Ahli Hujat Yang Kini Jadi Pejabat!

DEMOCRAZY.ID
Januari 16, 2025
0 Komentar
Beranda
POLITIK
HEBOH Jejak Digital Tajam Rudi Valinka: Ahli Hujat Yang Kini Jadi Pejabat!



DEMOCRAZY.ID - Pengangkatan Rudi Valinka sebagai Staf Khusus di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menuai berbagai reaksi, terutama di media sosial.


Monica, seorang pegiat media sosial di X dengan akun @NenkMonica, mengkritik langkah pemerintah dan menyebut Rudi sebagai "Ahli Hujat Menghujat."


Monica menilai bahwa pengangkatan ini seolah memberikan pesan yang tidak baik kepada masyarakat, khususnya generasi muda.


"Pengangkatan ahli hujat menghujat ini seolah memberi pesan kepada anak bangsa bahwa jika ingin menjadi Pejabat Negara jadilah penghujat yang radikal dan brutal,'" tulisnya, dikutip Kamis (16/1/2025).


Cuitan Monica tersebut disertai tangkapan layar jejak digital Rudi Valinka yang dinilai kontroversial.


Salah satunya adalah pernyataannya pada tahun 2019, di mana ia menyarankan pemerintah memberikan gelar "Presiden Honoris Causa" kepada Prabowo Subianto atas kegigihannya mencalonkan diri sebagai presiden empat kali (2004-2019).


Pernyataan ini dianggap sinis oleh sebagian pihak karena dinilai menyindir perjalanan politik Prabowo.


Rudi Valinka alias Rudi Sutanto sebelumnya dikenal sebagai salah satu buzzer atau influencer politik yang sering bersuara keras di media sosial.


Julukan "dedengkot buzzer" yang melekat padanya menjadi sorotan utama dalam polemik ini.


Tidak sedikit yang mempertanyakan apakah jejak digitalnya yang kontroversial akan memengaruhi citra Kementerian Komdigi sebagai lembaga yang seharusnya netral dan profesional.


Dilihat dari unggahan akun @NenkMonica, berikut beberapa rekam jejak digital Rudi Valinka yang kini viral:


14 November 2109 pukul 07:18 WIB

"Belum ada sebulan jadi menhan, prabowo sdh mulai lupa dengan pesan presiden yang berkali2 katakan: "Tidak Visi Misi Menteri, yang ada HANYA Visi Misi Presiden".


30 Maret 2019 pukul 16:51 WIB

Ya Allah! mas @prabowo anda buat statement gini lagi keracunan kerang ljo teluk Jakarta yah? Buat pendukungnya prabowo yang bekas pejuang anti korupsi apa kagak malu baca komen ini!!


15 Mei 2019 pukul 00.04 WIB

Bocoran Surat wasiat pak Prabowo malam ini:

"Anak ku, ini adalah lebaran yang sudah puluhan kali bapak lewati dengan kamu, sejujurnya Bapak kepingin punya Cucu"


30 Maret 2109 pukul 18:54 WIB

Peluang kemenangan terbesar prabowo sesungguhnya ada di tahun 2014 karena lawannya adalah jokowi seorang politikus nuble yang sangat mengandalkan them blusukan, begitu yakinnya saat itu tim prabowo melakukan lobby ke USA agar status Penjahat HAM nya dicabut.


22 Oktober 2017 pukul 21:01 WIB

USA sampe hari ini juga masih memblack list Prabowo.. kalo gak salah karena dituduh pelanggaran HAM kerusuhan thn 1998 di jakarta.


👇👇



Publik semakin geleng-geleng kepala sebab Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengaku tidak mengetahui detail latar belakang Rudi Sutanto, Staf Khusus Menteri Bidang Strategis Komunikasi yang baru dilantik pada Senin (13/1/2025) kemarin.


Pernyataan ini memicu sorotan publik, terutama terkait dugaan bahwa Rudi adalah seorang pendengung (buzzer) pendukung Jokowi di media sosial.


"Saya enggak tahu ya. Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai apa atau siapa Rudi Sutanto," ungkap Meutya.


Menurut Meutya, berdasarkan curriculum vitae (CV) yang diterimanya, Rudi memiliki keahlian di bidang strategi komunikasi.


Ia yakin pengangkatan Rudi akan memberikan warna baru di Kementerian Komdigi, terutama karena kementerian ini mencakup aspek digital dan komunikasi.


Selain Rudi Sutanto, Meutya juga melantik sejumlah pejabat lainnya, termasuk Aida Rezalina sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Program Strategis, serta Raline Rahmat Shah sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.


Hanya saja, pelantikan Rudi Sutanto menuai kontroversi, terutama karena jejak digitalnya di platform media sosial.


Berdasarkan informasi, Rudi dikenal sebagai pegiat media sosial dengan nama akun @kurawa di platform X.


Cuitannya yang kontroversial serta perannya sebagai penulis buku "A Man Called #Ahok" membuat publik mempertanyakan keputusannya dilantik menjadi staf khusus.


Sumber: Fajar

Penulis blog