DEMOCRAZY.ID - Di tengah derasnya penolakan terhadap pembangunan Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK2, Habib Zen Assegaf alias Habib Kribo justru berpandangan berbeda.
Menurutnya, semua negara di dunia saat ini sedang berpacu dalam membangun.
Kemajuan suatu negara dilihat dari pembangunannya. Apalagi Indonesia sebagai negara berkembang, sudah sepatutnya tidak menolak itu.
"Sekarang PIK 2 kan membangun di daerah pesisir yang tadinya tidak pernah disentuh orang. Ada seorang pengusaha yang masih mau menanamkan modalnya di Indonesia, sementara yang lain membuang dananya di luar negeri," ujar Habib Kribo, dikutip dari X, Selasa (28/1/2025).
Seharusnya pemilik modal yang demikian itu didukung masyarakat, bukan sebaliknya.
Karena kata dia, pembangunan itu banyak manfaatnya. Tanah yang tadinya tidak aktif dibuat aktif. Termasuk banyak menyerap tenaga kerja lokal.
"Saya pikir orang yang menolak itu (PIK 2) adalah manusia (berpikiran) kerdil. Tidak ingin negeri ini maju," katanya.
Terkait dengan status Proyek Strategis Nasional (PSN), lanjut Kribo, karena saat ini pemerintah minim modal untuk membangun sehingga harus bekerjasama dengan swasta.
"Dimana Pak Aguan membudidayakan tanah negara itu yang tadinya tidak ada penduduknya ingin dibangun dengan dana Rp 40 triliun. Itu bukan hal yang kecil," jelasnya.
"Jadi jangan dicampuradukkan dengan politik. Terus katanya pembelian tanpa ini. Jadi kita melihatnya untuk kemajuan bangsa ini. Sementara ada yang katanya pribumi justru melarikan uangnya ke luar negeri. Padahal cari duitnya di Indonesia. Itu namanya pengkhianat," tegasnya.
Lebih jauh Habib Kribo mengatakan, ada PSN yang semacam PIK 2 di daerah lain seperti Surbaya dan Malang.
"Kenapa dia nggak teriak di sana," tukasnya.
Ia berharap kepada pemerintah untuk tidak takut pada kerikil kecil yang dianggapnya barisan sakit hati yang tidak mendapatkan jabatan kemudian dia marah.
"Lanjutkan PIK 2, dorong dan bantu Aguan memberdayakan PIK supaya lebih bagus. Berapa banyak pekerja di sana, jumlahnya jutaan.
Berapa banyak keluarga yang hidup dari pembangunan itu. Jadi jangan sok merasa paling nasionalis, dan bawa-bawa rasis," pungkasnya.
👇👇
Sepakat dgn paparan Habib Kribo.
— Brigadir JM (@Franken_blues) January 28, 2025
Lucu sekali jika ada orang spt Said Didu yg menolak PIK 2. Padahal lahan PIK 2 sebelumnya adalah lahan mati tanpa kehidupan, kini sdh menjadi wilayah modern dan sebagiannya adalah PSN.
Roda ekonomi di PIK 2 trs berputar. Jutaan orang bergantung… pic.twitter.com/e1NSmeMvaZ
Sumber: Fajar